*5

2.1K 70 3
                                    






Teet...teet...
Bel sekolah berbunyi pertanda waktunya para siswa siswi SMA Galaksi utuk pulang menuju rumahnya masing masing.

"Sya, lo pulang sama siapa?". Tanya Manda. "Iya sya , lo pulang sama siapa?". Sambung dita.

Mendengar pertanyaan itu , orang yang di tanya malah diam. Tak bergeming sedikit pun.

Teman - temanya pun kesal dibuatnya, karna pertanyaan mereka tidak di jawab .

" Ya elah Sya, jadi orang itu jangan cuek cuek amat dah. Ntar gak ada jodoh nya lo". Kata Dita dengan nada yang sedikit kesal.

"Bukanya lo ya ta? , yang gak ada jodoh nya malah katain syasa". Jawab  Lavina, menimpali ucapan Dita.

" Elo mah gitu ya. Jahat lo sama gue". Ucap Dita sok dramatis.

"Udah deh mending kalian diam aja!. Oh iya sya, jadi gimana lo pulang sama siapa?". Timpal manda , sambil bertanya kepada syasa.

" Ntah". Jawab Syasa.
Ya allah , terbuat dari apa temen gue ini?. Sya!, manda nanya panjang lebar ke lo , tapi lo jawabnya satu kata doang . bayangin ya, parah lo. Kata dita

"Gue balik duluan y , soalnya udah di jemput sama sopir gue". Kata Vina.
Oh iya lav, hati hati yak. Jawab dita

Gue bareng deh sama lo ya lavlav. Boleh ya.kata Manda sambil memohon dengan wajah memelasnya.

"Oke deh". Jawab lavlav.
" Gue juga dong , nebeng sama lo . soalnya sopir gue gak bisa jemput". Ucap dita."iya . sya? Lo bareng kita aja!. Gimana mau gak?". Tanya lavlav.

"Gak deh". Jawab Syasa.
Udah pergi aja!. Sambung Syasa.

"Gakpapa nih?" . tanya mereka memastikan .

"Iya". Jawab Syasa.

Ya udah kalo gitu , kita pergi dulu ya. Pamit mereka bersamaan.

Hmm.jawab Syasa.

Merekapun pergi ke parkiran depan .

Di halte

  Drt...drt...

Halo, sayang . kamu pulang sendiri aja ya!. Soalnya Daddy gak bisa jemput, lagi banyak pekerjaan . Jawab seseorang di seberang sana , yang tidak lain adalah daddy nya Syasa.

Hmm. Jawab nya.

Kamu gakpapa kan sayang?. Tanya Daddy nya.

Iya. Jawab Syasa.
Kalo gitu hati hati ya sayang . daddy tutup dulu, dah. Ucap daddy nya Syasa.

Setelah putusnya panggilan tadi, Syasa mengalihkan pandangannya ke sekitar. Tidak ada lagi orang yang berlalu lalang di sekitar.

Di lihatnya keatas. Langit pun mendung pertanda mau hujan. Di lihatnya ke belakang , ada tempat duduk yang kosong. Ralat, bukan kosong tapi gak ada yang tempati.

Dia pun duduk di sana sambil menunggu angkutan atau apalah namanya , pokoknya yang bisa nganterin dia kerumah dengan aman dan selamat .

Tak terasa hujan pun tiba dengan begitu deras.

Jder..jdeeer...

 

Mendengar suara itu Syasa pun menjadi sangat ketakutan. Adakah yang tau bahwasanya di sangat takut terhadap petir. Mendengar suara itu dia pun mengingat masa itu .

Air mata nya pun jatuh. Pertanda bahwa dia sedang menangis.

"Mommy... , gumannya.

Syasa pun menyeka air matanya, sebelum melakukanya tanyanya sudah di pegang oleh seseorang.

" ikut!". Paksa orang tersebut , yang tak lain adalah Aska.

Kemana, tanya Syasa.

Tapi pertanyaanya tidak di jawab , malahan dia di paksa masuk ke dalam mobil sport silver.

"Dimana?. Tanyanya
" hah?.jawab Syasa, dengan wajah seperti orang linglung.

Ck!!,rumah lo di mana?. Tanya Aska dengan wajah keselnya.
"Oh. Di *****". Jawabnya

Mobilnya Aska pun melaju dengan kecepatan sedang. Aska sibuk dengan pandangan lurus kedepan pun menjadi risih .

" lo napa?". Tanya Aska.
Gak ada, jawab Syasa.

Mendengar jawaban Syasa pun dia menjadi kesal. Karna dia menanya malak di cuekan . Aska sama sekali gak suka du cuekan.

Tapi, kalo dia yang nyuekin orang lain itu tidak masalah baginya.

"Laper?". Tanya Aska

Syasa pun melihat ke arah Aska . dia menatapnya dengan lekat . tetapi orang yang di tatap malah diam aja.

Ck!!, lo laper?. Tanya nya lagi.

Tetapi tidak ada jawaban daru Syasa. Dia malah diam , tak berniat menjawabnya.

Tiba tiba mobil nya Aska berhenti di depan sebuah warung makan ditepi jalan .









Jangan lupa vote and comens nya ya
Sorry ya kalau jarang update.

My Cool BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang