Bonus Chapter - Pelakor

461 47 3
                                    

"Yes. I exactly, definitely, and absolutely do."

Gemuruh tepuk tangan disertai sorakan lagi-lagi mengiringi ucapan Jimin. Yoongi yang denger nggak bisa nahan senyum bahagia. Dia mencabut cincin itu dari tempatnya, memasangkannya di jari manis Jimin, kemudian berdiri dan memeluk kekasihnya dengan erat. Nggak mau kalah, Tuan dan Nyonya Min serta Tuan Nyonya dan Park juga turut memeluk anak dan calon menantu mereka secara bergantian. Nggak ketinggalan pula kerabat dan teman-teman Jimin yang satu persatu menampakkan diri dari kostum mereka dan menyerbu ke panggung untuk memberi ucapan selamat. Ada keluarga kecil kakaknya yang tadi mengaku sebagai Lee Myungyeol, Taehyung dan Jungkook, Hoseok, Kim Namjoon dan istrinya, serta teman-teman kuliah Jimin. Mereka berfoto bersama di atas panggung, kemudian melanjutkan acara dengan makan malam bersama.

Sementara para tamu undangan duduk di meja-meja kecil yang tersebar di sekitar panggung, keluarga Min dan keluarga Park bergabung bersama di meja utama yang udah disiapin khusus.

"Akhirnya, sebentar lagi kita bakal resmi jadi besan," kata Nyonya Park, mamanya Jimin, sambil senyum sumringah.

"Nggak nyangka banget ya," sahut Nyonya Min, bundanya Yoongi yang merupakan temen semasa SMA-nya Nyonya Park. "Setelah 20 tahun pisah, sekarang kita malah dipertemukan lagi lewat anak-anak kita."

"Pas Jimin-ie pertama kali bawa Yoongi ke rumah, aku langsung inget sama kamu lho," kenang Nyonya Park sambil cekikikan. "Ternyata dunia ini emang sempit ya?"

Nyonya Min ngangguk setuju sambil ketawa. "Inget nggak dulu pas SMA kita sering ngayal mau jodohin anak-anak kita?" timpalnya, ikut-ikutan mengenang masa lalu. "Ternyata khayalan unfaedah kita bisa jadi kenyataan semanis ini ya."

Jimin yang denger pembicaraan mama dan calon ibu mertuanya yang lagi asyik bernostalgia, cuman senyum-senyum sendiri. Dia melirik Yoongi yang lagi ngobrol sama papa dan calon ayah mertuanya, lalu menyiku lengan calon suaminya itu pelan.

Yoongi sontak noleh karena kaget. "Kenapa, yang?" tanyanya dengan nada khawatir.

Jimin menggeleng pelan. "Nggak kok hyung, gue cuman penasaran."

Salah satu alis Yoongi terangkat. "Penasaran soal apa?"

"Sejak kapan lo nyiapin semua ini, hyung?"

Belum sempat Yoongi jawab pertanyaan Jimin, Nyonya Park tiba-tiba nyela. "Jimin-ie kok masih pake ‘lo-gue’ sama Yoongi? 'Kan sekarang kalian udah tunangan. Belajar pake ‘aku-kamu’ dong, sayang."

"Nggak apa, ma," sahut Yoongi. "Kita udah biasa manggil satu sama lain pake ‘lo-gue’ soalnya. Kalo pake ‘aku-kamu’ entah kenapa rasanya jadi kaku."

"Nanti mau langsung upgrade pake ‘daddy-mommy’ tuh ma," celetuk Chanyeol ikut nimbrung.

Jimin mendelik ke arah kakaknya. "Apaan sih, hyung! Ga usah ikut-ikutan deh!

"Cie~ Ada yang malu-malu kucing nih," goda Baekhyun tak mau ketinggalan.

"Padahal biasanya dia suka ngayal kalo disuruh jagain Baekchan," tambah Chanyeol.

"Beneran, yang?" tanya Yoongi.

Wajah Jimin langsung berubah merah padam, malu karena ketahuan Yoongi sekaligus kesel karena aibnya dibocorin sama Chanyeol. "Yeollie-hyung!"

Chanyeol ketawa, lalu noleh ke arah Yoongi. "Beneran kok, Gi."

Nggak mau jadi bulan-bulanan kakaknya terus, Jimin merajuk ke Nyonya Park yang duduk di samping kanannya. "Mamaaaa, Yeollie-hyung tuh," adunya.

Nyonya Park menghela napas berat, merasa jengah karena kedua putranya masih aja suka bersikap kekanak-kanakan. "Udah-udah," lerai Nyonya Park tegas. "Jangan berantem."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Halloween Party || YoonMin [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang