Hamparan senja sedang menguji dengan sebuah derita.
Perpaduan nya bersama gelap di sore hari, mengingatkan ku akan kegagalan cinta yang mendiami.
Aku yang divonis menderita glaukoma hanya bisa berdo'a bersama derita.
Mengabaikan pahitnya patah hati bersama pesan singkat mu menjelang malam hari.Huh...
Hembusan nafas ku bergemuruh.
Aku tak percaya bahwa kau akan pindah ke lain dermaga.
Serta memilih pergi dengan tertatih tatih, hingga jejak mu tak bisa lagi ku tapaki.Aku terlalu bodoh menceritakan dirimu bersama teman teman ku.
Sementara kau, tak pernah sedetikpun mengagumi Ku.
Semua usahaku...
Semua perjuangan ku...
Dan semua tugas tugas yang ku lakukan demi dirimu.
Hanyalah kebodohan semata.
Serta kau anggap sebagai biru udara yang menjadi penghalang mu saja.Sungguh...
Kau salah soal itu...
Aku ingin menjadi biru udara mu agar kau tahu.
Bahwa hanya aku yang bisa menjadi tameng untuk jantung mu.
Membuatnya bekerja dengan tenang.
Serta menjaga irama degup nya agar tak pernah hilang.Namun kau tak pernah sadar.
Kau lebih memilih merayap, mengejar cinta yang tak pernah bisa kau tangkap.
Dan mengubur semua kenangan kita, saat senja ingin mengungkap indahnya.Sudahlah...
Pergilah dengan pria yang kau rasa tepat.
Aku akan tetap disini menikmati penyakit ku yang terus merambat.
Berdo'a demi kebahagiaan mu.
Meski nantinya yang berada di samping mu bukanlah aku.Tenang saja...
Aku hanya menganggap mu sebagai pemukul yang tak punya hati.
Dan terimakasih ku ucapkan Karna telah memukul ku dengan sekuat ini.
Itu membuat ku sadar.
Bahwa si penderita glaukoma ini, tak pantas untuk kau cintai.
-M.A.P-Ini berdasarkan cerita ku😊
Cuma mau share aja. "Glaukoma adalah penyakit kedua yang membutakan mata setelah katarak"Dan sedang ku derita😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Sesak Dalam Bahagia
Poetry"Kumpulan puisi ini aku buat berdasarkan pengalaman pribadi aku dan curhatan dari beberapa orang kepada ku" Selamat membaca karya ku😊