Chapter 9

4.4K 390 40
                                    

Desclaimer @Masashi Kishimoto

Pairing : SasuHina

Rated : T semi M(buat perkataan kasar, dll)

The Perfect Wife By,
@J_Kidman

****

Seorang gadis bersurai indigo tidak hentinya mengetukkan jari telunjuknya di meja coklat berukuran sedang dengan wajah yang tidak menampilkan ekspresi apapun. Dihadapannya kini duduk pria bersurai hitam yang dikuncir tinggi hampir mirip seperti nanas tatapannya terlihat meremehkan.

"Kau terlihat aneh dengan wajah datarmu, Hyuga."

"Hn." Gadis itu cantik itu hanya bersikap acuh, pria ber name tag Shikamaru tersebut mulai bangkit dari kursi dan bersiap pergi, ia mulai kesal dengan gadis Hyuga dihadapannya yang terlihat sangat tidak peduli pada siapapun. Ya, Hyuga Hinata gadis yang telah di kabarkan meninggalkan beberapa hari yang lalu kini masih hidup. Masih hidup!

Beruntung hanya bermodalkan mantel merah dengan kacamata hitam membuat ia sulit untuk dikenali oleh siapapun, ia tidak ingin ada orang atau rekan bisnisnya mengetahui jika ia masih hidup dan menggemparkan awak media.

Hinata sudah merencanakannya jauh-jauh hari, setelah kepulangan Shikamaru dari London ia langsung merencanakannya waktunya pun sangat pas saat Hinata mengalami kecelakaan. Ia sengaja ingin hilang untuk beberapa waktu atau...selamanya.

Hinata pun sempat terkejut dengan keadaan perusahaannya yang ia baca di majalah jika perusahaannya-Pearl Corp akan gulung tikar. Apa Syaoran masih tidak mampu mengurus segalanya tanpa Hinata? Entahlah itu yang berada di pikiran Hinata. Tapi ia sudah lepas kendali akan hal itu.

Tapi bagaimana dengan keadaan Sasuke sekarang mungkinkah dia sudah hidup bahagia dengan adanya Sakura di sisinya. Memikirkannya saja membuat nafasnya sesak menahan ribuan jarum tak kasat mata yang melukai hatinya.

Hinata menyesap teh yang telah di pesannya beberapa menit yang lalu sekedar untuk menenangkan perasaannya.

"Kau ikut tidak?" Tanya Shikamaru yang kini berdiri di hadapan Hinata dengan tatapan malasnya.

"Kemana?" Tanya balik Hinata yang kini menatap datar ekspresi malas Shikamaru.

"Sedikit jalan-jalan tidak membuatmu lelahkan? Mungkin bisa menghilangka rasa sesakmu." Ucap Shikamaru yang tepat mengenai hatinya, semua yang dikatakan Shikamaru memang ada benarnya.

Hinata menghela nafasnya mengingat Shikamaru yang sudah sangat hafal dengan topeng yang selalu di pakainya, jika bersama Shikamaru Hinata sudah tidak bisa menyembunyikan apapun lagi. Menurutnya Shikamaru seperti cenayang yang bisa melihat ekspresi ataupun tatapan mata yang bisa dengan mudah ia ketahui atau lebih tepatnya seperti membacanya dengan mudah.

"Hn." Hinata bangkit dari kursi dan mengikuti Shikamaru kemana akan pergi.

****

Sasuke mengusap wajahnya kasar menatap bebera lembar dokumen yang harus ia tandatangani. Semenjak meninggalnya Hinata Sasuke menjadi pria gila kerja. Sangat buruk, dingin dan tak tersentuh, seperti itulah Sasuke sekarang.

Lihat saja kini sudah pukul 12 siang yang seharusnya ia istirahat untuk menghilangkan penatnya urusan kantor Sasuke lebih memilih mengerjakan semua tugas di kantor, jika tidak selesai Sasuke akan lembur hingga larut malam.

The Perfect Wife(Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang