愛と関係 [kth x GS!myg]

prolog : 赤い糸

❝ 赤い糸 ❞

"Benang takdir telah mengikat, jauh sebelum mereka diciptakan dan akhirnya dipertemukan."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Taehyung tidak suka tato.
Tato itu menyakitkan. Gambar-gambar yang tercetak di badan pun mengerikan. Meskipun Ibunya seorang seniman tato, tapi Taehyung tak pernah menyukai tato. Ibunya sangat mencintai tato separuh jiwanya. Taehyung sangat bingung apa sebenarnya yang istimewa dari sebuah tato.

Taehyung tidak pernah bilang ia tidak suka tato pada Ibunya. Ia hanya tidak ingin dikira membenci pekerjaan Ibunya. Ia sangat mencintai Ibunya sebab itu Taehyung tak pernah bilang apapun soal rasa tidak suka tato pada sang Ibu. Ia ingin menjaga hati Ibunya.

Akan tetapi semua mindset Taehyung tentang keburukan tato seolah menguap dan tertelan begitu saja sejak ia melihat seorang gadis memiliki tato yang sangat indah mengukir kedua lengan tangannya.

Rambut hitam sekelam malam itu terlihat berkilauan diterpa sinar rembulan. Teksturnya terlihat begitu halus dan lembut. Lekuk tubuhnya ramping sekali dibalut blazer jeans. Celana pendek di atas lututnya memerlihatkan kulit seputih salju. Tato bergambar bunga dengan dominasi warnah merah dan ungu kelam membentuk gambar yang nampak begitu artistik dan cantik. Gambar tatonya nampak hidup seakan bunga-bunga tersebut memang tumbuh di lengan sang gadis. Namun tentu saja itu tidak mungkin.

Semuanya nampak indah.

Meskipun Taehyung hanya bisa mengagumi punggung sang gadis, namun aura keindahan terlihat jelas di matanya. Ia tidak tahu bagaimana rupa sang gadis, tapi hanya melihat punggung, kaki mulusnya serta tato lengannya Taehyung sangat yakin gadis itu sangat cantik.

Apalagi ketika tangan si gadis menyugar rambutnya kebelakang lalu mengacaknya hingga terlihat sedikit berantakan, membuat Taehyung berpikir hanya dengan melakukan gerakan sesimpel itu, gadis itu sudah terlihat begitu panas dan menggairahkan.

Taehyung bersungguh-sungguh tato bunga di lengan sang gadis terlihat sangat nyata dan indah.

.

.

.

.

.

.

.

Semenjak pertemuan itu, Kim Taehyung merubah pandangannya terhadap tato.

Ia tak lagi mencela pekerjaan Ibunya. Ia tak lagi diam dan mengabaikan senyuman puas kala Ibunya merasa bangga dengan pujian pelanggan terhadap tato buatannya. Sekarang ia belajar mengapresiasi hasil karya tato Ibunya. Setiap kali ia pulang kerja dan menemukan Ibunya bersantai di sofa depan televisi, ia akan menanyakan bagaimana hari sang Ibu lalu diceritakan dengan nada antusias oleh Ibunya. Binar mata sang Ibu selalu berkilau indah setiap kali menceritakan harinya. Padahal ia hanya bertanya hal sederhana. Tapi reaksi Ibunya sungguh membuat Taehyung terperangah.