page : 天明

253 36 22
                                    

  ❝ 天明

"Euforia di tiap awal hari menyambut adalah; kebahagian."

.

.

.

.

.

.

.

Minggu pagi yang tidak biasa. Ketika bangun pagi disambut pemandangan luar biasa indah. Taehyung, dengan pakaian kasul dan rambut basah menyegarkan ditemani segelas teh herbal hangat berdiri di balkon kamarnya. Melihat aktifitas warga Seoul berjalan santai tanpa menggunakan transportasi. Hanya sedikit transportasi berlalu-lalang di jalan.

Namun semua pemandangan itu nampak biasa saja. Hal yang luar biasa dialami Taehyung di minggu pagi pertama ia berada di Hannam The Hill adalah melihat tetangganya, Min Yoonji, berjalan ke balkon sambil merenggangkan tubuhnya. Piyama tidur mencapai lutut sedikit melorot di bagian pundak. Kulit putih susu gadis itu berkilauan terbias cahaya mentari dan Taehyung terpana seperti orang bodoh melihat betapa cantiknya Min Yoonji baru bangun tidur.

Selama ia remaja, bertemu dengan banyak wanita cantik dan seksi, tidak pernah sekalipun ia menemukan waktu di mana ia akan melihat pemandangan seorang wanita baru bangun tidur masih dalam keadaan cantik walau keadaan sebenarnya berantakan. Tidak pernah. Di minggu pertama ia di sini, ia menemukannya.

Taehyung bahkan tak menyadari jantungnya melompat-lompat ingin keluar dari rongga dadanya. Tatapannya tak lepas memerhatikan detail Yoonji yang menyandar malas di besi pembatas. Kepalanya merunduk sehingga helaian-helaian rambut hitamnya berjatuhan menutupi wajahnya. Bahkan rambut hitam legamnya tampak bersinar indah disiram cahaya matahari, meskipun saat itu keadaannya sungguh berantakan. Tapi Taehyung menemukan hal tersebut sangat atraktif.

Dan—Oh.

Astaga. Ia yakin sekali wajahnya memerah panas sekarang. Melihat piyama Yoonji semakin melorot. Mengekspos habis tulang leher, bahu serta lengan putih susunya.

Sudah agak lama ia bergeming tanpa merubah posisi dan selama itu juga Yoonji tidak menyadari bahwa ada seseorang sedari tadi memerhatikannya. Gadis itu fokus menatap ke bawah dengan ekspresi yang tidak bisa dilihat. Taehyung akhirnya tersadar ia terlalu lama memandang Yoonji. Buru-buru ia menetralkan ekspresinya dan mengalihkan pandangan sejenak dari Yoonji.

"Oh, selamat pagi, Yoonji. Kupikir jam segini masih tidur," Kepalanya menoleh ke Yoonji. Taehyung tersenyum tipis, menyapa. Yoonji mendongak, menoleh malas ke Taehyung dengan gerakan slow motion, membuat helaian-helaian rambutnya menari indah tertiup angin, mengekspos keindahan wajah bantal Yoonji yang merengut seperti kucing dan Taehyung menahan napas melihatnya.

"Hm."

Hanya gumaman singkat namun efeknya luar biasa pada Taehyung. Bibirnya tidak tahan untuk tidak menyunggingkan senyuman. Penuh pemujaan dan kekaguman.

"Cantik."

"Hah?"

Yoonji menoleh cepat, menatap Taehyung bingung dengan alis bertaut. Mendesak Taehyung mengulang lagi apa yang ia ucapkan meskipun tak tersuara dari bibirnya.

"Kau cantik habis bangun tidur." Senyumnya mengembang lebih lebar. Bodohnya Yoonji sempat terpana pada Taehyung. Tidak. Yoonji bukan terpana karena senyum pemuda kantoran tersebut. Melainkan warna kulitnya. Ya. Bagaimana matahari begitu kejam membiaskan cahaya di atas kulit cokelat pemuda tersebut hingga membuatnya nampak bersinar dan panas.

愛と関係 [kth x GS!myg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang