Chapter 1

19 0 0
                                    

"Seriously?" ujar seorang wanita yang kali itu mengenakan blouse hijau toska dan celana panjang putih membuatnya benar-benar terlihat tinggi seperti seorang model didukung oleh postur tubuhnya yang sempurna dan rambut kecoklatan sebahu yang dibiarkan tergerai bebas, siapa sangka wanita yang lebih pantas menjadi seorang model berjalan di catwalk itu merupakan ibu dari tiga anak. Hwang Sunghee.

"Ya! Jinhee-ya. Jadi bener lo kerja bareng sama Jeon Jungkook Jeon Jungkook itu? yang bulan kemaren dapet penghargaan di Italia?" Sunghee terlihat sangat bersemangat saat Hoobae nya ini memberitahunya ia akan bekerja sama dengan Jeon Jungkook, seorang arsitektur yang namanya sudah sangat tidak asing di telinga orang-orang yang bekerja di dunia bangun membangun bangunan. Dan ya, mungkin tidak sedikit juga masyarakat yang menengalnya, karena ia masih muda, berprestasi, tampan, memiliki perusahaan arsitek sendiri dan tentu saja, sukses. Beberapa majalah bisnis dan inspirasi di Korea Selatan sudah beberapa kali memuat berita tentang dirinya sebagai sosok muda yang kreatif dan inspiratif.

"Yeaaahh .. begitulah." Jinhee menjawab tidak seantusias Sunghee yang bertanya.

"Terus-terus-teruus?" Sunghee terus mengekor sampai mereka duduk di sofa di ruangan Jinhee.

"Terus apa? Ya gitu aja biasa .. meeting, planning, what else?!" Jinhee menyimpan tas dan dokumen hasil meeting pertamanya dengan tim SMG, kemudian duduk di sofa lain di hadapan Sunghee.

"First impression? Dia beneran seganteng yang difoto?"

"Eonni ..." Jinhee rolling her eyes, menanggapi ibu tiga anak ini yang bertingkah seolah gadis remaja yang ingin mendengarkan cerita temannya.

"Dia cakep, iya. Tapi .... Songong?"

"What?!" Sunghee jelas terkejut dengan jawaban Jinhee "Songong?"

"Iya .. gak tau sih, tapi kalo eonni tanya first impression, I think he's a bit arrogant and intimidatif. Ya .. siapa yang nggak kenal dia sih? Prestasi udah dimana mana jadi yaaa ... manusia pada umumnya." Jinhee menjawab sesantai mungkin sebagaimana ia biasanya berbicara. Datar, tanpa penekanan dalam kata apapun. Berbeda dengan Sunghee yang tampak emosional terkejut dengan jawaban junior nya ini. ia merasa ia cukup mengenal Jeong Jungkook, ya dia banyak membaca berita tentang Jungkook, atau lebih tepatnya ia adalah fans Jeon Jungkook. Jelas saja ia terkejut dengan perkataan Jinhee yang mengatakan bahwa Jungkook itu sombong dan intimidatif. TIDAK MUNGKIN. Karena sejauh ini ia selalu tidak pernah kecewa dengan pemberitaan apapun mengenai si arsitek muda berperstasi itu.

"Lo nggak lagi dapet kan?" tanya Sunghee sambil memincingkan matanya. Jinhee tahu betul bahwa senior nya ini penggemar Jungkook. Tapi ia tidak perlu memutar otak untuk mengarang cerita bagaimana kesan pertamanya bertemu Jungkook saat meeting pertama siang tadi dembi membahagiakan seniornya ini.

"Eonni mau bantu aku beresin maket nggak?" tanya Jinhee balik yang tidak memperdulikan sedikitpun pertanyaan seniornya itu, dan segera mengalihkan pembicaraan sembari berjalan menghampiri meja besar berisi maket yang belum rampung diselesaikannya. Pekerjaannya masih banyak menunggu dan dia tidak ingin membuang waktu berharganya hanya untuk bergosip tentang Jeon Jungkook.

"Jungkook is a good boy. He's the best boy ever. Dia malah membangun rumah tinggal buat para tunawisma di Gochang atas nama perusahaannya sendiri. Dan masih sangat humble meskipun dunia udah menghargainya banyak penghargaan, dan kita semua bangga sama prestasi dia."

"Well ... Woojae, Inhyun dan Youngjae punya bapak yang super sabar dan keren sekali ngebiarin ibu mereka bangga sama prestasi orang, padalah Jinki Oppa punya itu dokter termahal dan ngisi kuliah bedah saraf di Eropa dan Amerika."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 26, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Crystal SnowWhere stories live. Discover now