1

7 0 0
                                    

"Halah anjing!" Teriak seseorang di koridor belakang. Kayaknya ruang kelas Kimia.

Gue kaget sih, tapi gue gak mau tau.

"Setan!!!"

Bghh!

Akhirnya, seseorang itu narik perhatian gue. Gue jadi penasaran emang ada apa sih sampai gaduh bener.

Perlahan, dengan penuh hati-hati gue berjalan mendekati lorong ruang kelas kimia itu.

Dan ya gue nengok ke jendela. Yang gue lihat, bukan orang yang berantem. Karena disana cuman ada satu orang Pria.

Posisi berdiri, satu tangan nempel di dinding ruangan. Oke, gue simpulkan itu posisi orang yang frustasi.

 Oke, gue simpulkan itu posisi orang yang frustasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kayaknya orang itu kacau banget.

"Hei!" gue teriak, sontak kaget. Gimana enggak, dia mukulin dinding pake tangan kanan dia, sampe berdarah.

Pria itu sama sekali engga menghiraukan seruan gue.

Dia mengulang hal yang sama. Sampai tangannya berdarah cukup parah. Di dinding juga kotor sama darah dia.

Astaga! Gila ya parah itu orang. Batin gue.

Karena gue lihat emosinya udah gak bisa terkontrol sama sekali, gue langsung lari ke tempat dia.

Langsung gue raih tangannya yang bercucuran darah itu. Gue sibuk langsung refleks ngambil tangan dia. Gue bolak balikin tangan dia, memastikan gimana keadaan tangan dia.

Dan, ya bener aja. Parah memang.

Pria itu natap gue penuh tanya.

Pria itu natap gue penuh tanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aduhh, gimana dong ini banyak banget darahnya." ucap gue khawatir, bingung.

Pria itu enggak mengucapkan sepatah katapun. Cuma tatapan heran dan raut wajahnya dia dingin super cuek!

Gue langsung liatin dia, sedikit sebal.

Ck!

Tanpa babibu gue langsung buka outer yang gue pake. Untung hari ini gue make kemeja. Gue langsung perban dia. Ya, sedikit banyaknya gue tau cara pertolongan pertama kecelakaan.

Dia langsung sedikit terperanjat kaget, aneh.

Tapi masih sama, gak ngucapin sepatah katapun.

"Selesai!" sahut gue.

Hening.

Gue langsung nyoba ngebuka pembicaraan.

"Hmm, kenali--" omongan gue terputus gitu aja.

Karena tiba-tiba seorang cewek cantik datang. Dan parahnya, tatapan gak suka terpampang jelas di wajah cewek itu, sama sekali enggak nganggep gue ada.

Cewek itu ngeraih tangan si cowok dengan terburu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cewek itu ngeraih tangan si cowok dengan terburu.

Berlalu, ngelewatin gue gitu aja.

Bener-bener gue ga habis fikir sama itu orang. Cowoknya juga gak ngebacot apapun masa?!

Kesel batin gue ngamuk, bukannya mau balasan atas apa yang udah gue bantu. Cuma ya basa-basi kalik nying.

Udah gitu, Kemeja gue dibawa lagian.

Gue langsung duduk, enggak habis fikir masih ada manusia kayak gitu.

Mana baju yang gue pakek sekarang kaos tipis doang.

🐌🐌

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

We Have A ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang