do not leave me again

1.1K 85 52
                                    

Kota prancis

Malam hari di prancisTerlihat seorang gadis berambut hitam sebahu sedang sibuk dengan komputer nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam hari di prancis
Terlihat seorang gadis berambut hitam sebahu sedang sibuk dengan komputer nya

*Toktok*
"Masuk" mikasa melihat siapa yang masuk ke kamar nya.
"Paman ada apa" ternyata yang masuk adalah mike, pamannya mikasa.
"Mikasa, paman dapat kabar, bahwa ibumu sedang sakit dan kau besok harus pulang ke jepang. untuk menemui ibumu dan merawat nya"

Mikasa sedikit terkejut dengan kabar bahwa ibu nya sedang sakit dan iya harus pulang lagi ke jepang.

"Tapi paman aku"
"Mikasa kau sudah 5thn tinggal di sini dan kau harus pulang kembali ke jepang, untuk merawat ibumu, paman sudah membuatku paspor dan besok kau harus segera berangkat"

'Yang benar saja aku harus pulang lagi ke jepang bagaimana kalo aku bertemu dengan dia lagi dan membuat luka lama Kembali terbuka' batin mikasa.

sekarang mikasa benar-benar bingung, karna iya tidak ingin bertemu lagi dengan Levi. tapi iya harus pulang karena ibunya sedang sakit.

Ke esokan hari nya.

Mikasa sudah bersiap-siap dan segera menuju bandara bersama pamannya.
(Sesampainya di bandara)

Sebelum mikasa masuk ke pesawat, ia memeluk pamannya dan berpamit an "Paman jaga dirimu Baik-baik di sini"
"Tentu mikasa, kau juga jaga ibumu di sana. kau bisa kembali lagi ke sini tapi setelah ibumu sembuh" mike memeluk erat keponakan kesayangan nya itu, yang sudah iya anggap seorang anak.

mikasa melepaskan pelukan nya dan segera masuk ke dalam pesawat.
Mikasa duduk di kursi yang sudah di disediakan dan menutup mata nya.
Ia tidak ingin mengingat memori lagi saat bersamanya.

Tidak terasa pesawat sudah sampai di kota jepang.
Mikasa segera turun dari pesawat dan melihat sekeliling kota jepang yang sudah lama iya tinggalkan.

Mikasa menghela napas kasar.
apa mungkin kah mikasa akan bertemu dengan nya lagi dan membuat luka lamanya Kembali terbuka.

Tanpa pikir panjang mikasa segera memesan taksi dan segera menuju rumahnya nya, iya khawatir akan keadaan ibu nya itu.

Setiap jalan yang mikasa lewati, ia teringat saat-saat bersamanya dan membuat nya menjadi sedih kembali.

Sesampainya di rumah.

Mikasa mengetuk pintu rumahnya itu. tapi tidak ada respon, atau yang membuka an pintu nya,
jadi ia membuka pintu nya saja dan melihat ibunya terbaring di kasur dan wajah nya terlihat pucat.

Mikasa segera menghampiri ibunya
Dengan rasa khawatir.
"Ibu aku sudah pulang" mikasa memegang tangan ibu nya, tanpa terasa air mata nya mengalir dan membasahi pipinya.

"Kau sudah pulang mikasa" ibu mikasa segera bangun dari tidurnya, dan memeluk putri nya yang sangat ia rinduku kan

"Ma-maafkan aku ibu" mikasa memeluk erat ibunya, yang sangat iya rindukan juga dan menangis sejadi-jadinya.
"Ibu merindukanmu mikasa"
"aku juga sangat merindukanmu ibu".

Setelah mikasa menghabiskan waktu, bersama ibunya nya yang sangat iya rindukan.
Iya segera masuk ke kamar nya, yang sudah lama iya tinggal kan.
Mikasa melihat sekeliling ruangan yang sama sekali tidak berubah itu,

Kini mikasa melihat poto-poto nya saat bersama levi yang tertempel di dinding.
Rasa nya dada mikasa sudah mulai terasa sesak, ketika iya melihat memori-memori nya saat bersama levi, mikasa melepaskan poto-poto itu dari dinding dan membuang nya.

Mikasa mengacak-ngacak rambut nya itu dan menghempaskan dirinya ke kasur 'aku sangat membencimu levi' gerutu mikasa.

Setelah mikasa membereskan baju nya di lemari. ia segera melihat keadaan ibunya lagi dan membawa semangkok bubur dan air putih hangat.
"Ibu ayo makan" mikasa membangun kan ibunya itu dan menungtun nya duduk di tepi kasur dan menyuapinya bubur.

"Ibu setelah makan kita ke dokter ya"
"Tidak mikasa ibu tidak ingin ke dokter,cukup kau belikan obat saja"
"Tapi ibu, ibu harus di periksa ke dokter"
"tidak mikasa, ibu sudah berapakali ke dokter, tapi tetap saja ke adaan ibu tidak membaik. ibu akan merasa baikan dengan obat ini" ibu mikasa menunjuk wadah obat nya itu, tapi terlihat kosong.

"Ini nama obat nya, obat ibu sudah habis kau bisakan membelikan untuk ibu, mikasa"
Mikasa segera mengambil wadah itu dan melihat ibunya yang masih terlihat pucat.
"Baik ibu tidak masalah" ucap mikasa.

Mikasa bersiap-siap dan segera beranjak keluar dari rumah,
untuk membeli obat di apotek.

tapi saat iya menyeberangi jalan raya ia terserempet mobil dan kaki nya terluka. mikasa masih terduduk di aspal jalanan dan meringis karna kaki nya cukup terluka parah.

sipengendara mobil itu segera keluar dari mobil nya, dan melihat orang yang tidak sengaja iya tabrak itu.

"Oi bocah apa kau sudah tidak punya mata" tanpa rasa bersalah. sipengendara itu memarahi mikasa
Dan menarik kasar tangannya untuk berdiri dan melihat wajah nya

"Mika- Mikasa", Mikasa pun sekarang melihat si pengendara yang sudah membuat kaki nya terluka itu.
Dan betapa terkejut nya mikasa melihat pria yang ada di depan nya ini. 'levi'

Levi tanpa pikir panjang iya langsung memeluk wanita yang sangat iya rindukan dan sangat iya cintai ini.

"Kemana saja kau selama ini bodoh, kau hampir membuatku mati karena meninggalkanku tanpa kabar"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kemana saja kau selama ini bodoh, kau hampir membuatku mati karena meninggalkanku tanpa kabar"

Air mata levi kini tidak bisa di bendung dan menangis di pundak mikasa.
Mikasa hanya terdiam a masih merasa terkejut, dengan sesosok pria yang memeluk nya ini.

Semua memori saat bersama dirinya, kembali memenuhi pikirannya dan kembali teringat selembar poto levi yang berciuman dengan petra.

Mikasa segera mendorong levi dan berusaha berlari. namun kaki nya
yang terluka, membuat nya kembali duduk di aspal, mikasa menundukkan kepala nya tanpa sadar air mata nya mengalir membasahi pipi nya lagi.

Jujur iya juga sangat merindukan nya, tapi rasa sakit hatinya masih membekas.

Levi ikut duduk di aspal jalanan, dekat mikasa memegang pundak mikasa dan tidak mempedulikan orang-orang di sekitar yang melihat nya.

"Mikasa kemana saja kau selama ini, apa yang membuatmu marah padaku dan meninggalkanku tanpa kabar"
Mikasa masih terdiam.
"Katakan padaku mikasa"
Mikasa segera mengambil sesuatu dari kantong kecil nya dan memberikan nya kepada levi.

"I-ini" levi sangat terkejut dengan poto yang mikasa berikan.
"Kau sudah tau kan alasanku pergi darimu levi" ucap mikasa yang sedikit terdengar lirih.

Levi masih mengingat-ngingat kejadian itu, iya tidak ingat waktu itu sedang mencium petra yang iya lihat waktu itu sesosok mikasa bukan petra.

Levi sekarang mengerti ada yang ingin menjebak nya dan ingin memisahkan nya dengan mikasa.

Waktu itu Levi teringat, ia di beri minuman oleh eren, yang ternyata sudah di beri obat agar iya jadi mabuk.

"Mikasa ini tidak benar, ada yang ingin menjebak kita dan ingin memisahkan kita seperti ini" levi memegang dagu mikasa, agar ia dapat melihat iris mata wanita yang amat iya sayangi dan ia rindukan, levi segera mengusap air mata mikasa.
.
.
.
.
(End)
See u next chapter

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MEMORIES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang