NINE~

329 20 0
                                    

"Wae? Katanya nyariin gue? Come here babe!"

Seketika Zhi merinding mendengar suara Aldi yang serak-serak seksehh gitu.

Kalo gini mah gak jadi ngasih bogem nih ayee!

Zhi terus mundur sampai punggungnya menyandar ke dinding kelasnya, detak jantungnya sudah tak karuan, ditambah kelas sepi. Dan tatapan Aldi yang susah untuk diartikan.

"Jangan deket-deket!"ucap Zhi. Aldi tak menghiraukan ucapan Zhi, ia terus saja maju dan mendekat pada gadis di hadapannya ini.

Sebuah senyum manis terbit di bibir Aldi, saat tubuhnya sudah sangat dekat pada Zhi, sedangkan gadis didepannya ini hanya diam, dan keringat mengalir dari pelipisnya.

"Kok keringetan gini?"bisik Aldi, tangannya tergerak dan mengusap keringat yang mengalir di pelipis Zhi.

"Al..Aldi.."ucap Zhi gelagapan. Matanya tak berani menatap mata cokelat milik Aldi.

"Apa Babe? Tadi nyariin gue kan? Kenapa?"tanya Aldi, sekarang tangan cowok itu sudah bertumpu pada dinding, membuat gadis itu terkunci dalam dekapannya.

"Gu..gue itu.. anu.."ucap Zhi gugup.

"Elah.. gimana gue ngomongnya ini, lu kedeketan bego! Geser dikit!!"

"Anu apa?"tanya Aldi.

"Tuh suara bisa di kondisikan ga sih, kok serak-serak bassyahh gitu..."

"Itu.. gue... mau.."belum sempat Zhi melanjutkan ucapannya, ia dikagetkan oleh wajah Aldi yang makin mendekat padanya, sampai hembusan nafasnya mengenai kulit wajah Zhi.

"Al..Aldi lo bi..bisa jauhan dikit gak?"tanya Zhi, gadis itu merasakan keringat sudah mengalir ke semua tubuhnya.

"Gak mau."jawab Aldi, sekarang cowok malah makin mendekatkan wajahnya, dekat... makin dekatt..... dan......























































































Kriiinggg!!!

Dan lonceng masuk berbunyi.

Ganggu ae elah-_

"Alhamdulillah.."batin Zhi.

Aldi sedikit terkejut mendengar lonceng itu, ia pun memundurkan tubuhnya kembali. Sebelum beranjak cowok itu sempat berbisik..

"Kali ini lo selamat, kalo kita ketemu lagi, gue gak akan lepasin lo... Babe.."

***

Kata-kata itu masih saja terngiang dalam pikiran dan ingatan Zhi, di dalam kepalanya hanya ada kata-kata tersebut.

"Argghhh..."teriak Zhi, sambil menggebrak meja di depannya, hingga ketiga temannya yang lagi makan terkejut.

"Alamak! Jii... lo ngagetin tau gak!"ucap Wulan, yang sedang memegang sendok baksonya.

"Tauk tuh, liat nih, bakso Cery jadi tumpah!"ucap Cery, sambil memanyunkan bibirnya, cewek berambut pendek itu menatap iba ke arah baksonya yang sudah tumpah.

"Aish.. Lo kenapa sih Ji?  Bakso Cery jadi tumpah tuh, dia kan laper banget!"ucap Shopee menimpali.

"Eh, sorry Cer! Gue gak sengaja, tadi tuh gue reflek,"ucap Zhi, sambil senyum-senyum.

JONESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang