° 24

9.6K 2K 158
                                    

"Kak Jaehyun?!"

Jaehyun tersenyum

"Hai? Apa kabar? Kirain udah lupa sama saya haha" Sapa Jaehyun lalu tertawa kecil.

Jaemin dan Haechan saling menatap tak percaya lalu setelah itu lari menghampiri Jaehyun dan memeluknya erat seperti seorang anak yang baru saja bertemu dengan ayahnya setelah sekian lama terpisah.

"Kakak kemana aja? Kita kesusahan tanpa kakak" Ucap Jaemin.

"Kita bener-bener kacau tanpa kakak, asli parah banget" Timpal Haechan.

Jaehyun hanya merespon ucapan mereka dengan tertawa kecil lalu mengusap kepala mereka berdua.

"Hebat" Ucap Jaehyun.

"Hah?"

"Kalian masih bisa bertahan sampai sekarang, bahkan tanpa bantuan pemerintah atau tentara. Saya bangga" Ucap Jaehyun.

"Kakak kemana aja? Kok waktu itu hilang?" Tanya Jaemin.

"Bukan hilang, tapi dievakuasi sama orang" Jawab Jaehyun.

"Evakuasi? Kok kakak ga ngajak kita juga?" Giliran Haechan yang bertanya.

"Boro-boro chan, waktu itu kakak juga lagi sekarat hampir digigit sama zombie hutan sampai akhirnya ada orang yang nyelamatin kakak entah darimana datangnya"

"Ngomong-ngomong, kok kalian cuma berdua? Jeno sama Renjun kemana?" Tanya Jaehyun.

Mendadak Jaemin dan Haechan menundukkan kepala mereka setelah mendengar pertanyaan yang dilontarkan Jaehyun.

"Biar aku jelasin," Ucap Jaemin sambil menarik tangan Haechan dan Jaehyun bersamaan menyuruh mereka untuk duduk.

Jaehyun yang bingung melihat Jaemin pun menyenggol bahu Haechan, namun Haechan hanya merespon dengan mengangkat kedua bahunya.

"Em.. Min, apa ada something selama kakak ga bareng kalian?" Tanya Jaehyun hati-hati.

"Banyak" Jawab Jaemin singkat.

"Ceritanya panjang, kak" Tambah Jaemin.

Jaehyun mengangguk mengerti.

"Tell me everything" Ucap Jaehyun.

Jaemin sempat menatap mata indah Jaehyun, ragu untuk menceritakan semua yang telah mereka hadapi selama tak bersama Jaehyun. Namun Jaemin kembali berfikir, 'Kak Jaehyun harus tau semuanya, dia satu-satunya harapan yang gue miliki sekarang ini.'

Pada akhirnya, Jaemin pun menceritakan semua kejadian yang mereka alami dari saat ditinggal Jaehyun, sampai ditinggal Jeno seperti sekarang ini.

👟👟👟

"Jadi sekarang, Jeno masuk kedalam pintu misterius yang ada disitu?"

Jaemin dan Haechan mengangguk.

"Anak itu kenapa suka banget ngambil resiko sih?" Tanya Jaehyun entah pada siapa.

"Ya gitu deh kak. Jadi menggila setelah hilangnya Renjun" Ucap Jaemin.

"Trus sekarang kita mau ngapain disini? Nunggu Jeno tanpa kepastian kapan dia bakal keluar?" Tanya Jaehyun.

"Terlalu beresiko kalo mau keliling hutan. Selain ga ada sentaja, kita juga ga punya kapas, obat, atau anything buat nyembuhin luka seandainya kita terluka nanti" Jawab Jaemin.

"No prob, kita bisa gunain daun yang tersedia disini kan? Selama ada, kenapa engga?"

"Bener juga. Aku ikut kak!" Ucap Haechan bersemangat.

"Lah? Emang saya mau kemana? Emang saya ngajak kamu?" Tanya Jaehyun yang membuat Haechan melemas lagi setelahnya.

Jaehyun tertawa melihat Haechan.

"I'm kidding. Iya-iya kamu boleh ikut saya buat nyari Renjun atau ci Wendy nanti" Ucap Jaehyun.

Faktanya, Jaehyun memang mengenal Wendy. Mereka bertemu saat Jaehyun dievakuasi dan dibawa ke sebuah tempat yang ternyata adalah markas Wendy dan teman-temannya.

Jaehyun menatap Jaemin. "Gimana? Ikut?"

Jaemin terdiam.

"Kalo kamu takut, saya ga maksa kamu buat ikut. Tapi min, waktu itu kayanya kamu percaya kemampuan saya melawan zombie hutan deh, kok sekarang kamu kaya ga percaya gitu sama saya? Kenapa? Tell me"

"Aku bukannya ga percaya sama kemampuan kakak. Aku percaya kok kemampuan kakak diatas rata-rata, karena ga mungkin pemerintah ngasih jabatan 'Ketua organisasi pelindung hutan' ke kakak kalo kemampuan kakak aja masih diragukan. Tapi kak, kaya ada sesuatu yang ganjal gitu" Jelas Jaemin.

"Ganjal gimana?" Tanya Jaehyun.

"Aku kaya takut banget dan ga rela ninggalin tempat ini" Jawab Jaemin lalu menatap sekilas pintu yang dimasuki oleh Jeno tadi.

Jaehyun terdiam sejenak untuk mencerna perkataan Jaemin. Lalu tak lama setelah itu, Jaehyun pun tersenyum tanda ia mengerti situasi yang dihadapi oleh Jaemin saat ini.

"Ga perlu khawatir, kita pasti bakal balik lagi kesini kok. Kamu harus tau prinsip saya, Min. Saya ga akan ninggalin siapapun mereka yang ga jelas udah ga selamat atau masih hidup. Meskipun saya harus pergi, tapi saya pasti akan balik buat mastiin mereka masih selamat atau engga. Kalau masih selamat ya pasti saya tolongin, kalau engga ya saya kubur jasadnya dengan selayaknya" Nasehat Jaehyun pada Jaemin yang masih saja merasa cemas dengan Jeno dan juga Renjun.

"Liat kan sekarang? Ini buktinya kalau saya bener-bener ngikutin prinsip saya. Saya balik lagi ke hutan ini buat nyari kalian dan nengokin jasad perkemahan yang pernah saya tinggali dulu. Padahal tadinya kalau saya mau, saya bisa aja dikirim ke pemerintah dan ngejalanin perawatan medis disana. Dan oh ya, kalau kalian pengen tau, didaerah pemerintah masih banyak orang yang selamat dan saya berfikir kalau keluarga kalian pasti juga ada disana" Lanjut Jaehyun yang langsung membuat mata Jaemin maupun Haechan berbinar.

"Masih ada orang selamat disini?" Tanya Jaemin spontan.

Jaehyun mengangguk.

"Tapi ga banyak, mungkin cuma sisa warga yang selamat di kota ini. Kalian akan langsung saya bawa kesana setelah keluar dari hutan ini. Kalian ga perlu merasa takut lagi disana, pertahanan disana kuat dan wilayah disana aman tanpa adanya zombie yang berkeliaran" Jawab Jaehyun.

Jaemin menatap Haechan yang sudah tersenyum sumringah membayangkan keadaan di daerah pemerintahan pastinya.

"Jadi, gimana?"

Jaemin menatap Jaehyun lalu mengangguk mantap menjawab tawaran Jaehyun tadi.

"Ayo kita cari mereka sekarang supaya cepet ketemu trus cepet pergi ke pemerintahan juga" Ucap Jaemin yakin yang membuat Jaehyun tersenyum bangga mendengarnya.

tbc.

misi, ada yang kangen gue? :) -renjun

[1] Keep Running;Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang