E N A M

841 53 6
                                    

Tok...tok..tok

Suara itu mengaggetkan ketiga wanita cantik yang ada diruang uks.

"Naruto-senpai?" Ucap hinata bingung.

"Hn"

"Ada apa senpai? Aku kan sudah membayarnya apa...apa kurang" tanya hinata cemas.

"Tidak itu sama sekali tidak kurang" ucap naruto sambil tersenyum. Membuat hinata entah kenapa merona.

"Lalu senpai mau apa ke sini" tanya hinata.

Kemudian naruto mendekat kearah hinata, sedangkan hinata mulai takut.

"Ekhem...bisa kah jangan di depan kami bermesra mesraannya" ucap ino.

"Ck.. sana keluar susah sekali" ucap naruto mengusir teman hinata.

"Baiklah, hinata jaga dirimu yah hati-hati dengan senpai duren kalau terjadi sesuatu berteriaklah jaane"

Akhirnya ino dan sakura keluar.

"A..ano senpai ada apa, ada yang bisa ku bantu." Tanya hinata.

"Kau lucu ketika sedang malu-malu kucing seperti itu" ucap naruto keceplosan.

"Eh?" Hinata yang mendengar itu wajahnya mengeluarkan semburat merah.

"Eh..t..tidak maksudku.. oh iyah nanti malam datanglah ke cafe dekat lampu merah. Kau tahu kan dan ajak adikkmu juga kesana" ujar naruto.

"Aku tahu, tapi jika makan disana aku tidak punya uang" ucap hinata masih dengan wajahnya yang menunduk.

"Aku yang traktir sekalian aku ingin mengajak adikmu jalan-jalan dan kudengar juga adikmu tidak pernah jalan jalan iyah kan" ucap naruto menyindir.

"Senpai kami memang keluarga miskin, dan kimohon jangan hina adikku, hina aku sajah bahkan jika perlu bunuh saja aku jika itu membuatmu senang" ucap hinata matanya mulai berkaca-kaca.

Naruto langsung memeluk hinata.

'Astaga perasaan apa ini kenapa hangat sekali di pelukan naruto-senpai' hinata.

'Jujur aku mencintaimu hina-chan' naruto'

Naruto pun melepaskan pelukannya pada hinata.

"Aku akan mengajak adikku juga nanti"

"Eh senpai punya adik?"

"Iyah aku punya namanya konohamaru"

"Konohamaru, hanabi sering bercerita tentang dia katanya dia tampan dan dia sangat menyukainya."

"Kita jodohkan saja bagaimana" ucap naruto beesemangat.

"Senpai?" Hinat bingung yang naruto tiba-tiba mendekatinya lebih dekat dari sebelumnya.

Naruto pov

Aku mendekat kearahnya sangat dekat aku ingin melihat mata indahnya, dan bisa kulihat rona merah di wajahnya, lucu sekali.

Kuhapus jarak di antara kami dan kusentuh bibir mungilnya dengan bibirku. Dia terlihat tegang tapi aku tak peduli aku sedang menginginkanya.

Ku lumat bibirnya dan kudorong lehernya agar memperdalam ciuman kami.

Dia sepertinya kehabisan nafas. Ah bodohnya kenapa di tidak menginmbanginya. Ayo hinata balas ciumannya.

Bisa kurasakan bibir kenyal itu membalas ciumanku. Dan nafasnya bisa teratur dengan mengimbangi ciumanku.

Naruto pov and

Hinata pov on

Astaga apa yang aku lakukan, kenapa aku membalas ciumannya.

Mau bagaimana lagi nafasku sudah tak teratur dan naruto senpai terus menuntunku.

Lepaskan aku kumohon aku tidak kuat lagi.

Nafasku mulai tak teratur lagi aku tidak bisa mengimbangi ciuman narito-senpai.

Akupun mencengkram erat keah baju nya sontak dia sadar dan melepaskan ciumannya.

Athour pov

Akhirnya naruto melepas ciumannya. Besok mungkin bibir hinata bengkak karena digigit oleh naruto.

"Gomen.. dan acara nanti malam kau harus datang bersama adikmu, akan ku panggilkan temanmu" ucap naruto kikuk.

Naruto benar-benar malu. Lalu berlaku dan menghilang di balik pintu.

Sementara hinata dia terus memegang bibirnya yang habis dilumat oleh naruto.

"Astaga hinata ayolah kau tidak boleh suka padanya dia lebih tua darimu"















Next or not?



Thank's

kau miliku[naruhina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang