1

164 31 2
                                    

Hujan deras membasahi kota New York.

Ia duduk sambil menikmati secangkir kopi hangat di dalam kafe sembari melihat gelapnya langit malam.

Pikirannya kacau, apalagi sejak mendiang ibunya pergi meninggalkannya tepat setahun silam.

'Sial. Aku lupa mengirim berkasku ke Tn. Fluke, dia pasti tengah menungguku' batin Minho - ya, Lee Minho, pemuda tampan itu sibuk menata berkasnya.

AUTHOR POV END

'Apa data yg saya kirimkan ini masih kurang pak? Kalau begitu kita harus menghentikan rencana pembuatan mesin itu hingga tahun depan' ucap minho

'Tidak, kita sudah hampir selesai. Hanya perlu sedikit data saja untuk memperkuatnya, kau tidak perlu khawatir. Aku akan mengirim mu sbg bahan uji coba ku." ucap Tn.Fluke

'Apa kau gila? Bagaimana jika aku tak dapat kembali ke jamanku? Lagipula mesin itu masih belum selesai dan kita tidak tahu seberapa besar kekuatannya. Kenapa tidak mencoba mengirimkan binatang saja?' elak minho

'Lucu sekali. Kita tidak bisa melakukan itu, ini perjalanan masa lalu, atau bisa juga masa depan. Kalaupun ingin mengirimkan benda mati sekalipun, kita tidak akan tahu apakah benda itu sampai disana atau tidak?' terang tn. Fluke

'Lalu kau menggunakanku supaya kau bisa tahu apa aku sampai disana atau tidak? Oh ayolah tuan, tolong pertimbangkan sekali lagi. Aku punya ayah yang harus ku rawat, dan jika aku tidak kembali, bagaimana dan siapa yang akan mengurus nya?' jelas minho

'Aku akan membayar mahal untuk itu. Namun kau harus tanda tangani dulu perjanjian kontraknya. Jika kau berhasil kembali dengan selamat maka anggap saja itu sebagai liburan gratis. Jika kau tidak berhasil kembali, aku dan staff akan menyiapkan peralatan canggih utk membantumu hidup disana, aku juga bersedia menanggung biaya operasi ayahmu" jelas tn. Fluke

'Tapi ..

"Pikirkan sekali lagi. Ini kesempatan emas. Kau atau bahkan aku juga akan menjadi headline utama dalam surat kabar. Mengesankan?" tn. Fluke

"Pikirkan itu dari sekarang. Bulan depan kau temui aku. Ini berkas yang harus kau tanda tangani" ucap tn fluke meninggalkan minho yang hanya diam mematung mencerna setiap kalimat yang keluar dari mulut bosnya.

"Sial, bagaimana ini?" gerutu minho

Keesokan harinya..

"Lee, apa kau bisa membantuku mengambilkan satu cangkir air hangat? Tenggorokanku kering sekali" pinta ayah minho

"Tunggu sebentar ayah"

Minho kembali dengan membawa satu cangkir air hangat beserta roti untuk ayahnya sarapan.

Melihat ayahnya sibuk mengunyah roti itu, seketika minho teringat akan tawaran bosnya.
Ia bimbang. Ia sungguh tidak tega membiarkan ayahnya terbaring sakit sakitan seperti ini seorang diri tanpa nya.

"Maafkan aku ayah. Aku janji aku pasti kembali"

To be continued~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TIME TRAVELER [Minsung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang