++ Vote, WAJIB ++
++ Komen, Sunnah ++:
:
:Naruto punya Masashi
Dan cerita ini milik Daku:
:
:Hinata menggendong berkas-berkas tebal itu di dadanya. Untuk hari ini saja, ia sudah empat kali naik turun lantai hanya untuk memberikan berkas pemberian dari Managernya.
Melangkah gontai, Hinata menyeret kakinya untuk memasuki lift. Betisnya mulai terasa sakit karena terlalu banyak berjalan menggunakan sepatu hak tinggi.
Baru saja pintu lift akan tertutup, tiba-tiba seseorang menahannya hingga pintu kembali terbuka.
"Hallo, Hinata."
Hinata memaksa sebuah senyum untuk ia berikan pada Kiba yang baru saja menyapanya. Tidak berapa lama, Hinata menunduk hormat saat Direktur Utama dari bagian keuangan masuk bersama dengan orang-orangnya.
Hinata memundurkan tubuhnya untuk memberi ruang pada mereka.
"Dari mana?" tanya Kiba setelah lift berjalan naik ke lantai 20.
"Dari ruangan Peny-san, Kiba-kun." jawab Hinata dengan bisikan.
Peny adalah salah satu Manager dari divisi pemasaran yang berada di lantai 12. Sementara Hinata adalah karyawan dari bagian akuntansi yang dikepalai oleh Karen. Entahlah, dua orang itu memang gemar membuat Hinata kewalahan.
"Lagi? Ya ampun Hinata. Ini bukan tugasmu, kenapa harus kau yang kesana kemari tanpa jeda seperti ini."
"Ehem."
Empat orang lainnya selain yang berdehem, langsung terdiam. Termasuk juga Hinata dan Kiba. Laki-laki bertato di pipi itu baru ingat jika bos mereka sangat benci kebisingan.
Uzumaki Naruto, pria berwibawa yang di percaya ayahnya untuk duduk di bangku direktur bagian keuangan adalah termasuk orang yang dingin. Tidak suka dengan basa-basi dan dominan suka blak-blakan.
Jika ia tidak suka, maka tidak ada yang boleh membantahnya. Itulah sebabnya banyak yang takut dan kurang menyukai anak dari Presdir mereka tersebut.
Ting
Pintu lift terbuka di lantai 20, semua yang ada di dalamnya langsung keluar kecuali Naruto yang letak kantornya berada di lantai 21.
Sret
Langkah Hinata tertahan. Kain baju bagian belakangnya di tarik pelan oleh seseorang yang wajahnya tidak menampakkan ekspresi apapun.
"Hinata, ikut ke ruanganku sebentar." suara Naruto terdengar jelas oleh siapapun yang berada di dekat mereka.
Kiba yang tadinya menunggu Hinata kini menunduk hormat dan berlalu mengikuti teman lainnya.
Hinata terdiam. Dan saat mereka sampai di lantai 21, Hinata mengikuti langkah lebar Naruto hingga masuk kedalam ruangan kerja atasannya.
Brak
Pintu di tutup dengan bantingan yang agak kuat. Hinata yang sudah berada di dalam merasa sedikit terlonjak kaget karenanya.
"Na-Naruto-kun."
Naruto mengabaikan panggilan Hinata. Pria itu membuka jas kerjanya hingga hanya menyisakan kemeja putih yang melekat dengan pas.
Masih belum mengeluarkan kata apapun, Naruto merebut berkas yang Hinata bawa dan meletakkannnya sembarangan di atas meja kaca.
"Akh.. Na-Naruto-kun." refleks Hinata langsung mengalungkan tangannya ke leher Naruto yang tiba-tiba menggendongnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
He Is Mine [NaruHina]
Short Story#HC2017FirstAnnivEvent #NH365OnCountFiclet Written for Hinata_Centric 2017's 365 On Count Ficlet Event Day 365 : Today, Tomorrow, Forever Deskripsi : Lagi blank. Deskripsi nyusul belakangan aja. XD