Pagi itu di SMA Alaxi ramai dengan siswa siswi yang berkumpul di pinggir lapangan untuk melihat remaja-remaja tampan yang menawan, ya siapa lagi kalau bukan si Angkasa, dan kawan-kawan tengilnya yang sedang asik-asiknya bermain basket ditemani teriknya sang surya.
"Oi!,Sa!, Sini lo!", Teriak satu orang cewek bertubuh tinggi ,dengan rambut panjang sepunggung ,dan parasnya yang sangat cantik.
"Angkasa! Gue itung sampe 3 kalo Lo gak kesini gue marah nih!"
"Iya sayang iyaa, Abang kesana!yuhuuu"
Namun bukan Si tampan Angkasa lah yang menjawab ,justru Arga lah yang menjawab diikuti dengan senyuman nya yang mematikan para kaum hawa.Si tampan kedua setelah Angkasa yang otaknya miring sebelah.Kasihan.
"Arga! Ngeselin banget sih!" Teriak wanita itu geram.
"Haha, ya maaf dong beb".
Arga memang jahil sekali,dia suka menggoda wanita tapi sampai detik ini tidak ada satu pun dari para fans nya yang bisa merebut hati nya, mungkin belum.Mungkin.
"Ada apa sya?" Tanya Angkasa sambil mengambil botol minum milik Riga, lebih tepatnya mengambil secara tidak senonoh.
"Gue nanti malam gak bisa ikut Lo sama anak-anak ke kafe, gue ada acara"
"Yaudah kalo Lo emang gak bisa sya, gue ntar bilangin ke anak-anak" balas Angkasa .
"Loh? Asya? Lo kenapa gak ikut?Biasanya Lo yang paling semangat kalo ada yang ngajak Lo ke party karna Lo bisa makan sepuas Lo" tanya Arga diiringi raut wajah bingungnya.
"Lo nyebelin ya lama-lama Ga, Gue gak bisa karna gue harus ikut jemput bokap gue di bandara"
"Oh jadi Lo mau jemput calon papa mertua gue nih sya? Yaudah kalo gitu sampein salam rindu dari Babang Arga oke!" Sahut Arga dengan tawa.
"Sebahagia Lo deh Ga" jawab Asya dengan muka seadanya
"Gue pergi dulu,bye"
" Y " hanya itulah yang diucapkan Arga.
###Kelas X IPA 3 sekarang sedang dalam keadaan ricuh level maksimal diakibatkan oleh sang biang kerok cantik, Si Bulan. Ia sedang membuat jebakan untuk sang guru tercinta, guru kimia yang selalu membuat kesengsaraan dalam hidupnya selama bersekolah di SMA Alaxi, meskipun tergolong siswi cerdas dan aktif dalam mata pelajaran apapun, sifat cerewet nya yang memang bawaan dari lahir itu tidak bisa terkondisikan hingga selalu membuat Bu Nunuk si guru kimia naik darah.
Tiba-tiba pintu terbuka dan nampak lah sang guru fisika yang bertubuh kecil namun juga tak kurus itu dengan membawa buku kimia beberapa tumpuk.
"Huft, untung jebakannya udah beres jadi lega gue" sebuah senyuman jahil diiringi hembusan nafas lelah pun tercetak jelas diraut wajah Bulan.
"Lo bener-bener cewek geblek ya bul, bar-bar banget Lo haha"
"Oh ya ya dong, guru kayak dia itu sesekali harus dikasih kejutan biar gak ngoceh mulu"
"Baik, hari ini kita akan belajar mengenai gas mulia ya anak-anak", raut wajah judes dan tak enak dilihat pun terpampang jelas pada wajah Bu Nunuk, guru yang paling gemesh menurut Bulan.
Setelah mengatakan itu Bu Nunuk kembali ke meja guru, bersiap membuka buku kimia dan menikmati kursi empuk itu.
"Gue itung nih ya, 1 2 3 daaaaaarrrrrr!"
YEAYYYYY FIRST STORY AKU NIH SEMOGA SUKA YAAAA!!!
TUNGGUIN UPDATE NYA EUYYY!!
COMING SOON✨✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulan
Teen Fiction" Iya itu aku, perusuh ulung yang tetap ingin menemanimu sampai kapanpun " -Bulan " Sebab mencintainya tak perlu diungkapkan dengan kata-kata " -Angkasa