Osmanthus

5.8K 579 122
                                    

Perjalanan ke Gusu memakan waktu lebih lama dibanding dengan waktu yang biasa mereka tempuh. Mereka sadar dengan keadaan Wei Wuxian yang membawa anaknya yang masih kecil dan tak bisa berjalan jauh terlalu lama. Sesekali mereka harus berhenti ditempat berpenghuni untuk beristirahat. Dan biasanya akan singgah di kedai makan, Yixian kecil masih perlu banyak mendapatkan nutrisi.

Lan Sizhui dan Lan Jingyi memiliki pikiran masing-masing. Entah apa yang dipikirkan HanGuang Jun mereka sampai ingin membawa pulang sepasang Ayah-Anak ini. Mereka tak bisa membayangkan wajah Guru mereka, Lan Qiren, yang mengetahui keponakan sekaligus murid kesayangannya itu pulang membawa lelaki tak dikenal beserta anak kecil.

Kalau memang benar anak itu putra dari HanGuang Jun sungguh tak terbayangkan. Selama yang mereka tahu, HanGuang Jun tak pernah terlihat bersama dengan Tuan Muda Mo. Dan sekarang tiba-tiba saja dia membawanya pulang ke Gusu Lan bersama. Tak hanya membuat Lan Qiren pingsan nantinya tapi juga membuat geger seluruh penghuni Cloud Recesses.

Di kedai makan ini pun mereka telah mencuri perhatian. Pakaian putih dengan motif awan yang dikenakan Lan Wangji tak mungkin tak ada yang mengenalnya. Pakaian khas Gusu Lan ini sudah terkenal dimana-mana.

Orang-orang yang berada ditempat itu berbisik-bisik membicarakannya. Tapi karena pembicaraan mereka terdengar ditelinga dua junior dari Gusu Lan itu, jadi tak bisa dikatakan berbisik-bisik. Perkataan mereka membuat canggung keduanya, lain halnya dengan Lan Wangji. Dia sama sekali tak memperdulikan apa yang mereka katakan.

Wei Wuxian malah sibuk dengan hidangan yang telah tiba dimeja mereka. Tentu itu semua untuk Yixian.

Beruntung sekali kedai ini mempunyai menu berbahan teratai. Biji bunga teratai, soup biji bunga teratai, dan yang lain. Kesempatan ini tak disia-siakan oleh Wei Wuxian. Sudah lama sekali dia tidak mencicipi makanan berbahan dari teratai. Mengingat setiap kali dia melihat hidangan semacam itu membuat hatinya terasa nyeri. Kenangan hidup bersama keluarga Jiang di Lotus Pier tak akan pernah hilang. Dengan Shijie-nya yang selalu berbaik hati membuatkan makanan kesukaannya itu, sungguh sangat rindu.

Yixian duduk disamping kanan Wei Wuxian, sedang Lan Wangji disisinya yang lain. Lan Jingyi dan Lan Sizhui duduk berseberangan darinya.

Tubuh Yixian terlalu kecil untuk menjangkau makanannya sendiri dari atas meja. Tangannya kesulitan mengambil tiap suapan. Wei Wuxian yang tengah memisahkan biji bunga teratai dari polongnya melihat anaknya kesusahan segera meminta pemilik atau penjaga kedai yang ada disana untuk memberikannya bangku yang lebih tinggi. Bangku itu kini berada ditengah-tengah antara Wei Wuxian dan Lan Wangji. Ada baiknya dia bertukar posisi untuk memudahkannya membantu Yixian untuk makan.

Pemandangan itu membuat kedua Junior didepannya tambah lebih canggung. Orang yang duduk didepan mereka bagaikan sebuah keluarga. Mungkin jika wajah Yixian mirip Lan Wangji sedikit saja, mereka pasti yakin ketiga orang ini memang satu keluarga. Tetapi Yixian lebih mirip dengan Mo Xuanyu, wajahnya begitu manis.

Sesekali Wei Wuxian harus mengelap kuah soup yang menetes dibaju Yixian dengan lengan bajunya. Melihat Yixian kecil yang lahap menengguk setiap sendokan membuatnya tersenyum. Disaat jeda untuk Yixian menyendok makanannya, Wei Wuxian akan menyuapkan biji teratai yang telah diambilnya langsung ke mulut Yixian.

Terdengar suara langkah datang ke arah mereka. Wei Wuxian masih sibuk dengan Yixiannya, tak ada waktu untuk berbalik melihat siapa gerangan yang datang.

Seorang gadis muda dengan paras yang cantik datang membawa nampan yang diatasnya tergeletak dua piring kue osmanthus. Keduanya diletakkan diatas meja.

"Maaf Nona, mungkin ada yang keliru? Kami hanya memesan satu piring."

Lan Sizhui menjelaskan kepada gadis itu. Memang benar mereka memesannya, tetapi hanya satu piring saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Anakku Bukan AnakkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang