Happy reading..
"Bagaimana kau ini! Bisa kerja atau tidak!" teriak pak tua itu memakiku. Aku benar-benar kesal dibuatnya, aku tidak sengaja menumpahkan coklat panas di atas mejanya, bukan di bajunya.
Haa.. mau bagaimana lagi? Aku hanya pelayan di kafe ini, sudah tugasku untuk melayani pelanggan. Lagi pula pelanggan adalah raja, bukan?
"Maaf Pak, saya akan segera membawakan yang baru," ucapku sembari membungkuk lalu membersihkan sisa coklat panas yang tumpah diatas meja.
Aku segera berbalik ke dapur dan meminta Maya-san membuatkan coklat panas yang baru, setelah itu kembali ke meja nomor 8, tempat pak tua tadi berada. Ia menatapku sinis yang hanya ku balas dengan senyuman terpaksa, lalu aku pergi ke dapur untuk membawakan pesanan berikutnya.
"Dua mangkok ramen jumbo! Mohon bantuannya," ucap Maya-san sembari memindahkan nampan berisi ramen itu padaku.
Aku membawanya dengan hati-hati agar tidak terjadi lagi kecerobohan. Namun, sialnya ...
'Bruk!'
'Prang!'
Aku tersandung kakiku sendiri dan lagi-lagi menjatuhkan pesanan pelanggan, kuah dan isi ramen berserakan dimana-mana, dan tentu saja mangkoknya pecah hingga bertebaran dimana-mana. 'Benar-benar bodoh' ejekku pada diri sendiri.
Semua mata di ruangan itu tertuju padaku, aku masih dengan posisi terpelungkup dengan nampan kosong ditanganku. Sadisnya, tidak ada seorang pun yang berinisiatif menolongku. Aku berdiri sambil tersenyum kikuk. Aku mengambil sapu dan pel untuk membersihkan kekacauan yang kubuat.
"Naruto-kun, biar aku saja yang membersihkannya. Kau bawa saja pesanan ini!" Lea memberikan nampan berisi teh hijau dan satu cup
ice cream ke tanganku. Aku ragu untuk membawanya, bagaimana kalau aku melakukan kesalahan lagi?"Baikah, terimakasih atas bantuanmu," ucapku sembari membungkukkan badan pertanda terimakasih.
Aku harus fokus. Tidak boleh terjadi kesalahan lagi, kalau sampai itu terjadi bisa saja aku dipecat dari kafe Zeenamaya, sekalipun pemiliknya sangat baik kepadaku.
"Silahkan pesanannya!" ucapku ramah dan tersenyum, namun kedua pelanggan itu malah menatapku bingung.
"Maaf, kami tidak memesan ini," ucap salah seorang gadis, sementara gadis di sebelahnya menutup mulutnya menahan tawa.
'Baik Naruto, satu lagi kesalahan. Benar-benar hari yang buruk!' aku hanya bisa bersabar atas nasibku, mengamuk hanya akan membuatnya menjadi lebih buruk.
"Maaf atas kesalahan saya," ucapku sembari membungkuk.
Aku mendesah untuk kesekian kalinya, aku meletakkan pesanan di atas meja nomor 6, tempat seorang gadis yang tengah melamun sambil menatap butiran salju yang mulai jatuh menghiasi langit. Sungguh pemandangan yang indah. Bukan, bukan saljunya, melainkan gadis itu.
"Maaf?" ucapnya menyadarkan diriku yang ikutan melamun.
"Ah! Ma-maf, selamat menikmati" ucapku kaget, lalu melangkah pergi.
"Tunggu!" panggilnya, aku berbalik menuju ke arahnya.
"Aku tidak memesan ini," dia memberikan ice crem itu kepadaku.
Jika dia tidak memesannya, lantas siapa?
"Itu untukmu!" ucapku tanpa berpikir panjang.
"Terimakasih," ucapnya tersenyum ramah.
Ya Tuhan.. manis sekali! Dia begitu memikat, seakan mataku tidak bisa berkedip dan berpaling.
"Hoi!" seru seseorang sambil menepuk pundakku. Dia benar-benar membuatku terkejut, aku terlonjak dahsyat karenanya. Untung saja Tuhan masih menyayangiku, hingga jantungku tidak copot.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hajimemashite Ojou-san
FanfictionNaruhina Fanfiction Written for Hinata_centric2017's On Count Ficlet Event Rate T Tema : Day 1 : double trouble (romance-comedy) ======================================= Hal buruk, buruk, dan buruk. Hanya itu yang kurasakan pada hari ini. Tidak ada...