Remember You

26 2 3
                                    

Yang lebih menyakitkan dari kebenaran adalah kebohongan dari orang yang kita sayang

17 juli 2021

Bayu Ardiansyah. Entah sudah berapa kali nama itu terlintas di pikirannya, memenuhi hampir seluruh bagian otaknya.

“ ah! Kenapa aku terus mikirin kata-kata cowok itu sih?” kata-kata cowok itu tadi siang benar- benar memancing rasa ingin tahu nya. Pernyataan ‘sederhana’ yang seharusnya tidak ia dengarkan.

  Kenapa ia harus mendengarkan pernyataan dari orang yang baru ia kenal beberapa hari lalu. 'Kamu itu bukan Syifa tapi Putri. Kamu udah dibohongi sama kak Fahri'. Kata-kata itu terus berputar diotaknya seperti kaset rusak. semakin di pikirkan, semakin teringat.

“ Siapa dia? Seperti tidak asing bagiku. Aku harus cari tau”
Syifa meraih ponselnya, mencoba menghubungi seseorang tapi tidak tersambung. Syifa mngambil tasnya dan bergegas pergi keluar.

                         ***
  Syifa dan Bayu bertemu di sebuah taman.
“ Jelaskan padaku  semuanya !” Syifa langsung bertanya setelah sampai disana. Tidak sabar. Tujuan Syifa menemui Bayu bukan karena ia mulai tertarik pada cowok itu tapi karena ia ingin menjawab semua rasa penasarannya dan berharap cowok itu punya semua jawabannya.

“ apa yang ingin kamu tau ?” Bayu pura-pura bertanya. Sekedar basa basi. sebenarnya dia tau apa maksud dari Syifa. “ maksudku dari mana aku harus jelaskan.” Bayu tau cepat atau lambat syifa harus tau yang sebenarnya, walau itu pasti menyakitkan.

“ Semuanya Bayu, tentang kamu dan siapa aku.” syifa menekan setiap kata-katanya. “ Sepertinya kamu tau banyak tentangku”
   Bayu berpikir mungkin ini saat yang tepat untuk mengakhiri semua kebohongan ini. Ia juga sudah cukup lelah untuk menahan rasa rindunya terhadap syifa. Ia memutuskan untuk bercerita.
                             ***
    Flashback
1 tahun yang lalu. 24 februari 2020

“ bayu, lihat deh! Pemandangannya bagus banget” Putri terlihat senang saat aku mengajaknya jalan jalan ke puncak. Ini memang bukan pertama kali aku mengajak pacarku jalan seperti ini. Terlebih karena aku akan melamarnya hari ini, aku ingin segera meresmikan hubungan kami setelah 3 tahun pacaran. Aku sudah merencanakan kejutan di villa milik keluargaku. Ya hubungan kami memang sudah direstui oleh orang tua, jadi tinggal menunggu waktu yang tepat untuk meresmikannya, seperti malam ini. Melihat raut bahagianya, mengingatkanku pada momen-momen yang kami lewati bersama. Momen saat kami berlibur di Malang, mendaki gunung Bromo dan melihat indahnya sunrice. Aku ingat kata-katanya waktu itu 'Tidak ada rasa yang sedalam rasa di hatiku untukmu.'  Sungguh momen yang tidak terlupakan.

  Senyum itu terus mengembang dibibirnya. Senyum yang membuat aku tak bisa melupakanya sekaligus menjadi senyum terakhir yang ku lihat sebelum kecelakan itu terjadi.
Putri mengajakku bercanda sepanjang  perjalanan, dan itu membuat ku tak fokus pada jalanan.

“ bayu, awas !” teriakan  putri membuat ku tersadar. Sebuah truk dari arah berlawan, melaju dengan kecepatan tinggi bergerak menghampiri mobil yang kami tumpangi. Aku membanting stir ke arah kiri dan menabrak sebuah pohon di kiri jalan. Kepalaku terbentur dashboard mobil, Cukur keras.

“ putri"lirihku dalam keadaan setengah sadar. Kulihat putri sudah tak sadarkan diri dengan darah mengucur di kepalanya, cukup banyak. “tolong !” tidak ada yang mendengarku, mustahil jalanan ini sepi. Supir truk itu melarikan diri. Perlahan kesadaranku mulai menghilang. Gelap. Setelah itu aku tidak ingat apapun.

Remember YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang