Vita dan Bella. Persahabatan yang mereka jalin selama 15 tahun. Dari umur 5 tahun hingga kini usia mereka 20 tahun.
"Udah belum Bel?" tanya Vita kepada Bella yang sedang menyematkan bros di jilbabnya. Bella memang tinggal dengan Vita.
"Udah. Yuk!" balas Bella.
Mereka berdua turun ke lantai bawah.
"Pagi ma.." sapa Vita sambil mengecup pipi kiri mamanya.
"Pagi" balas mamanya. Bella yang melihat kedekatan Vita dan mamanya teringat dengan umi-nya yang sudah tenang di alam sana. Tapi,mama dari sahabatnya pun menganggap Bella sebagai anaknya. Begitupun sebaliknya Bella menganggap mama sahabatnya tersebut sebagai ibu-nya. Setelah itu mereka sarapan bersama.
"Kalian ke kampus jam berapa?" tanya Azalia -mama Vita-
"Abis sarapan ma. Lagian Vita udah bawa tas,udah rapi,gak mungkin kan berangkat besok subuh?" cerocos Vita. Azalia hanya tersenyum mendengar cerocosan putri semata wayangnya.
Ralat,putri bungsunya. Karena Bella putri sulungnya. Bagaimana pun anak sahabatnya itu kini telah menjadi anaknya juga.
Vita dan Bella sudah menyantap habis masakan Azalia.
"Yaudah. Vita sama Bella pamit ya ma,pa" pamit Vita.
"Ya,hati-hati di jalan. Jangan kebut-kebut bawa mobilnya Vit!" perintah mamanya.
"Siap bu boss!" balas Vita sambil memberi hormat. Azalia ter kekeh melihatnya.
Vita membuka pintu pengemudi mobil kesayangannya itu. Bella sudah duduk manis di kursi penumpang depan. Tak lama mobil honda jazz putih itu meninggalkan pekarangan rumah yang lumayan megah.
⏩⏩
Seorang pemuda yang sedang di bangunkan oleh mami-nya.
"Arya!! Bangun!! Sudah jam setengah 7!!" bentak wanita itu.
"Iya mi.. bentar lagi" balasnya dengan malas.
"DARI TADI BENTAR LAGI,BENTAR LAGI! CEPET BANGUN" teriak wanita paruh baya itu. Ia kesal dengan sifat anaknya yang malas malasan.
"5 menit lagi mi" tolaknya. Wanita paruh baya itu mendengus kesal.
Di bawah..
"Eh.. ada nak David" sapa pria berkaca mata. Yang di sapa tersenyum dan berjalan mendekat.
"Assalamu'alaikun om" sapa balik pria yang sudah rapi dengan kemeja,celana levis,dan tas ransel yang melekat di punggung sambil menyalami tangan pria paruh baya itu.
"Wa'alaikum salam" balas pria paruh baya itu ramah.
"Arya nya mana om?" tanya pemuda tampan itu.
"Arya nya masih di bangun-in sama mami-nya di atas" jawab Jihad -papi Arya-
"Yaudah David ke atas ya om" pamit David yang di angguki Jihad.
Di atas..
Setelah David di depan kamar Arya dia ingin membuka,sementara di balik pintu ada seseorang yang ingin membuka juga.
"Loh? David?" tanya wanita yang berpapasan dengan David.
"Iya tan,David mau ajak Arya ke kampus. Soalnya ada jam pagi hari ini" ucap David.
"Yaudah sana kamu bangun-in. Di bangun-in sama tante gk bangun-bangun" pinta wanita itu.
Di kamar Arya..
"Ya banguuunn!!" ucap David sambil menggoncangkan bahu sahabat-nya.
"Hufftt.. apaan sih lo Vid,pagi-pagi udah kerumah aja" balas Arya sewot tetapi dengan mata yang tertutup. Bahkan ia tambah mengeratkan pelukan di gulingnya.
"WOY LO GAK INGET? MATA KULIAH JAM SETENGAH DELAPAN DOSENNYA KILEEERR!!" teriak David di dekat telinga Arya.
"Emang sapa sih dosennya??" tanya Arya santai dan masih tetap setia dengan posisi awalnya.
"Kembaran lo lah.. PAK ARYO!" balas David yang sengaja menekan kalimat 'Pak Aryo' .
"Whaaattt?? Dosen kiler pala botak itu?" dengan seketika Arya bangun dan terduduk di ranjangnya. "Eiittsss.. bentar-bentar! Maksud lo tadi apa!? DOSEN KEPALA BOTAK LO SAMA-SAMAIN SAMA GUA YANG GANTENG INI???" ucap Arya terus berbicara.
"Gua tunggu 5 menit di bawah. Kalo belum selesai,lo gua tinggal!" ancam David.
"Eehh.. Vid,Vid!" panggil Arya. Namun tak di gubris oleh David. Ia hanya melambaikan tangannya ke belakang. Hatinya masih dongkol dengan sifat sahabatnya itu,justru di tinggal oleh sahabatnya.
5 menit kemudian..
"Yuk gua udah siap!" ajak Arya.
"Baguuss.. 4 menit 47 detik!" ucap David yang sedang menyender di pilar rumah Arya sambil mematikan stopwatch di jam tangannya.
"Banyak omong lo! Yuk cabut!" ajak Arya sambil mematikan stopwatch di jam tangannya.
"Banyak omong lo! Yuk cabut!" ajak Arya sambil membuka pintu mobil.
"Gila lo? Ini udah jam tujuh. Lo mau naik mobil? Macet-macetan? Trus kena oceh dosen pala botak itu? Gua mah naik motor aja yak! BYE!" ucap David sambil menaiki motor ninja hitamnya.
Baru 45 derajat pintu mobil di buka oleh Arya,Arya sudah menghentikan kegiatannya dan menutup kembali pintu mobil. "Yaudah,gua bareng lo Vid. Males gua ngeluarin motor" ucap Arya sambil menyamber helm di teras rumahnya.
"Ya elaahh.. bilang aja motor lo abis bensin. Alasan!" ucap David. Lalu memakai helm-nya.
Setelah pagar rumah di buka oleh satpam David mulai menjalan motornya secara perlahan.
"Makasih pak Adi" ucap David.
"Siap den!" balasnya sambil memberi hormat. Setelah itu ia menjalankan motornya dengan kebut.
_________
Vita dan Bella sedang asik mengobrol di bangku mahasiswa.
Sedangkan di sisi lain David dan Arya sedang berdebat.
"Tuh kan kita sampek (sampai) aja jam 07.25 . Lo pikirin deh kalau lo bawa mobil" omel David.
'Tadi aja di rumah cool banget. Trus sekarang bawel gak ketulungan. Ish.. untung sohib. Apa jangan-jangan David punya dua kepribadian? Hih.. serem juga yak' batin Arya.
"Woy! Lo mau diem di situ aja? Ayo masuk!" ajak David yang sudah berdiri di ambang pintu kelas. Ajakan David barusan membuat lamunan Arya buyar.
Ketika Arya ingin duduk di bangku biasanya,Arya mendapati seorang wanita yang asik mengobrol sedang duduk di tempat duduk ia biasanya.
"Sorry ini kursi gua. Kok lo dudukin!?" tanya Arya.
"Maaf,ini kursi umum. Lagian di belakang masih ada kursi. Tinggal duduk di situ aja ribet banget sih!" balas wanita itu sambil menengok ke arah Arya.
"Kamu itu telat! Duduk di belakang!" perintah dosen pala botak *eh maksudnya pak Aryo yang sedari tadi melihat pertengkaran mereka. Arya hanya dapat mendecak sebal. David? sudah dari tadi duduk manis di belakang.
"Vid kok lo udah duduk di sini? Harusnya lo bantuin gua dapetin kursi di depan!" bisik Arya. David hanya membalasnya dengan mengangkat bahu.
"Yang di belakang jangan ngomong terus. Lebih-lebih dari cewe kamu!" ucap pak Aryo pala botak. Sedangkan teman-teman kelas Arya hanya menahan tawanya ketika mendengar ucapan Pak Aryo barusan.
"Makanya dari pada bawel lebih baik dengerin pak Aryo jelasin materi" bisik David sambil tersenyum. Arya yang di goda oleh David hanya mendelik tak suka.
🌟🌟🌟
Yang dalam kurung gak termasuk percakapan ya. Itu hanya kata baku nya 😊.
KAMU SEDANG MEMBACA
1 Juni
Teen FictionBenci jadi cinta? Itu nyata atau hanya mitos semata? Hm.. mungkin bisa di bilang mitos. Tapi bagi kedua insan yang saling membenci ini itu adalah sebuah kenyataan. Bagaimana kisahnya? Simak yuk! Maaf kalau jelek :V First story. Di maklumin lah y...