Semua orang shock mendengar perkataan Taehyung terlebih itu Seokjin. Taehyung yang semakin bingung dengan semua orang yang bengong langsung pergi begitu saja setelah ia memasukkan barang belanjaannya ke dalam kantong plastik yang ia inginkan.
Saat mengambil kantong plastok tersebut ia tersenyum. Kantong plastik dengan emoticon."Manis sekali," ujarnya kemudian menaruh uang dan pergi.
Sementara semua orang yang bengong tadi kaget setelah mendengar suara kenalpot sepeda motor yang lewat.
"Astaga..." ujar jeng jungkook seraya menutup mulutnya.
"Ini sebuah kode," ujar jeng jimin.
"Wah, selamat ya bang Seokjin," ujar Suga seraya menjabat tangan Seokjin.
"Aku gak ngerti maksudnya. Mana berani saya sebelum nikah," ujar Seokjin dengan muka merah bak kepiting rebus.
"Wkwkwkkk..." semua orang tertawa mendengar jawaban Seokjin.
"Pikirannya udah kesana aja ni bang Seokjin. Maksudnya kamu udah di kasih kode buat lamar si Taehyung," ujar Jhope masih dengan tertawa. Semua orang mengangguk sedangkan Seokjin hanya garuk-garuk kepala malu.
.
.
.
.
Pagi berikutnya Taehyung ingin masak kimchi. Ia butuh sawih yang banyak dan harus segar.
Taehyung menunggu tukang sayur lewat dan siapa lagi kalau bukan Seokjin."Mau beli sayur Tae," ujar Jimin dengan senyum manisnya.
"Ne," Taehyung juga tersenyum ramah.
"Mau beli sayur cantik bener Tae."
"Biasa saja Jimin-ah."
"Aku kasih saran dikit ya Tae, bibirmu udah merah jadi pakai lipstiknya tipis aja," kali ini Jimin menyembunyikan senyumannya. Taehyung memang jarang dandan. Sekalinya dandan paling cuma pakai bedak dan gak pakai lipstik seperti sekarang.
Entah mengapa Taehyung ingin sekali pakai lipstik pagi ini.Tidak lama mobil sayur Seokjin datang. Dengan senyuman yang melekat di bibirnya membuat Taehyung berdiri mematung melihatnya.
"Mau beli sayur Tae," sapa Seokjin. Dengan gelagapan Taehyung mengangguk-anggukkan kepalanya tidak jelas.
"Ada daging gak bang," ujar Jimin.
"Ada, mau berapa kilo," jawab Seokjin.
Taehyung terus memperhatikan Seokjin. Hari demi hari ia menatap Seokjin ia merasa ada yang aneh dengan pemuda tukang sayur itu.
Merasa diperhatikan Seokjin tersenyum kepada Taehyung."Mau beli sayuran apa Tae, disini ada banyak," ujar Seokjin.
"Aku mau beli sawi."
"Sawi ya, umh...ada." Seokjin mengumpulkan semua sawi yang ia punya setelah sebelumnya ia mengaduk-aduk isi gerobaknya. Maklum yang beli ibu-ibu jadi suka diberantakin.
"Mau beli berapa Tae?."
"Banyak."
"Banyak...," Seokjin menatap Taehyung yang semakin cantik saja. Apalagi bibir merahnya yang semakin merah karena lipstik. Kalau sudah halal Seokjin mau mencumbu bibir merah itu.
"Aku mau yang segar," ucapan Taehyung menghentikan acara tatap-menatap mata Seokjin.
"Semuanya segar jangan kawatir," ujar Seokjin seraya tetap memasukkan sawi ke dalam kantong plastik.
"Tunggu." sekitika Seokjin berhenti bergerak. "Aku mau periksa dulu."
Seokjin memberikan kantong plastik tersebut pada Taehyung.
Setelah di periksa oleh Taehyung, Seokjin merasa was-was karena raut wajah Taehyung menunjukkan ketidak sukaannya pada barang tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerita JinV
RandomBerisi cerita JinV dari Oneshoot, Series hingga Drabble. hanya cerita suka-suka author yang gak suka gak usah baca.