Pagi hari yang tak diinginkan pada orang yang orang lemah, yang dimana hanya pasrah ketika bel alarm berbunyi, tertanda kewajiban telah berlanjut. Senin, hari dimana banyak orang mengeluh betapa padatnya hari ini betapa panasnya terik ini, dan betapa hangatnya kasur ini hingga tak bisa terlepas dari benda tersebut.
"Hoamsss!"
"Selamat pagi dunia"
"Dan selamat pagi masa depan yang cerah"
Namun nyatanya senin tidak terlalu buruk untuk pagi hari Reanaya. Seorang gadis cantik yang biasa dipanggil Rey, tinggal di rumah sederhana namun tak berparas sederhana, ia selalu dipuja oleh banyak orang akan tentang kecantikannya. Namun satu hal yang tak bisa Reanaya bayangkan, harus bertemu dengan orang baru disekolahnya.
Yaps! Reanaya memang anak murid dari salah satu sekolah yang terkenal di luar negri, namun atas permintaan kedua orang tuanya ia pun harus pindah sekolah.
Selesai sarapan Reanaya pun berangkat dengan supir pirbadinya. Pak jojo supir sekaligus pengantar terbaik.
Sesampai disekolah barunya pun Reanaya pun takjub atas apa yang dilihatnya. Bukan, bukan gedung sekolahnya melainkan ada sebuah batang pohon yang menarik perhatiannya sejak pertama kali ia menginjak kakinya, Yaitu pohon buah Cerry yang tampak terlihat berbuah banyak.
"Yaampun, sudah lama aku tak menemukan buah dan pohon ini nampaknya kau masih hidup pohon" Ucapnya
"Tunggu sebentar, biar aku ingat-ingat terakhir aku memakanmu. Ah tentu saja aku ingat, sebelum aku bermain sepeda dulu, sekitar 9 tahun yang lalu"
"Wah apakah rasamu sama seperti dulu?. Sebaiknya aku mencicipimu terlebih dahulu" Ia pun mengambil buah cerry dan memakannya
"Hem rasanya sama saja, berati tak ada yang berbeda namun aku lah yang jauh berbeda darimu cerry"
Ketika Reanaya hendak memakan buah Cerry lagi ada seseorang yang menahannya.
"Apaansih, ganggu orang lagi sarapan aja"
"Mbak cantik, lebih baik sarapannya di cuci terlebih dahulu biar gak cacingan" Ucap lelaki yang menahannya
"Hey! bilang saja kamu mau merebut sarapan pagi ku!" Ia pun memakan buah cery yang sempat tertahan tadi
"Baiklah terserah anda saja, saya gak punya waktu untuk meladeni cewek stres kek mbak!" Ia pun berkata di depan muka Reanaya, kemudian memperhatikan tampilannya "Yang masih sekolah" Ia pun memutar bola matanya malas meladeni cewek tersebut
Kemudian laki-laki itu berlari menuju sekolah Adhyaksa Purnama sekolah dimana Reanaya memulai kehidupan dan kegiatan baru.
"Itu cowok juga sekolah disini, tapi mukanya kok ngeselin banget ya! ini baru satu orang apalagi beribu orang yang sekolah disini! ih serem kali ya" Ucap Reanaya sambil memperhatikan sekolahnya
"Yauudah deh, Selamat pagi kehidupan baru semoga selalu indah"
Baru saja hendak berjalan menuju arah sekolahnya ia pun ditabrak dengan salah satu siswa yang sedang berlari.
"Haduh tolong dong kalo lari tuh cari yang tempat luas! ini sekolah bukan ajang lari cepet!"
Laki-laki yang menabraknya pun sempat meminta maaf sebelum akhirnya pergi meninggalkan Reanaya.
"Dasar cowok gak jelas! bukanya nolongin kek eh malah pergi! gue doain deh lu jatuh ketimben tangga!" Cerocos nya kembali
Sesudah memaki laki laki tadi, rey pun memutuskan untuk mencari kelas barunya. Ia pun sempat bingung dan risih dikarnakan banyak orang yang memperhatikannya dari atas sampai bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
REANAYA
Romanceini bukan cerita tentang dua hati yang saling menyatu namun dua hati yang selalu menjaga, dua hati yang selalu membuat ia sama sama merasakan kebahagiaan disetiap kekurangan sikap yang menerima dengan baik hingga mereka tersadar bahwa meraka terbawa...