Namanya Hyunjin Leonad Afero.
laki laki tingkat sma yang memutuskan menjadi Pangeran es agar terlihat lebih cool,dan tentunya karena seorang perempuan yang menghilangkan rasa percayanya.
Stella Anastasya Ciero.
gadis yang mungkin bisa mencairkan es...
Mama stella,Anissa mengetuk pintu kamar anaknya dengan keras. Sella memiliki pendengaran yang kurang bagus akhir akhir ini karena telinga selalu ditutupi dengan headphone yang baru ia miliki beberapa minggu lalu.
"Stella mama matiin wifi nya biar kamu gabisa liat kpop kpop an lagi,buka atau nggak?."
Anissa menaikkan suara ketukan pintu kamar anak semata wayangnya itu.
Pintu kamar stella mulai terbuka dan menampakkan wujud sella dengan piyama bergambar Chanyeol idolanya dan headphone di telinganya. Kantung matanya terlihat jelas karena ia belum tidur sama sekali sejak tadi pagi.
Anissa memandang jengkel anak perempuannya ini.
"Mama apa apain sih,ini kan udah malem.stella mau tidur."
"Aduh mah sakit."
Anissa menjitak kepala anaknya sedikit keras. Stella hanya bisa memasang wajah cemberut dan mengusap usap kepalanya.
"Ini ada surat dari P-pa rek ju ji hon."
Stella sedikit jengkel dengan cara berbicara mamanya. Ia tahu itu surat dari jihoon.
Stella langsung mengambil surat putih itu dari tangan mamanya.
"Park jihoon mah,ih mama."
"Mama ke kamar aja,stella mau baca suratnya."
Stella mengibas ngibaskan tangannya bermaksud menyuruh mamanya pergi ke kamar.
Tapi anissa tetap diam di tempat dan malah mengintip surat pemberian yang katanya teman lelaki sella dari korea.
"Mamah mau liat dong,kamu pacaran yaaa sama diaa."
Anissa memasang wajah centil untuk menggoda stella,stella hanya cemberut melihat kelakuan mamanya ini.
"Udah ah mamah pergi aja,stella mau masuk bye."
Stella langsung memasuki kamar dan menutup pintu kembali dan langsung menguncinya.
Sedangkan anissa hanya bisa pasrah dan memasuki kamarnya yang berada di lantai bawah.
Stella menjatuhkan dirinya dikasur,ia mengangkat surat yang diberikan oleh jihoon lalu tersenyum lebar.
"Jihoon jihoon aku kangen."
Stella langsung membuka perekat surat dan mengeluarkan isi surat itu.
Ps:surat ada di chapter pertama.
Ia membaca surat pemberian jihoon sambil tersenyum. Benar,jihoon juga merindukannya.
Rasanya stella ingin lompat dari balkon rumahnya.
Setelah ia membaca surat pemberian jihoon,ia kembali membuka amplop suratnya,ternyata masih ada isinya.
Saat ia mengambil benda di dalam surat itu,dia semakin tersenyum lebar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.