-PROLOG-

353 12 1
                                    

-The Girl POV-

"Serius, kamu masuk ips?"
"Kamu kan anak pintar cha!"
"Kirain kamu mau milih ipa cha."
"Yah kok ips sih cha? "

Kata-kata dari banyak orang itulah yang membuat diriku tidak yakin. apa aku salah dalam memilih jurusan? kenapa aku masuk ke jurusan yang berbanding terbalik dari pikiran orang? apakah seburuk itukah jurusan ini dimata orang? aku pusing, bimbang. Kepada siapa aku harus berkeluh kesah.

Baru saja aku masuk sma, aku sudah dibuat bimbang begini.. apa aku harus menceritakan ini ke adya?

Saat-saat seperti inilah aku menjadi merindukannya. Ia biasanya selalu mensupport ku. Ya, dia adalah salah satu penyemangatku.

Adya namanya, kita sudah bersama-sama sejak kami duduk dibangku smp. Terkadang ia bisa menjadi sangat dekat seperti saudara, sangat perhatian seperti pacar, sangat mencemaskan diriku seperti ibu, dan juga sangat menyebalkan seperti teman.

Tapi,aku malu dengannya. Adya seorang anak ipa. Haruskah kuceritakan bahwa aku ternyata memilih jurusan ips? Aku takut melihat reaksinya. Mau bagaimanapun dia juga belum tahu, tidak mungkin aku langsung cerita keresahan ku ini.

Aku, Alyssa.
biasanya aku dipanggil icha.
Aku anak yang baru memasuki jenjang sma.
jurusan yang kupilih, ips. Saat di smp, aku biasa mendapatkan juara kelas, saking terbiasanya teman-teman juga sudah mengecap ku sebagai anak pintar.
Mungkin, ini adalah sombong yang tersirat, peace.

Teman-temanku sering menanyakan pr, mencontek ulangan, merebutkan untuk satu kelompok denganku dengan berharap nilai mereka sama denganku.

Aku sering merasakan tidak enak menjadi orang yang dianggap ambis dalam kelas.

Namun sekarang, aku masuk ips. Dan orang-orang yang biasanya mencontek denganku memilih jurusan ipa.
Apa yang harus ku lakukan?

••




~IPAXIPS

IPA X IPSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang