PROLOG

17 2 0
                                    

Dengan sepatu lusuhnya ia melangkah diantara genangan air hujan yang tadi baru turun. Rambut dekil seleher yang terus bergoyang mengikuti gerak tubuhnya. Tangan mungil yang memegang tali tas pink kusam. keringat di pelipis yang mulai berjatuhan tak dihiraukanya.
____

"Assalamualaikum bun." Kataku setiba di depan pintu rumah tua itu.

"Waalaikumsalam..Rent udah pulang?. Tuh makan dulu,ada di tudung saji ya,bunda kerja dulu." Kata bunda memakai sepatu slop yang baru di-sol minggu lalu dan mencium keningku.lalu tubuh bunda hilang dibalik pintu.

Ya seperti yang bunda bilang,aku harus makan. Kubuka tudung saji itu,hanya ada seiris tempe,nasi,dan soup wortel kemarin. Ku comot seiris tempe itu lalu menciduk soup dan seiris wortel tipis,hanya itu yang tersisa. Perutku terasa kenyang saat aku mencuci piring yang kugunakan.

"Kakak...!" Teriak Rey,adikku dari ruang depan.

"Ada apa Rey?" Tanyaku menghampirinya.

"huh..kak,Rey laper."

"Kamu belum makan Rey?" Tanyaku. Aku tidak tahu jika Rey belum makan,jadi aku habiskan semua. Dia mengeleng.

"Tunggu disini." Lanjutku.
Tangan mungilku meraba lemari bajuku. Dan benda kaleng itu berhasil ku temukan,aku ambil uang didalamnya.

"1..2..3..4.." hitungku bergumam.

"Yes pas." Puasku. Kuhampiri Rey dan membondong uang receh ditanganku.

"Ayo Rey ke warung cikEdah. Kita beli nasi untukmu."

"Cik beli nasi dong." Kataku berjinjit karena jendela warung yang cukup tinggi untuk kaki-kaki pendekku ini.

"Ouh kamu Rent,beli berapa?."

"Satu aja,Laurent cuma punya uang 4 ribu."

"Tunggu situ ya." Kata cik Edah,lalu menyodorkan nasi yang terbungkus rapi.

"Makasih cik,ini uangnya." Ku ambil nasi bungkus itu lalu kuberikan uang recehku ke cik Edah.

"Nih Rey,makan." Suruhku,dan dia mengambilnya. Rey duduk di depan teras warung cik Edah,aku mengikuti.

"Kakak ayo makan sama Rey." Ajak Rey aku menolak,dia tersenyum.

Dibukanya bungkus itu hanya ada nasi,seiris tahu dan sambal tomat,tapi Rey menyukainya. Dia memakanya hingga habis.

"Rey kenyang kak." Kata Rey,lalu mengusap mulut gelepotannya.

"Ayo pulang Rey."kataku beranjak berdiri.dia mengangguk.






DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang