"sayang!" seorang wanita cantik tiba tiba memeluk suamiku pagi ini.
"siapa kau? Jangan sembarangan memanggilku sayang didepan istriku!"
"aku istrimu! Kau tega sekali meninggalkanku di New York selama 3 tahun!" wanita cantik itu menarik lengan suamiku hingga jarak mereka sekarang semakin dekat.
"apa maksudmu?! Apa kau gila?! Siapa kau?! Aku tidak mengenalmu!!"
"hiks.. Tega sekali! Padahal.. Hiks.. Padahal aku.. Hiks.. Sudah menunggumu.. Hiks.." wanita itu menangis. Membuat kami menjadi tontonan di jalan.
"sialan! Aku tidak mengenalmu! Ayo pergi sayang... Wanita ini pasti sudah gila." suamiku menggandengku kearah mobilnya. Kami pun akan kembali pulang, tapi wanita itu berlari kearah mobil kami dan menggedor kaca mobil kami.
"Ken! Ken! Jangan tinggalkan aku!! Aku dan Elly membutuhkanmu!!" suamiku tampak marah dan keluar. Aku tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Karena suamiku menyeret wanita itu menjauh dari mobil. 5 menit aku menunggu. Suamiku kembali ke mobil bersama wanita itu.
"maaf sayang... Bolehkan kita bicara sebentar di rumah?" aku hanya mengangguk. Kamipun pulang kerumah bersama wanita cantik.
.
.
.
.
"jadi... Kau adalah istriku 5 tahun lalu? Tapi saat itu aku masih berumur 21 tahun! Aku masih kuliah, tidak mungkin aku menikahimu!""itu benar! Saat itu kita sedang berpacaran, lalu aku hamil. Kau akhirnya menikahiku secara diam diam. Kita kabur dari rumah. 3 tahun lalu kau mengirimku ke New York untuk menghindari orang tuamu. Kau menyuruhku bersembunyi bersama Elly putri kita. Kau bilang akan segera menyusul setelah kau membereskan masalah dengan keluargamu, tapi sampai seminggu lalu kau tidak menyusul kami. Akhirnya kuputuskan untuk kembali kemari. Selama seminggu aku seperti orang gila mencarimu... Aku bahkan nekat menemui orang tuamu. Tapi orang tuamu mengusirku. Aku terus mencarimu, dan akhirnya kita bertemu... Elly pasti senang bisa bertemu ayahnya..."
"jika yang kau katakan memang benar... Kenapa aku tidak ingat pernah menikah denganmu bahkan sampai memiliki anak. Apa buktinya?!"
"kau meminta bukti? Ini buktinya!" wanita cantik itu menyerahkan buku nikah, foto dan menunjukkan cicin di jari manisnya. Ken melihat semuanya dengan wajah keruh. Aku tidak berani untuk melihatnya.
"apa sekarang kau percaya padaku? Kalau kau meragukanku, setidak nya kau harus percaya pada putrimu. Kau bisa lakukan tes DNA."
"baik. Bawa putrimu kemari. Kita buktikan!"
.
.
.
.
"kau lihat! Elly adalah anakmu! Apa kau juga tidak percaya pada hasil lab ini?!" 3 hari setelah melakukan tes DNA kepada anak cantik dalam gendongan wanita itu, kami kembali ke rumah sakit melihat hasilnya."bagaimana bisa?" Ken tampak terkejut dan... Senang? Entahlah.. Mungkin sebagian dari hati Ken senang karena dia memiliki anak. Hal yang tidak bisa kuberikan karena aku seorang pria.
"apa yang akan kau lakukan Ken?" dengan berat hati dan was was aku bertanya.
"Wil.. Apa aku boleh membawa mereka ke rumah kita?" apa yang aku takutkan terjadi, meskipun bukan yang terburuk.
"sayang... Maafkan aku.. Tapi, aku tidak bisa menelantarkan anakku... Kumohon...kalau kau tidak suka mereka tinggal di rumah kita, akan ku beri mereka rumah sendiri
Bagaimana? Kau tentu tidak tega kan dengan putriku?" aku hanya diam saja... Tapi aku juga tidak tega pada mereka. Mereka tidak salah. Kurasa tidak ada yang salah disini. Hanya takdir sedang mempermainkan kita."terima kasih sayang... Aku mencintaimu!" Ken memelukku saat aku mengangguk menyetujui idenya.
.
.
.
.
"sayang, hari ini Elly menggabarku! Lihat! Bagus kan gambaran putriku!" Ken lagi lagi bercerita tentang Elly. Kali ini dia memperlihatkan selembar gambar khas anak kecil dimana ada gambar orang laki laki, anak kecil dan wanita. Aku yakin itu gambaran keluarga Elly.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Son My Angel
Romance"aku harus kuat! untuk baby! baby tenang saja... papa akan melindungi baby." perjuangan Willy dalam mempertahankan rumah tangganya yang diambang batas demi bayinya. jangan di baca. Oc.