Selalu salah di mata Mutia

3.7K 65 3
                                    

    Tepat  berada di Alun alun kota Bandung,  Ada anak duduk sendirian tanpa pake Hijab.
Dia cantik , Imut , Putih berambut lurus panjang, tapi  sayangnya dia tidak bisa jaga Sopan santunnya kepada orang tua , selalu mengejek orang yang  tak bersalah dan Dia adalah sahabatku sendiri Si mutia Namanya . .

Jam menunjukan pukul 08:00 pagi , hari minggu ...

Aku berfikir ngapain Mutia disana ? sendirian pula..

Dan aku kebetulan bersama vivi sahabatku yang satunya..

Yang namanya sahabat bukan cuma satu kan ..
memang aku punya sahabat akrab 4, yaitu 1 vivi yang sekarang sedang bersamaku , 2 Lutfi dia sekarang sedang mencari ilmu aku Rindu padanya  , 3 Mutia sijengkel itu dan 4 namanya Liya sekarang juga mencari ilmu aku juga rindu padanya...

 Dan Jam menunjukan pukul 08:13 dan aku mencoba menghampiri si Mutia ..
Ternyata dari  jauhan Si Mutia sudah memperhatikan Aku dan Vivi yang ada di seberang jalan raya..

" Woyyy...Tirta , vivi sinian dong aku lgi sendiri  nih.." Suara Mutia yang memanggil Kita yang ada  diseberang jalan..

Dan aku sama vivi menghampirinya  ketempat Mutia  duduk tersebut..
Setelah sampai ketempat duduk tersebut si mutia bertanya "kalian berdua gak kepanasan apa ? "

" Assalamualaikum dulu Mutia  "  kataku..

" iya iya deh.. Wa'alaikumsalam " sahutnya dengan Males..

Mutia paling tidak suka yang namanya Nasehat, walau hanya beberapa kata. Tetapi Tirta tetap saja berusaha membuat Mutia berubah dan aku selalu menasehatinya walau itu menyakitkan untuknya...

" kalau bertemu Siapa saja biasakan Awali dulu Assalamualaikum ,  itu lebih baik Mutia " Nasehat ku..

" Eh Tirta,, kamu bisa ngak sih satu hari ketemu ngak Ceramah?..  Setiap kita ketemu selalu aja Ceramah..Sono tu Ke Masjid.. " omong Mutia dengan Marah...

Padahal hanya beberapa kata yang keluar dari mulut Tirta , tetapi Mutia udah bosan mendengarkan ocehan Tirta  yang menurut Mutia jorok dan tak berguna ..

" Shuuttt... udah - udah Jangan  gitu,  ndak baik.. " sahut vivi dengan lembut...

" nah ... ikutan juga kan Ceramah nya .. Jadi Males akunya.. Pertanyaanku aja belum dijawab malah Ngomongin yang lain " Sahut Mutia..

" Maaf Mutia kalo Nasehat ku Membuat hati kamu terluka " Sahut ku sambil menundukan pandangan..

Satu kata maaf yang keluar dari mulut Tirta yang tak bersalah Itu...

" Nah tu sadar.. " kata Mutia..

Tirta tidak tahu entah Itu Nasehat atau Ceramah Tirta  tidak tahu,  yang penting Tirta  selalu menyampaikannya untuk orang yang menurutnya salah berbuat..
Dan Mutia malah mengalihkan pembicaraan nya ..

" jawab  Pertanyaanku.. Kalian kepananasan apa ndak sih? " bentak Mutia..

" oh... Ndak Kok Mutia " jawab aku dan Vivi seraya...

"Emang kamu kepanasan ya ?" Tanya Vivi ..

Setelah Mutia bertanya tentang "panas atau tidak"  kepada Tirta  dan Vivi, Mutia malah mengejek - ejek mereka
bahkan sampai berlebihan..

" jelas panas banget lah Vivi.. Apa lagi seperti kalian berdua pake khimar panjang panjang. Palestina Lagi emang kamu orang palestina ya berdua. Pake  Handsock, masker,  gamis dll. .. Ogaaahh aku mah..
Mana ada kok masker sih  nggak cadar aja..
Apa gak malu apa?.. Ih.. "  ejek Mutia sambil kipas kipaskan Wajahnya dengan tangan...

Istiqomah Berhijab Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang