DENDAM //BLACKVELVET x BTS//

02

"Selesai" kata yeri yang mebuat 8 saudaranya itu berhenti tertawa dan dan pandangan mereka fokus ke yeri.
.

.
.
.
.

Semua berkumpul membuat lingkaran diruang utama.

"jadi apa yang lo dapet yer? " tanya irene.

"Jadi gini" yeri menarik nafas panjang sebelum menjelaskan.

"Keluarga BH memiliki prusahaan bernama Big Hit group, prusahaan bighit berkerja sama bersama dengan prusahaan jyp" ujar yeri.

"Jyp?  Kaya pernah denger" ucap rose.

"dan pemilik utama prusahaan bighit memiliki 7cucu yang masih bersekolah, dan kalian tau ke7 cucu nya ini ikut andil dalam dalam rencana keluarga BH untuk menghancurkan keluarga kita" sambung yeri menatap soudara2 nya itu.

"ikut andil? Lo tau dari mana yer? Emang lo kenal? " tanya jennie.

Yeri menganguk sebagai jawaban dari pertanyaan jennie.

Kenapa yeri bisa tau?? Karna hanya dia satu2 nya yang melihat langsung kejadian itu, karna yang lain masih dijepang saat itu.

"o-oke lo inget wajah nya atau apa nya gitu yang bisa lo kasih tau kekita? " tanya irene.

Yeri melempar foto keatas meja.

"Apaini??" tanya seulgi.

"foto ke7 cucu dari keluarga BH" yeri duduk disamping jennie.

"WHAT? Cowok semua?"tanya lisa kaget.

"lo dapet dari mana yer?" tanya seulgi bingung.

"ga penting dapet dari mana,  yang penting sekarang kita udah tau siapa mereka" ujar jisoo dan mendapat anggukan dari irene dan wendy.

"Trus rencana kita selanjutnya gimana?"tanya lisa.

"Guee tau" jawab yeri seraya senyum layaknya psikopat.

Lisa yang berada disamping yeri udah wanti2 takut nya yeri tiba2 nyerang lisa, karna lisa melihat ada aura psikopat didalam jiwa yeri:v.

Karna waktu sudah menunjukan pukul 11:40, jadi irene membubarkan mereka dan menyuruh mereka semua tidur.
.
.
.
.
.
.
.
.

"WOY BURUAN KELUAR SARAPAN" teriak jisoo dari meja makan.

"kebiasaan banget lo jis, triak2 mulu" kesal wendy.

"sarapan apa nih kita pagi ini" Tanya rose.

"Ahh roti lagi bosen aku tuh" keluh lisa.

"bersyukur aja si lis" kata joy yang baru dateng.

"wih apa tuh ka ren? "tanya rose kepada irene yang datang dari arah pintu membawa kardus.

"gatau nih om minho ngirim apaan, tapi katanya si baju" jawab irene sambil meletakan kardus itu ke meja.

"baju? Baju apaan?  Tumben banget om minho bawain baju? "tanya joy bingung.