Pagi buta, jimin yang biasanya terbangun pukul 7 pagi, setidaknya harus sudah bersiap pada pukul 5 pagi.
Apa lagi alasannya kalo bukan kesayangannya itu, yoongi.
Jimin ingin menjelaskan malam itu juga namun, sekiranya dipikir pacarnya itu harus menenangkan diri dan mulai bicara ke-esokan paginya.
Tak lama tepat pukul 6.45 pagi mobil BMW Berwarna biru itu sudah terpakir rapih di depan rumah yoongi, pelakunya adalah jimin.
"tapi yoongi belum bangun jam segini nak jimin" begitu kata pembantu di rumahnya.
"gak ada niatan buat bangunin, saya pengen liat yoongi tidur." kata jimin sambil menyunggingkan senyum manisnya.
"oh silahkan".
Jimin membuka pintu berwarna hijau tosca itu, setelah dibuka dia melihat segumpal buntalan tepat di kasur yoongi.
Kaki jimin terbawa ke arah kasur, dilihatnya yoongi tatkala pagi itu dia terlihat sangat cantik, bahkan mimi peri lewat dengan wajah yoongi saat tertidur, terkesan lebih damai.
Namun terlihat seperti 'orang yang habis menangis' mungkin tadi malam dia habis memaki maki jimin di sela sela tangisannya itu, manis.
"udah lama aku gak liat kamu tidur begini kak" begitu kata jimin sambil mengusap pipi yoongi pelan.
Memang dasarnya yoongi itu sedikit pemalas, sentuhan jimin pun tak terasa.
2 jam kemudian.
"ehngghhh" yoongi menggeliatkan tubuhnya, pertanda bahwa sebentar lagi dia akan terbangun dari hibernasinya itu.
"udah sadar? "
"eh-? "
"mandi sana" ini jimin.
"..."
"mandi kak, bau tau hehe"
"..."
"mau aku mandiin?" tersenyum dengan tampang polosnya.
"ngapain lo? Keluar."
"mandi dulu sana kak, aku mau ngomong" kata jimin sambil mencium tangan yoongi halus.
"udah lah jim, gue gak mau ketemu lu dulu"
"kamu gak kasian sama jungkook kak? Gak kasian kamu sama taehyung? " mulai mengarah pada permasalahan.
"lu yang mulai kok. "
"kita harus lurusin kak, kamu udah salah paham"
"gue gak tau harus percaya ke siapa" kata yoongi.
Jimin jalan mendekat ke arah yoongi, yoongi memundurkan tubuhnya hingga ia tersadar bahwa sudah tidak ada tempat lagu untuk mundur.
"yakin mau kehilangan aku? Yakin gak percaya sama aku? Yakin minta putus? " tanya jimin intens.
Sial lu jimin, jangan buat gue Terlena bangsat! - begitu kata hati yoongi.
"so, terserah padamu yoongi" jimun hendak meninggalkannya namun tangannya segera ditahan yoongi.
"hm, kenapa? " jimin.
"intinya kita mau kemana? " tanya yoongi sambil berjalan buat mengambil handuk.
Manis sekali pikir jimin, dalam sekejap yoongi bisa di kendalikan, melihat yoongi ketakutan akan kehilangan dirinya jimin semakin dibuat gemas, pasalnya kakak kesayangannya ini ternyata sangat mencintai dirinya.
"caffe mamah, kutunggu 20 menit di bawah"
Taehyung dengan penampilan apaadanya itu menjemput sang calon istri untuk di ajak ke caffe jimin.
Walau dengan mood yang tidak menentu, taehyung yakin kekasihnya itu tidak bermain belakang dengan sahabatnya.
Saat sudah menunggu 15 menit. Jungkook keluar dengan tampilan hoodie merah kesayangannya itu, a.k.a pemberian dari taehyung.
Di genggamnya tangan jungkook dengan penuh penghayatan.
Jungkook melirik sedikit ke arah taehyung, mendapati matanya yang berkaca kaca.
Seperti mengungkapkan bahwa takut akan kehilangan.
"kak, kamu gak apa apa? " tanya sang kelinci.
"udah bawa undangannya? " taehyung.
"o-oh, ini udah di tas"
"..."
"kamu kenapa sayang?" tanya jungkook sambil menangkup pipi kekasihnya itu.
"janji gak bakalan tinggalin aku ya dek? " taehyung menangis, sambil sesekali mencium tangan jungkook.
"kakak ngomong apa si!? Aku gak bakal tinggalin kamu lah! " jungkook sedikit tersentak akan pertanyaan taehyung.
"hehe, jangan marah ya, taehyung cinta jungkook" kata taehyung sambil mengecup dahi jungkook
"habisnya kalo ngomong suka ngawur" kata jungkook sambil memukul dada taehyung manja.
"terus ini undangan buat ap-" jungkook.
"antisipasi, takutnya jimin suka sama kamu" raut wajah taehyung berubah
"kak jimin? " tanya jungkook bingung.
"harus ada yang di lurusin dek" kata taehyung.Akhirnya taehyung menarik tangan jungkook halus menuju mobilnya dan berjalan ke tempat caffe jimin.
"jadi, kamu ngi-ngira jungkook itu aku? " yoongi.
"iya kak yoon, kak jimin habis dari kamar mandi, posisinya aku lagi jongkok di bawah sambil nyari sesuatu, karena kita pake baju hitam sama waktu itu, mungkin kak jim ngira aku itu kamu kak"
"terus jimin meluk kamu dari belakang dek? " ini taehyung.
"sorry tae, gue kira yoongi" jimin.
"ohh, kalo gitu disini gue yang salah, maaf kook tae, gue udah nuduh yang gak gak " yoongi berbicara.
"agak gak rela sih jungkook di peluk sama tai cicak, tapi gak apa apa gue maafin" taehyung dengan cengiran kotaknya.
"kimak" sumpah serapah jimin.
"oh iya yoon jim, ini gue mau ngasih undangan" kata taehyung.
"oh, kesip gue pasti dateng kok" jimin
"jungkook niat buat berapa? " tanya jimin.
"hmm? Buat apa kak jim-"
"udah kook gak usah di jawab, emang gak waras pertanyaannya" yoongi.
Gak lama jungkook dan taehyung sudah pergi duluan dan menyisakan 2 minion caouple ini.
"jadi, jimin bangsat ya kak? " tanya jimin sambil memberi senyuman jahil.
"tau ah"
"btw, tubuh jungkook semok loh kak, jadi pengen peluk lagi"
"mati lu"
"beruntung taehyung punya pacar se-semok jungkook" masih dengan senyuman jahilnya.
"belum liat aja gue semok gimana. "
"wuah!? Ngajak ini ceritanya!? "
"kuyang kuyang".
Update.
Baik noh gue, kesian kemaren ngegantung.
Vote jan lupa.
KAMU SEDANG MEMBACA
INSTAGRAM S2 ¦ Vkook's
Aléatoiresequel of INSTAGRAM update vkook. check home work :). 'Hai mantan, makin cantik aja' 'Masih sama ya, sama sama goblok' 'jangan gitu dong, nanti cemewewnya ngambek' kisah abstrak hubungan taehyung sama jungkook yang statusnya udah mantanan. but, yo...