Perpisahan.

11 5 0
                                    

Hola guyss...  Makasih udah baca ya. Jangan lupa klik bintangnya.

***

Prankk!!!

Suara pecahan kaca terdengar begitu nyaring dari arah dapur dirumah yang mewah itu.

" DASAR istri gak berguna! "

" Suami macam apa nyakitin istrinya saja! "

" DASAR kurang ajar! " pekik sang pria paruh baya yang ingin menampar istrinya  tetapi seorang anak gadis cantik yang menggantikan posisi sang istri (ibunya)

Plakk!!

" Rayta " lirih kedua orang tua itu

" Apa? PUAS?! APA KALIAN PUAS?! HIKS HIKS...  APA YAH? APA?! AYAH PUAS MAU NYAKITIN MAMA TERUS?! RAYTA CAPE YAH! RAYTA CAPE! RAYTA BENCI INI SEMUA! " bentak Rayta tak kuasa menahan yang ia rasakan sembari menatap tajam laki-laki paruh baya nya yang tak lain adalah ayahnya

" Ayo mah pergi dari sini" ajak Rayta kepada ibunya yang ia rangkul meninggalkan ayahnya sendirian di dapur

*Kamar *

" Mama mau pergi dari sini, kamu ikut mama. Bawa barang kamu, mama mau ngambil barang kamu. Cepat! " perintah Mellysa ibunda Rayta

" Ta-ta-tapi mah" ucap ragu Rayta

"Capat! " sentak Mellysa sembari keluar dari kamar Rayta untuk membereskan barang barangnya

Rayta hanya bisa mengikuti perintah ibunya, karena ia sangat mencintai ibunya.

°°°

" Ly Ly maafin aku Ly " pinta Joe ayah dari Rayta yang tak lain suami Mellysa

" Lepasin! aku pergi! " ucap Mellysa sembari melepaskan cekalan tangan Joe dan masuk kedalam mobil

" Jalan! " perintah Mellysa kepada supir taksi

" Ayah " lirih Rayta sembari melihat ayahnya yang bersedih dari jendela

" Mellysa! Rayta! " pekik Joe

°°°°

Jakarta [14.15]

" Mah ini dimana? " tanya Rayta yang melihat rumah tingkat berwarna biru

" Rumah kita " jawab Mellysa seadanya

" Ayo masuk " ajak Mellysa

Rayta dan Mellysa pun masuk kedalam rumah berwarna biru dan tingkat itu.

" Mah kamar Rayta dimana? " tanya Rayta

" Kamar kamu di atas ya sayang, kamar paling pojok " jawab Mellysa dengan sedikit teriak karena ada didalam kamar

" Siap mah"

Rayta melangkahkan kaki ke arah kamarnya.

Yeah kamar Rayta sekarang adalah kamar bernuansa kesukaannya dengan suasana klasik berwarna coklat.

" Woah beautifull " puji Rayta yang melihat suasana kamarnya

Bukk

Rayta menidurkam tubuhnya di ranjang yang empuk.

" Oke. Hari ini, besok dan seterusnya adalah hari baru. Jadi jangan menyerah dan tetap semangat! " ucap Rayta sembari memejamkan matanya

°°°

" Rayta " panggil Mellysa sembari mengetuk pintu kamar Rayta

" Hmn iya mah? Huaa Rayta masih tidur " jawab Rayta dari dalam kamar yang masih menutup mata

Mellysa yang mendengar jawaban putrinya itu hanya menggeleng kepala dan tersenyum. Lalu Mellysa membuka pintu Rayta yang tidak terkunci

" Rayta bangun. Mama hari ini mau berangkat ke Jerman untuk beberapa hari " beri tau Mellysa

" Ah apa? " kejut Rayta hingga bangun dari tidurnya

" Iya sayang. Mama mau ke Jerman untuk ngurus beberapa pekerjaan " ucap Mellysa

" Lah terus Rayta? sekolah Rayta? gimana? " tanya Rayta bingung" Rayta sendirian gitu dirumah? "

" Maafin mama ya sayang. Tapi tenang aja mama udah daftarin kamu sekolah di SMA Rose,  kalau kamu kesepian mama bisa cari pembantu ko" jelas Mellysa mencoba mengerti putrinya

" gak usah mah. Rayta sendiri aja. Emangnya sekolah Rayta dimana? kapan Rayta mulai sekolah? " tanya Rayta

" Besok kamu mulai sekolah tapi maaf mama gak bisa nganterin kamu ya. Nanti mama share lokasi aja. "

" Hm oke mah"

" Yaudah mama berangkat dulu ya sayang " pamit Mellysa sembari mencium puncak kepala putrinya

" sekarang? " tanya Rayta memastikan

" Iya sayang. Yaudah mama berangkat ya. Bye sayang " ucap Mellysa sembari keluar dari kamar Rayta

Rayta hanya menatap pintu kamarnya  dan beranjak ke arah jendelanya. Ia melihat Mellysa sedang mengeluarkan mobilnya.

Mellysa yang melihat anaknya memperhatikannya memberi fly kiss kepada putrinya dan dibalas senyum tipis oleh putrinya.

Broomm!! 

Mellysa pun pergi dengan mobil warna putihnya itu.

"Sekarang kembali lagi. sunyi dan hampa." lirih Rayta

Tunggu Part berikutnya ya^^

Love Scenario Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang