Awal Sebuah Perasaan

127 11 2
                                    

~Bertemu denganmu adalah awal kebahagian, namun aku takut akan menjadi akhir yang menyakitkan~

Kususuri jalanan setapak sendirian, sepi dan tak ada satupun kendaraan yang tampak lewat, yang terdengar hanyalah suara jangkrik yang setia menemaniku.

"Mbak..."

Terdengar seperti ada yang memanggilku dari arah belakang. Kulirik sejenak kearah jam ditangan yang sudah menujukkan pukul 10 malam, tanpa memperdulikan suara tersebut akupun segera mempercepat langkah kakiku. Terlintas sejenak di pikiranku.

"Jangan-jangan itu hantu, atau mungkin.."
"Ah tidak tidak, itu mungkin cuma salah dengar. Eh pikiran ayo diam!" ucapku sembari berusaha untuk menenangkan diri

Lama kelamaan suara itupun menghilang dari pendengaranku, dan akupun memberanikan diri untuk menoleh kearah belakang untuk memastikan apakah sosok itu beneran hilang.

Tiba-tiba..

Brukkk
"Awww... " rintihku kesakitan
"Eh maaf maaf, kamu nggak apa-apa kan?" tanya seorang pria yang tampak sebaya denganku.
"It's okay!" ucapku sok tegar padahal sakit banget.

Bayangin aja ditabrak sampai jatuh, itu gimana rasanya? Udah jangan dibayangin, buang waktu kalian aja. Yang jelas ya sakit! Untung ini yang nabraknya pria, coba aja kalau wanita mungkin sudah jadi perang dunia ketujuh..

"Seriusan? sini aku bantu kamu berdiri. Ucapnya sembari mengulurkan tangan.

Kuraih tangannya tanpa menoleh kearah wajahnya.

Tiba-tiba, jantungku berdetak 360° dari biasanya. sepertinya ingin meloncat keluar tapi untung masih bisa kutahan.

"Deg deg deg....." (Anggap aja bunyi jantung ya)
"Eh jantung diam, jangan buat aku salah tingkah!" bisikku sembari meletakkan tangan didada
"Kamu beneran nggak apa-apakan? Tanyanya ulang
"Aku baik ini, buktinya masih bernafas.."
"Haha, kamu lucu banget ya..
"Eh kita pernah ketemuankan sebelumnya?"
"Lah masa iya?"
"Kamu anak baru kan?
"Iya." ucapku sembari merapikan rambut yang terlihat acak-acakan tanpa melihat sosok yang berdiri dihadapaku.
"Eh kok bisa tau aku anak baru?" tanyaku heran
"Perkenalkan aku Re.." ucapnya

Re??
Kupalingkan mukaku untuk melihat sosok yang sedari tadi berbincang denganku.

Deg deg deg (jantungku pun kembali berdetak, ia sepertinya ingin ikut andil di dalam pertemuan ini) pikiranku melayang, seakan-akan aku ingin menghentikan waktu untuk saat ini. Andaikan mesin waktu doraemon itu nyata, akan aku sewa dari detik ini juga..

Oh tuhan inikah yang dinamakan cinta? Atau mungkin cuma rasa yang hanya sebentar singgah saja? Rasa yang berawal dari tatap dan berakhir antara menetap dan meninggalkan pergi penuh dengan bercak dan sesak.

"Hei, kok melamun?" tanyanya
"Ini nyata kan?"

🔹🔹🔹🔹🔹
Lanjut??
Hayoo tebak Re itu siapa ya ? 😂

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang