Prolog

6 1 0
                                    

KALYA POV

Hari ini aku masuk ke sekolah baruku.Ya,aku baru saja naik ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.Sekarang aku sudah resmi menjadi siswi SMP.Untuk kedua kalinya aku akan menjadi siswi baru lagi.Aku sudah membayangkannya,bagaimana para kakak kelas akan memandangiku dengan tatapan tajamnya,perilaku kasarnya kepada murid baru,dan lainnya.Namun,aku mantap melangkahkan kakiku menuju tempat sumber ilmu itu.

Ditemani indahnya bunga yang bermekaran di pagi hari,dan sejuknya udara membuatku semakin percaya diri untuk menimba ilmu lagi setelah satu bulan libur lebaran :v

Aku harap sekolah itu tak sengeri perkiraanku.Dan aku harap teman-temanku nanti tak menyebalkan seperti teman-teman SD ku dulu.

Sampai di depan gerbang sekolah,terdengar seorang pria yang berbicara dengan lantang memanggil satu-satu para murid baru untuk pembagian kelas.

"Kalya Amaya Wulan,kelas 7.G!" ucap pria itu memanggil namaku.Aku segera bergegas berkumpul dengan teman-teman sekelasku dan membentuk barisan yang nantinya akan dibimbing seorang OSIS menuju ke kelas yang sudah ditentukan.

3 hari aku menjalani MPLS(Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah).Karena di SMP ku ini tidak ada yang namanya MOS.Menurut para guru di sana,MOS dapat berpotensi pada pembullyan.Akhirnya MOS pun diganti dengan MPLS.

Selama beberapa hari di sekolah,sudah banyak yang menjadi temanku.Yang paling akrab denganku adalah Navil.Ia seperti saudaraku sendiri karena dia tahu luar dalamku seperti apa.

Kami selalu bersama setiap saat,tak pernah berpisah.

Saat aku pulang,aku dan Navil melewati halaman kelas 8.Dan langkahku terhenti karena seorang kakak kelas menabrakku cukup keras hingga aku hampir kehilangan keseimbanganku.

"Hei,kak!Hati-hati donk kalo jalan!" Navil udah nggontok sehebatnya.

"Maaf" jawaban singkat dari kakel tersebut.

Aku hanya memandangnya sekilas.Tampan.Ya,menurutku ia tampan.Tak seperti kakak kelas lain yang cenderung mulai menggoda siswi-siswi baru untuk dijadikan gebetan atau pacar.Ia sepertinya cuek kepada siswi lain.Apa dia seperti tokoh pria dingin yang selalu ada di cerpen-cerpen remaja??Yang aku tau,sangat beruntung cewek yang bisa menggaet cowok dingin seperti itu.Apa aku bisa mendekatinya?

Besok saja aku pikirkan... :)

"Kalya,kamu gak papa kan?"

"Gwaenchanha (tidak apa-apa)."

"Ayo kita pulang.Keburu tambah panas nanti."

"Ne (ya)."

"Dasar kakel bobrok.Udah salah,jutek,cuek kayak bebek aja." Navil mulai emosi.

"Aku pikir dia tampan."

"Kal,apa kamu suka sama dia?OMG!"

"Aku rasa begitu..."

Saat asyik bicara sama Navil,seorang kakel perempuan dengan dandanan seperti badut dan badan seluas samudra,menghampiri kami berdua dengan langkah sok-soknya.

"Eh,lu berdua tadi ngomongin Ali kan?" katanya jutek.

"Ali siapa ya,kak?" tanyaku.

"Alah,sok gak tau lagi.Yang tadi nabrak lu itu si Ali.Eh,inget ya!Kalo lu berani deketin si Ali,lu akan berhadapan sama gue.Dia itu punya gue!"

Jadi namanya Ali.

"Maaf,kak.Kak Ali itu bukan barang yang bisa dijadiin kepunyaan pribadi." Navil mulai nggontok lagi.

"Songong juga lu jadi anak baru!" tangan kakel itu mau menampar pipi Navil,tapi aku menghalanginya dan akhirnya aku pun yang kena tamparan dinginnya.Dan terkaparlah aku di tanah.

"KALYA!!!" Navil panik minta ampun dan menolongku berdiri.

"Kak!Jangan kasar donk sama adik kelas!Kakel apaan kayak gini?Yang beraninya cuman ngasarin adik kelas!"

"Udah Vil,udah ayo pulang aja." kataku menenangkan Navil.Kakel itu pun hanya mematung mendengar bentakan Navil untuk yang kesekian kalinya.

Tak disangka,ternyata Kak Ali udah berdiri di belakang melihat semuanya dan memandang ke arahku memerhatikan pipiku yang lebam dan pinggir bibirku yang sedikit berdarah.Kak Ali berjalan pelan menghampiriku dan Navil.

"Dek,nih sapu tangan buat bersihin darahnya.Lu berani dan kuat.Gue belum pernah liat cewek yang berani kayak lu." Ya ampun Kak,aku meleleh.

"Ehem,"

"Vil...,"

Love + Love = LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang