chap 2

45 7 1
                                    

Seperti biasanya matahari pagi selalu mengusik
Tidurku, dan terdengar suara
Ibuku yang dari tadi
Terus saja memanggil-manggil namaku sambil mengetuk-ngetuk pintu.
"Come on jeycob,wake up...
Kau bisa terlambat lagi nanti".

Aku
menjawab"yes..mom,aku sudah bangun".
Aku akan turun 15 menit lagi.

Aku pun lantas bangkit dari tempat tidurku dan bersiap-siap untuk sekolah.
Setelah usai aku langsung turun untuk sarapan pagi.
Aku menyapa ibuku"hey mom..."
Ibuku menjawab "hey juga sayang."

"Ooh..come on mom jangan panggil aku seperti itu,panggil aku dengan namaku.
Aku sudah besar momm..sudah 17 tahun".

"Eem..ok ok,sudah lah cepat habiskan sarapanmu,mom akan bersiap-siap untuk pergi kerja".

Aku pun langsung menghabiskan sarapanku tanpa tersisa sedikitpun.
Dan aku lantas mengambil kunci mobil dan bergegas keluar rumah.
Aku pun meneriaki ibuku
"Mom aku pergi dulu".
Ibuku menjawab
"Yaa..sayang".

Aku bergumam dan memalingkan mata malas"oouh..lagi-lagi memanggilku dengan sebutan itu".

Aku pun masuk ke dalam mobil dan mengendarai mobil milik ibuku dengan santai.
Aku melirik ke arah jam tanganku.
"Wtf..udah jam 7.50,ini si udah pasti di suruh bersihin wc sama guru piket".
Aku pun lantas melajukan mobil lapak sedan klasik milik ibuku ini.

Aku pun lantas melajukan mobil lapak sedan klasik milik ibuku ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sesampainya aku di sekolah,aku memakirkan mobil dan langsung berlari menuju kelas ku di lantai 4.

"Kringgg....kringg..."
Bel masuk berbunyi.
"Hufft..."aku menghembuskan nafas dalam.
"Untung saja aku tidak terlambat".gumamku.

Dengan rambut yang acak-acakan dan baju yang di masukkan ke dalam,terlihat sangat nerd.

Aku menaiki satu per satu anak tangga dengan sedikit tergesa-gesa.
Sesampainya aku di kelas,
Aku langsung duduk di pojokan paling belakang
Tempat dudukku.

Di sekolah aku adalah anak
Yang sangat pendiam,
Aku tidak mempunyai teman
Apalagi sahabat.
Mereka seperti mengucilkan diriku.

Tapi,aku tak perduli dengan itu.
Mereka hanya akan bicara padaku saat ada yang perlu dibicarakan saja.

Hal itu bagus untuk diriku,karna aku pun tidak suka membicarakan hal yang tidak penting.

Di sekolah ini anak culun atau nerd sudah pasti akan dikucilkan dan tak jarang dibulli.
Aku sudah biasa dengan itu.

Selagi itu belum melampaui
Batas kesabaran dalam diriku,jadi aku mengabaikannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DRIVE KING(DK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang