#19

2K 57 1
                                    

Setelah Baekhyun pulang sisca langsung ngajak Baekhyun maraton drakor, kebiasaan emang

Sehun? Chanyeol?

Di usir
Ye ga sih.. Mereka berniat pulang takut mengganggu acara nobar drakor adik dan kakak ini

"kak, enak di singapura?" tanya sisca tiba tiba

"biasa ae" jawab Baekhyun seadanya
"kenapa pen ikut?" lanjutnya

"engga si, udh enak di sini" jawab sisca

Tidak ada jawaban dari Baekhyun, namja cantik itu masih senantiasa dengan apa yanh ada di depannya, drakor.

"udh sana tidur! Baru pulang dari runah sakit harus banyak istirahat!" peribtah Baekhyun, dan langsung menutup laptop sisca, dan membawanya

"ais, kok di tutup si" ucap sisca sebal sambil mempout kan mulutnya

"tidur dek... Nanti deh kamu liat nya sekarang kau tidur, ini biar aq lanjutin dulu, sisanya nanti kamu" jawab Baekhyun santai

"udh tidur lama, sini beriin ade bosen" ucap Sisca sambil tangannya yg ingin meraih laptopnya itu

"Engga, dah sana tidur dri pada g aku kasih nih laptop" ucap Baekhyun dan berjalan keluar kamar sisca

"engga tidur engga laptop" ucap Baekhyun diakhir ia di kamar sisca

'ais.. ga abang, ga Sehun, ga Chanyeol sama ae' -sisca

Lalu sisca yang sudah bosan pun tertarik untuk mengambil tas nya yang ada di sofa

Ia meraihnya dan membawanya ke teras kamar, sekalian cari udara segar pikir sisca.

Ia membuka tasnya itu, ada ponsel, tugas tugas, dan juga ada 1 kantong seperti manik manik yang belum di susun

Sisca yang penasaran dengan benda itu, karena ia merasa ini bukan milik nya.

Ia belum membuka ikatan plastik yg berisi manik itu, ia masih memandanginya dari luar, menilah milah, dan semua manik itu hampir sama.

Saat sibuk memilah milah ia melihat liontin yang membuat kepalanya berdenyut

"seperti pernah lihat" guam sisca

Ia segera mengingat ingat akan kejadian yang berhubungan dengan liontin itu, bahkan bayangan bayangan hitam mulai memenuhi pikiran sisca, dan jangan lupakan denyut kepala yang sangat menyakitkan sedang melanda sisca.

Sisca sudah tak tahan lagi dengan sakit kepala yang ia alami, ia meninggalkan tas nya begitu saja di teras kamar,

Ia langsung saja berjalan dengan menahan sakit kepala yang sungguh menyakitkan,

Berjalan menahan rasa sakit

"kenapa sisakit ini eoh?" tanya sisca kepada diri nya sendir sambil memegangi kepalanya yang berdenyut keras

Ia berjalan ke arah kemar mandi, ia berniat mendinginkan kepalanya

Ia meraih shower dan menyalakannya airnya,

Air mengguyur tubuh sisca dari ujung rambut hingga ujung kaki, sensasi dingin dapat sisca rasakan..

Tetapi danyutan kepala nya belum juga hilang, biasanya saat sakit kepala ia mengguyur kepalanya dengan air dingin lalu mengeringkannya, itu saja bisa berkurang, tetapi beda dengan yang ini

Sisca meremas kran shower yang ada, ia tak tahan, kepalanya seperti ingin pecah, sungguh sisca tak kuat, dan bayangan hitam yang ada di pikiran nya seperti menghantui nya

Sisca tak kuat, pandangannya mulai buram, bahkan tumpuan kaki nya serasa tak mampu menopang badan sisca

Dan akhirnya Sisca ambruk pingsan.
.
.
.
.

My Impromptu Husband -osh-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang