part.8

56 2 0
                                    

Hari ini Ischo berada dikantornya, dia sedang duduk mengarah ke jendela  kaca besarnya. Sepertinya dia sedang memikirkan  dania, dia benar2 mengkhawatirkan sikap dania kemarin.

Ischo takut jika dania tetap nekat akan melakukan hal2 tidak masuk di akal, dan akan mengulanginya lagi.

Sejauh ini perasaan ischo masih tetap sama terhadap Dania, tidak memiliki rasa apapun, hanya menganggap dania sebagai adik tidak lebih dan sudah mulai nyaman akan kehadiran dania dalam kehidupan sehari-hari nya.

Bagaimana cara ischo untuk menghadapi sikap labil dania, dia sungguh bingung. Dia tidak pernah berurusan dengan gadis kecil dan dia juga tidak memiliki seorang adik wanita.

Tapi apa sebenarnya yang membuat ischo seperti ini, dia menahan perasaannya sendiri untuk memiliki perasaan lebih kepada dania.

Apakah karena dania masih terlalu kecil untuk dijadikan sebagai seorang kekasih?

Atau karena ada tyara saat ini mengisi hatinya?

Entahlah....

Bahkan ischo masih belum menemukan alasannya, dia masih bingung dengan hatinya sendiri.

Mungkin ischo hanya memerlukan waktu untuk jawaban atas hatinya tersebut.

*****†*****

Hari ini dania tidak menghubungi ischo, bahkan dia tidak mendatangi apartemen ischo. Sejak aksi nekat yang dilakukannya malam itu.

Dania hanya berdiam diri dirumah, setiap pulang sekolah.

Dania merasa bingung dengan pemikirannya sendiri, antara logika dengan hati yang tidak sinkron.

Logikanya menelaah bahwa ischo tidak menginginkannya, terbukti bahwa ischo tidak menciumnya, mencium dalam arti yang sesungguhnya. Dania yang menginginkan ciuman pertama tepat di bibirnya, namun ischo tak melakukan nya.

Tetapi hatinya mengatakan bahwa ischo menyayangi nya, seseorang yang menyayangi tidak akan merusak orang yang disayanginya.

Tapi logikanya menganalisa lagi, bukankah sebuah ciuman bentuk rasa sayang, dan tidak ada salahnya jika hanya ciuman meskipun dibibir.

Benar, yang logikanya pikirkan.

Namun, hatinya mengatakan, semua yang dilakukan ischo adalah bentuk kasih sayang nya pada dania. Bukankah semua yang diinginkan dania selalu dipenuhi, meminta apapun itu. Kapan pun dania menyuruhnya datang ke sekolah, menyuruh nya agar cepat pulang atau apapun itu selalu dilakukan ischo untuknya sesibuk apapun ischo.

Bukankah itu sebuah pembuktian nyata yang dilakukan ischo untuknya, hatinya berbicara

Benar, semuanya benar. Dania berperang dengan dirinya sendiri.

Itulah sebab mengapa ia mengurung diri dikamar sepanjang sepulang sekolah hingga malam tiba

Dia terus memikirkan apa yang akan dia lakukan, di satu sisi dia begitu menginginkan ischo, namun disisi lain dia mengatakan tak pantas menjadi kekasih ischo

Bingung sekaligus yang dirasakan dania saat ini.

Dania mematikan ponselnya, agar proses merenungnya tidak terganggu.

****†****

Hari ini dania menampakkan wajah masamnya, dia begitu tak bergairah melakukan apapun.

Mood nya sangat kacau belakangan ini

Syaila dan jessi yang melihat dania seperti itu, hanya saling tatap.

Mereka penasaran tentang cerita dania, apakah dia berhasil melakukan usahanya kemarin

"Kamu kenapa dania, belakangan ini kamu terlihat murung?" Tanya jessi

"Iya, bener jes" syaila menimpali

"Aku gak apa-apa koq" jawab dania lemah

"Kamu beneran gak apa2, kamu gak bohong kan Dania?" Tanya jessi melihat kebohongan dari jawaban dania

"Kamu bisa cerita ke kita dania, bukannya kita ini sahabatan. Kami akan mendengarkan semuanya dania" lanjut syaila

Dania sedikit terdiam, mencoba berfikir apakah dia akan menceritakan kegundahan hatinya kepada sahabatnya

"Apakah ini masalah kak ischo?" Tanya jessi, melihat diamnya dania

Dania mengangguk

"Apa hubungan kalian baik2 saja?" Lanjut jessi

Dania menggeleng

Syaila dan jessi mengerutkan kening masing-masing

"Kamu putus sama kak ischo?" mereka masih menunggu jawaban dania

Dania menggeleng

"Enggak, aku gak putus sama kak ischo"

"Terus..."

"Entahlah, aku bingung.." jawab dania frustasi tentang perasaannya saat ini

"Apakah kalian sudah melakukannya?"

Dania mengerutkan keningnya

"Ciuman, ciuman pertama kamu?" Jessi sambil memperagakan kedua tangannya antara kiri dan kanan seolah isyarat berciuman

Dania mengangguk, lalu menggeleng secara bersamaan

Jessi dan syaila semakin bingung

Melihat kebingungan keduanya, dania menceritakan semua nya pada sahabatnya, tentang kejadian malam itu

Tidak ada yang di tutup2i nya, semua cerita mengalir dari mulut dania, bahkan semua kegundahan hati dania ia curahkan

Mereka bertiga saling berpelukan, saling menguatkan

Saat ini dania benar2 butuh dukungan, itu lah gunanya sahabat bisa saling transfer kekuatan dan semangat

Mereka menyarankan agar dania lebih kuat dan sabar jika dania tetap menginginkan bertahan dengan hubungan nya

Namun juga memberikan opsi, agar dania menjauh sebelum dania jatuh mencinta terlalu dalam

Karena jessi dan syaila mengetahui jika ischo memiliki wanita lain dihatinya, dan itu bukan dania melainkan tyara. Wanita yang mereka lihat bersama ischo di resto waktu itu

Mereka juga tak memberitahukan itu pada dania, mengingat saat ini dania sedang sedih dan dalam proses memantapkan hatinya

Mereka tak ingin mengacaukan pikiran dania, dan menambah beban pikirannya terhadap hubungannya yang rumit dengan ischo

"Sebaiknya kamu harus sering2 godain kak ischo, supaya pusat perhatiannya teralihkan ke kamu dania" saran jessi

"Untuk saat ini kamu harus coba deh dania" lanjut syaila

"Baiklah, terima kasih ya saran2 nya. Aku sayang sama kalian"

Mereka saling berangkulan...

""""""""
Huuuhh...
Rencana apa lagi dania????

Ada aja emang ide2 gila, anak remaja labil...

Kalo udah dewasa, pemikirannya serba mentok

Memikirkan resikonya, yg begini yg begitu... Ada ajaaaa....

Babay...
Vote and comment

L.A.B.I.LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang