15 - End

54.6K 5.5K 1.6K
                                    

TUBUH Taeyong terus bergetar sejak Jaehyun menariknya menjauh dari lapangan kampus dan membawanya ke arah parkiranㅡ kini ia berada di dalam mobil lelaki tampan itu.

Ah sialan.. Semua hal yang baru saja terjadi membuat Taeyong ingin sekali menenggelamkan diri ke samudra atlantik! Maksudnyaㅡ ini terlalu gila! Antara Jaehyun dan Daniel yang memperebutkan dirinya di hadapan seluruh siswa/i di kampus.

Bahkan saat Jaehyun menegaskan bahwa dirinya adalah milik lelaki itu. Semua orang di kampus terdiamㅡ mungkin mereka tidak bisa berkata-kata. Apalagi awalnya semua ini adalah rencana Daniel, bukan Jaehyun.

Tapi entah darimana. Jaehyun datang dan menyanyikan lagu yang berhasil membuat Taeyong yakin jika lelaki itu memang mencintainya dan sudah memaafkan dirinya.

But.. Hell! Mereka bahkan belum mengobrol sejak tadi, apa kejadian barusan hanyalah salah satu dari permainan Jaehyun? Maksudnya, siapa tahu kan lelaki itu mau membalas perbuatannya? Dengan cara membuat Taeyong yakin jika Jaehyun mencintainya lalu setelah itu menghempaskan Taeyong hingga dirinya merasakan sakit.

Menghela nafas. Taeyong membuang pandangannya menuju jendela; ia menatap jalanan dengan datar. Semua ini terlalu membingungkan! Lebih tepatnya sikap Jaehyun yang begitu membingungkan. Lelaki itu tampak dingin padanyaㅡ jika Jaehyun terus bersikap seperti ini. Lalu kenapa tadi dia menghancurkan rencana Daniel untuk menyatakan Cinta di hadapan siswa/i seluruh kampus?

"Kita akan kemana?" tanya Taeyong pada akhirnya. Setidaknya ia harus tahu Jaehyun akan membawa dirinya kemana. Bisa saja lelaki itu akan menurunkan dirinya di pinggir jalan yang asing kan?

Cengkraman Jaehyun pada setir mobil menguat. Lelaki itu menghembuskan nafas kasar. "Apartemenku." jawabnya singkat.

Oke. Taeyong jengkel sekarang, seolah-olah Jaehyun memang sedang marah padanya sekarang. Dan kejadian barusan di lapangan kampus seolah tidak berarti bagi Jaehyun. Bukan begitu?

Mata Taeyong memanas. "Turunkan aku disini." ujarnya dingin; menyembunyikan nada suaranya yang bergetar.

Dahi Jaehyun mengerenyit. Ia melirik Taeyong dari ujung mata sebelum menepikan mobilnya di jalanan kosong. Tidak berbicara apapun selain berdiam diri dan mencengkram stir mobil begitu kuat.

Mengetahui jika Jaehyun menyetujui keputusan untuk menurunkan dirinya. Taeyong tersenyum nanar, jadi benar semua yang baru saja terjadi di kampus tadi hanyalah omong kosong belaka? Oh sangat ironis.

"Terimakasih atas tumpangannya," gumam Taeyong pelan. Ia menghadap ke arah pintu; satu tangannya sudah berpegang pada handle, "lain kali jangan mencegah Daniel untuk menyatakan cintanya padaㅡ"

Buk!

Nafas Jaehyun terengah. Ia baru saja memukul stir mobil dengan kuat hingga buku-buku jarinya terluka. Sedangkan tubuh Taeyong menegang. "Dengar!" Jaehyun menipiskan bibir sebelum menarik bahu Taeyong agar lelaki cantik itu menghadapnya, "aku masih marah padamu jika kau ingin tahu."

"Lalu kenapa kau menghentikan Daniel?!" tanya Taeyong parau; air matanya sudah menetes membasahi pipi.

"Karena aku mencintaimu!" Jaehyun menatap Taeyong dengan tak percaya. Ia mencintai Taeyong! Bagaimana bisa dirinya tidak menghentikan Daniel yang mencoba untuk menyatakan Cinta pada Taeyong?!

Menepis tangan Jaehyun. Taeyong menunduk; membuat tetes air matanya jatuh pada kursi dan meninggalkan noda hitam. "Aku tidak mengerti.." bisiknya lirih.

Hati Jaehyun seolah teremas. "Aku tidak marah padamu karena kau membohongiku.." ia menarik kedua tangan Taeyong dan mengenggamnya dengan erat, "tapi aku marah saat kau terbuai oleh nyanyian Daniel dan menghampiri lelaki itu... Kau tahu? Tadinya aku tidak akan muncul karena aku tahu jika kau juga ternyata menyukai Daniel, benar?"

My Girlfriend Is A Man《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang