"Aku pulang."
Junhoe menaruh tasnya dilantai dan melepas sepatunya dengan asal. Ia berlari menuju Bobby yang tengah tertidur didekat jendela. Ditangannya masih ada pena yang digenggamnya.
"Hyung..." Junhoe mencium pipi Bobby dengan gemas melihat Hyungnya yang terlelap seperti itu. Ia membantu Bobby untuk tidur diranjang yang ada diruang tengah.
Junhoe kemudian menyandarkan telinga di dada Bobby dengan hati-hati. Ia tersenyum mendengar setiap detak jantung Bobby yang beritme pelan.
"Aku mencintai mu hyung.." Junhoe mencium bibir Bobby yang pucat dengan lembut.
"Sudah pulang ?" Bobby menangkup pipi Junhoe untuk mendorongnya, menjauh dari bibirnya.
"Kau tidak mendengarku hyung." Junhoe tersenyum kecil menatap Bobby.
"Yah. Aku tertidur." Sesal Bobby dan Junhoe tertawa melihatnya. Junhoe memeluk pinggang Bobby dengan erat.
"Aku akan menunggu mu bangun Hyung. Jangan sedih begitu." Ucap Junhoe dengan ceria.
Bobby hanya membalas dengan senyuman singkat dan menatap Junhoe dengan sendu. "Apa.. kau sudah minum obat mu ?"
"Diamlah hyung !! Kau sama saja dengan Donghyuk dan Hanbin !" Bentak Junhoe dan mendorong Bobby untuk menjauh darinya.
"Maaf.. aku hanya..."
"Sekali lagi kau mengungkitnya aku akan membunuh mu hyung." Bentak Junhoe dan membuat Bobby mengangguk mengerti.
Junhoe menjauh dari ranjang dan menuju dapur. Ia menemukan seluruh obatnya berserakan dilantai. Junhoe menginjaknya dan mengambil segelas air.
Junhoe duduk didapur sesaat dan menatap obat milik Bobby yang tersimpan rapi disebuah kotak. Junhoe mengambilnya dan menatapnya dalam diam.
"Hyung. Obat mu masih utuh sejak 2 bulan lalu." Ucap Junhoe dan mengambil obat itu. Ia kemudian kembali ke ranjang Bobby dengan obat dan segelas minuman ditangannya.
"Kau harus minum obat hyung." Junhoe menaruh obat itu ditangan Bobby.
"Aku tidak bisa..." ucap Bobby dengan lirih.
Junhoe mengambil obat dari tangan Bobby dan memasukan obatnya ke dalam mulut Bobby dengan paksa. "Aku tidak ingin kehilangan mu hyung !" Bentak Junhoe dan meminumkan air itu pada Bobby.
"Sekarang, hyung tidur. Aku akan pergi sebentar." Junhoe tersenyum kecil sembari membersihkan air yang membasahi dagu dan leher Bobby.
-
Junhoe berjalan dengan lambat menuju salah satu swalayan dan membeli beberapa mie instan.
"Koo Junhoe."
Junhoe mendengar seseorang memanggilnya dengan keras. Dia bisa melihat Hanbin tengah menatapnya.
"Apa mau mu ?" Tanya Junhoe dengan sengit.
"Bobby hyung. Dimana dia ?" Hanbin mendekati Junhoe dan menarik kerah pakaiannya.
"Aku tidak tahu. Dia pergi." Jawab Junhoe dan menghempaskan Hanbin untuk menjauh.
"Ini masalah serius Junhoe. Jangan main-main... dia sudah menghilang dua bulan ini. Dia kekasih mu. Tidak masuk akal jika kau tidak tahu !" Hanbin berteriak hingga seluruh orang mulai menatap mereka.
"Kau sudah tidak datang ke klinik Yunhyeong hyung sejak dia menghilang. Ada apa dengan mu Junhoe!"
"Aku merasa lebih baik tanpa obat sialan itu !" Junhoe mendorong Hanbin hingga dia tersungkur ke atas tumpukan beras. "Berhenti mengganggu ku."