2

13 4 0
                                    

Piscok.

" lu bweli dwimanwa pwisang nya lwin? ".

" lu ngomong apa sih sa? ", balas Arin yang sedari tadi sedang melihat sesha melahap habis piscok yg ia beri.

" lu beli pisang nya di mana bambwank? "

" Di kantin elah, masa di kebon ", sahut Arin.

Sreet...

" Gue satu ya rin..", dengan bangga seorang chanyeol malakin jajan orang.

" Serah loh deh..", Arin hanya bisa pasrah.

" Yeol.. Semalem gue liat 'dia' di halte. Lu masih berhubungan sama 'dia'? ", tanya arin mengintimidasi.

" Haha.. Gausah di bahas", sambil pergi ia tertawa.

Siapa sih doi-nya chanyeol?
Gumam Sesha.

🦇

Hujan pagi ini masih menghujam dengan derasnya.

Terus aja hujan.. Gue males sekolah.

Begitu lisan Sesha. Ibarat nasi sudah menjadi bubur, ia sudah terlanjur membenci kedua orang tuanya. Benda lempeng yang sedari tadi berdering sengaja ia acuhkan. " Mom is calling"

Hingga deringan ke 69 ia muak dan mengangkat nya.

" SESHA BENCI SAMA MAMA! JANGAN HUBUNGI SESHA LAGI MA!" dengan nafas memburu ia ingin menghentikan hubungan ini.

" Mama? Gue bukan mama lo, cepat bukan pintu.. Gue mau numpang ngangetin badan" shit... Kog suara laki!?

" L-lo siapa?" gelagak gagap Sesha mulai muncul.

" Udah cepat bukain... Gue Sehun" utk apa dia kesini!?

" Dari mana lo tau rumah gue?" intimidasi Sesha luncurkan.

" Suruh masuk kek, kedinginan nih gue"

Dengan menghela nafas Sesha berkata, " Yaudah masuk, lo mau minum apa?".

" Teh manis aja deh" sambil duduk di sofa yang tersedia, Sehun menatap seluruh sudut apartemen Sesha.

" Nih... diminum.. " ucap Sesha sambil meletakkan secangkir teh. " -darimana tau rumah gue!?" sambung nya ketus.

" Galak amat.. Lo gk ada jaket atau handuk gitu? Gue kedinginan nih" dengan berdecak Sesha langsung pergi.

" Dan bodohnya gue mau di babu sama lo di rumah gue sendiri..." sambil mengomel ia mengambilkan selimut dan handuk, karena jaket nya pasti kekecilan untuk Sehun. "-nih! Cepat jawab pertanyaan gue."

" Pertama.. Lo tinggal di apartemen. Dan yang kedua lo pemilik seluruh bangunan ini kan? Dan yang ketiga gue tau ini apartemen lo karena gue juga tinggal disini, lo nomor 128 gue nomor 125." ucap Sehun membuat Sesha mendelik.

Sesha tercekat, persembunyiannya terancam," kog lo tau ini bangunan punya gue? ".

" Lo dari tadi nyebut nya rumah dan setau bangunan ini dulu rumah dan di rehab jadi apartemen" SKAK MAT!, Sesha terdiam.. Ia teringat masa lalu nya.

" Kenapa lo ke apartemen gue padahal apartemen lo jarak 2 jengkal?" tanya nya.

" Kunci nya ketinggalan di kost-an jongin" dengan mendengus Sehun kembali menyeruput teh nya lagi.

" Nyusahin..." bisik Sesha yang hampir tak terdengar.

" Gue pinjem hp lo dong, hp gue mati kena air hujan.. Gue mau nyuruh jojong buat nganterin tuh kunci" mohon Sehun.

" Enak aja! Aset berharga gue kaga boleh di ganggu TJUYY!" ucap Sesha sambil memegang erat ponsel nya, "-noh.. Pake telpon rumah" tunjuknya.

" Bawel" decak Sehun seraya bangkit dari kediamannya.

" Halo jong.. "

🦇

" Jong! Lo serius!? "

" Ya masa gue boong? Emang gue pernah boong!? " ucap nya dengan tegas.

" Dusta bangsat! Si moli aja sampe mutusin elo ragara boong " jleb.. Menusuk hati gaiss. Jongin kembali diingatkan mantan terindah nya.

Sehun menggeleng, Baekhyun menutup rapat sang mulut sementara chanyeol tertawa.







Oke sekian dulu gais❤️
-Sehun wife😍

UNFAIR ✖ SEHUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang