chapter ke dua

6 0 0
                                    

Sepulang sekolah gua langsung menuju depan gerbang disana sudah terlihat Sandi dengan motor gedenya yang berwarna hitam kilat yang bagi para kaum hawa menambah ketampananya.

"udah lama nunggu."  tanya gua untuk membuka pembicaraan

  "gak sih, ya udah naik ntar keburu hujan." gua pun naik d belakangnya.

Gua juga ga tau sebenarnya dia mau bawa gua kemana tapi gua percaya sama dia.

Sesampainya di tempat tujuan dia pun menyuruh gua turun.

"San, ini dimana??" Ujar gua

"Loe ga bisa lihat??, Ya ini danau lah" ujarnya dengan watados

Iya juga sih ini danau sekarang yang bego gua atau dia sih?? Ujar gua dalam hati.

"Emmm, maksud gua untuk apa loe bawa gua ke sini" ujar gua.

"Gua mau bicara sama loe & menurut gua ini tempat & waktu yang pas" ujarnya dengan mulai serius.

Dia pun duduk di bangku yang ada di pinggir danau dan meninggalkan gua yg masih berdiri.

"Gua ga tau harus mulai dari mana, gua juga bukan laki-laki yang bisa bikin kata-kata romantis tapi asal loe tau aja gua udah lama suka sama loe"

Gua pun terpaku untuk sementara mendengar kata-kata sandi yang tanpa hambatan apapun dari bibirnya.

"Maksud loe" ujar gua untuk memastikan perkataan yang di ucapkan sandi.

Sandi pun berdiri dan menghadap ke arah gua, dia melangkah mendekati gua dan memegang tangan gua.

" Gua mau loe jadi pacar gua" ujarnya dengan serius.

Sumpah gua paling gak nyaman sama keadaan sekarang.

Apa gua terima aja ya??
Tpi gua kan gak cinta
Kalau gua tolak kasihan juga.
Aduhhhh pusing gua.

"Jadi gimana vir??" Ujarnya membuyarkan lamunan gua..

"Emm, apa??" Ujar gua dengan kaget.

"Kamu mau gak jadi pacar aku" ujarnya dengan lembut..

"Eh, iya mau" ujar gua dengan terbata-bata..

Lalu dia pun mencium kening gua dan memeluk gua.

Baper??? Gak sih biasa aja menurut gua.

Flashback off

****

Sepulang sekolah gua dan Patricia pergi ke tempat biasa kita ngumpul.

"Lo kenapa sih vir?" Tanya Patricia ke gua yang dari tadi cuma diem aja.

"Cia, kayaknya gua jahat banget" ujar gua dengan lesu.

"Maksud loe??" Ujarnya dengan menaikkan sebelah alisnya matanya.

"Gua udah nyakitin orang yang bener-bener cinta sama gua" ujar gua dengan nada merasa bersalah.

"Maksud loe sandi??" Yang hanya dapat anggukan dari gua.

"Yaelah vir sandi juga ngerti kok kalau loe butuh waktu gak usah dipikirin kale" ujarnya menyemangati gua.

"Tapi, sampai sekarang gua belum bisa suka sama dia" ujar gua dengan jujur.

"Ya, udahlah vir gak usah dipikirin.
Yang harus di pikirin tuh perut gua ni" sambil menunjukkan perutnya.

****

Malamnya gua teringat kembali pada sandi yang tadi gua tinggal.
Gua pun WA sandi.

"San"

"Gpp sayang, aku tau kamu ninggalin aku karena susah buat jawabnya"

lah kok dia tau sih, padahal gua baru nyebut namanya.

"Gua gak sengaja ninggalin loe san" bales gua.

"Aku mau minta 1 permintaan sama kamu"

"Apa" mau nanya apa sih dia tumben.

"Bisa gak kamu ubah loe jadi kamu untuk aku"  bales nya yang spontan buat gua kaget.

"Iya bisa, maaf ya soalnya gak biasa panggil (aku, kamu)"

"Iya gpp, besok temuin aku di cafe biasa" balasnya lagi.

Lama gua nunggu balesan dari sandi tiba-tiba hp gua bunyi, gua kira dari sandi ternyata edwuyta calling gua..

"Apaan??" Ujar gua dengan malas.

"Apaan gimana, gua dari tadi udah teriak-teriak manggilin loe dari luar" ujarnya dengan nada tinggi.

"Lah kenapa loe gak masuk aja?" Ujar gua dengan bingung.

"Masuk gimana loe mau pintu loe rusak?? Gua kasihan sama loe, kalau rusak kan loe yang di marahi bonyok loe" Ujarnya panjang lebar.

Gua pun mematikan sambungan telfonnya.

Gua keluar & membuka pintu untuk edwuyta.

"Lama bener lo princess budek" ujarnya yang hanya dapat anggukan dari gua.

"Napa loe?? Ga biasanya loe diem" ujarnya sambil mengikuti langkah gua.

"Gpp" ujar gua sambil membaringkan badan gua.

"Gua serius vir, kalau ada masalah tinggal cerita aja ga usah di Pendem kayak gini" ujarnya.

"Gua heran aja sama Sandi kenapa akhir-akhir ini dia aneh ya?" Ujar gua mulai memberitahu edwuyta.

"Ga biasanya loe mikirin sandi  biasanya loe cuek sama dia". Ujarnya dengan santai.

"Kan itu sebabnya gua malas bicara sama loe, bukannya kasih solusi malah nyalahin gua" dengan sedikit kesal.

"Ya loe sih apa gunanya coba loe mainin dia?? Dia juga manusia dia punya perasaan Setega itu loe??" Ujarnya dengan menatap gua.

"Gua tau ini salah, tapi gua ga bisa maksain perasaan gua sendiri" ujar gua mulai merasa bersalah.

"Ya udah terserah" ujarnya yang mungkin kecewa dengan jawaban gua.

"Tapi bantuin gua jatuh cinta ke Sandi" ujar gua dengan mantap.

Dia pun memandang gua dengan senyum yang lebar.

"Itu baru namanya temen gua, oke-oke gua bakal selalu bantuin loe". Ujarnya lagi.

"Ngomong-ngomong CD drama Korea kemaren masih ada ga??" Ujarnya.

" Oh jadi dari tadi loe ribut di depan rumah gua cuma karena opa-opa loe yang ga jelas itu?". Sewot gua.

"Hehehe.... Iya" ujarnya dengan cengirannya.

****

FB: Mikha Arbella.
Wa:085270854414.

PERJALANAN CINTAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang