"Tanpa kamu sadari aku menyimpan banyak getar di dadaku saat di dekatmu.
Aku yang berpura-pura biasa saja sepanjang hari menahan diri agar tak terlihat sedang jatuh hati. Kau semakin hari semakin memakan keberanianku. Bagaimana caranya agar aku tetap bisa bertahan di dekatmu, tanpa pernah kau tahu sungguh sepenuh jiwaku dipenuhi dirimu.""Tanpa kamu mengerti tatap mata ini bukan tatap mata biasa lagi. Aku menyembunyikan banyak perkara untukmu. Bahasa yang tak dapat kuuraikan. Kata-kata yang membeku dalam dekapan. Kau tetap saja semakin membuatku kehabisan cara untuk menolak. Namun, sungguh tak berani untuk meminta. Perasaan macam apa ini? Disaat semua terasa menyenangkan di dekatmu, aku dihantui perasaan tiba-tiba takut akan kehilanganmu."
"Kenapa jatuh hati menimpa diriku. Dan kenapa justru kamu yang membuatku tak bisa mengutarakan semua yang kusimpan untukmu. Kebersamaan ternyata tidak mampu membuatku menjadi semakin berani. Aku lebih takut kau menghindar lalu menghilang jika semua yang tertanam di dadaku kutuang. Maka, kusimpan saja seisi hati, seutuhnya untukmu entah sampai kapan hari."
KAMU SEDANG MEMBACA
Titik Rasa
FantasyHanya sebuah kata dan rasa yang tertuang dalam sebuah karya untuk dinikmati dan dirasakan