Shila Aulia Putri

54 6 0
                                    

   "Mengingat masa lalu yang menyedihkan akan membuat kepedihan yang mendalam bagi kita kedepannya".

     "kak shila pamit dulu ya" ujar shila kepada Hana,pemilik cafe tempat ia bekerja  yang sekarang tengah duduk di meja kasir sambil menghitung uang pendapatan hari ini.

        "yah....,kok buru-buru amat sih" ujar hana yang berusaha menahan Shila agar ia tetap di sini.

     "hmm... iya kak, Shila mau ngerjain tugas sekolah dulu,soalnya besok harus sudah di kumpulin" balas

     "yaudah kalau gitu,tapi sebelum pulang..." Hana kemudian memasukkan beberapa uang kedalam amplop putih. "ni buat kamu" Hana kemudian menyodorkan amplop itu kepada Shila "anggap aja ini bonus dari saya" lanjut Hana.

     "ini serius kak?" ucap shila setengah tak percaya. Hana yang melihat  ekspresi Shila yang berbinar kemudian tersenyun dan mengangguk .bibir Shila pun mengembang membentuk sebuah senyuman yang begitu manis. tanpa pikir panjang,shila langsung memeluk Hana dengan begitu erat. "makasih kak" bisik Shila dan dibalas dengan pelukan hangat oleh Hana. "kalau gitu Shila pamit dulu ya kak" pamit Shila sambil melepaskan pelukannya dari Hana, Hana pun hanya mengangguk sambil melihat kepergian Shila.

     Shila Aulia Putri,menurut Hana dia adalah tipekal cewek pekerja keras, selalu ceria, dan ramah. bukan itu saja, Shila juga pelayan yang mudah bergaul, termasuk kepada pelanggannya. tak heran jika Shila banyak disukai dan di gemari para pelanggannya, dan tak heran juga bila Hana selalu memberikan sedikit bonus kepada Shila, Hana juga sudah mengganggap Shila sebagai adiknya sendiri.

*==========*

     Shila duduk disebuah jembatan taman dan dialiri air di bawahnya. ya, Shila setiap malam pasti menyempatkan diri untuk kesini, karna disini dia bisa merasakan kesunyian dan Shila sangat suka kesunyian malam, karena apa?, ya,karna disitu dia bisa melamun dan menghayal apa saja yang ia mau, termasuk kedua orangtuanya, dan disaat dia menghayalkan kedua orangtuanya, disitu kenangan indah dan sedih bercampur menjadi satu dan membuatnya perpikir andai kedua orangtuanya masih hidup apa yang akan ia lakukan malam ini, ataukah makan bersama di meja makan bersama keduanya, menikmati hidangan dengan penuh canda dan tawa,atau menonton siaran tv bersama keduanya sambil bercerita tentang apa saja yang bisa di ceritakan, atau setidaknya ucapan 'selamat tidur sayang, mimpi indah' yang ia dengarkan sebelum tidur.S

     tapi, semakin dia dewasa semakin juga dia berfikir bahwa mengingat masalalu yang menyedihkan akan membuat kepedihan yang mendalam bagi kita kedepannya.

     saat itu Shila masih berumur 8 tahun, dan disaat semua anak seumurannya masih senang melihat mainan-mainan yang bagus, masih senang menonton serial kartun di televisi, dan masih mendapatkan kasih sayang dari sebuah keluarga, justru Shila malah melihat dan menyaksikan rumahnya yang penuh dengan kehangatan serta canda dan tawa  terbakar habis termasuk orangtuanya yang masih terjebak di dalam rumah tersebut.

     Shila yang pada saat itu tak terimapun berusaha masuk ke kobaran api yang melahap rumahnya, beruntung beberapa warga bisa menahannya dan membawanya ke rumah RT yang tak jauh dari rumahnya. setelah padam, tim evakuasi menemukan sepasang suami istri yang sudah tak berdaya lagi, ayahnya meninggal di tempat sedangkan ibunya meninggal saat dalam perjalanan menuju rumah sakit.

     setelah semua kejadian itu selesai, Shila tinggal bersama Fatim, tak lain dan tak bukan adalah adik dari ibunya sekaligus pengasuh di sebuah panti asuhan,Shilapun memanggil Fatim dengan panggilan bunda Fatim.

BBRUK....

     Shila pun tersadar dari lamunanya ketika mendengar seperti sesuatu yang jatuh. dan benar saja, saat shila menoleh ke kanan ia mendapati seorang cowok yang terbaring terkapar di ujung jembatan.

      tanpa pikir panjang Shila pun langsung menolong cowok tersebut dan membaringkannya di tengah jembatan, "hei...hei" Shila berusaha membangunkan cowok itu dengan cara memukul pelan pipi cowok tersebut "hei...hei".

     tak selang berapa lama, cowok itu pun terbatuk sambil meringis kesakitan "syukurlah masih hidup" ucap Shila sambil mendelik ngilu melihat luka-luka yang ada di muka nya. "lo gak papa?" tanya Shila yang hanya di balas dengan suara ringisan dari cowok tersebut "lo tunggu di sini dulu ya, gue mau nyari obat dulu" ujar shila yang kemudian pergi meninggalkan cowok itu sendiri di jembatan.

     beberapa menit kemudian Shila datang dengan membawa membawa plastik yang berisikan obat obatan. tapi begitu terkejutnya ia saat melihat cowok tadi sudah tidak ada di jembatan taman. "hei...dimana lo" teriak Shila dengan kesal karena merasa dipermainkan oleh cowok itu   "dasar gak sopan" gerutnya sambil menghentak-hentakkan kakinya lantaran tak terima.

     sebuah jam yang melingkar di pergelangan tangan Shila menunjukkan pukul 22.45, yang menandakan dia harus segera pulang ke panti.

     setelah keluar dari gerbang taman, tanpa Shila sadari ada seseorang didalam sana yang memperhatikan kepergian Shila dari kejauhan.

     "aneh" ujar orang tersebut yang masih memperhatikan kepergian Shila.

*==========*

     sesampainya di panti, setelah memeriksa bahwa semua anak -anak panti sudah tidur, Shila langsung masuk ke dalam kamarnya dengan perasaan penasaran sekaligus kesal yang ia rasakan.Shila pun merebahkan badannya ke atas kasurnya yang empuk itu.

     "tu orang siapa ya, kok bisa ngilang tiba-tiba gitu" tanya Shila kepada dirinya sendiri,m "atau jangan-jangan.....issssh amit-amit, semoga aja bukan hantu" ujar shila yg mulai merinding. "tapi , masa ada hantu yang ganteng" batin Shila sambil membanyangkan wajah cowok tadi.

TOK..TOK

"AAAAA"

      teriak Shila terkejut karena mendengar suara ketokan dipintu, "apaan sih,malam-malam gini" protes Shila, ketika Shila membuka pintu, ternyata Nabila,salah satu anak panti yang tengah berdiri di depan kamarnya, "kamu ngapain di sini?, bikin kakak kaget aja" kata Shila kepada Nabila.

     "kak, Nabila boleh gk tidur disini? soalnya Nabila daritadi gak bisa tidur" ujar Nabila

     "ooo kirain apaan, yauda masuk aja" ujar Shila menyuruh Nabila masuk kedalam. "kamu besok sekolah kan?" tanya Shila yang dibals dengan angguka ketika mereka membaringkan tubuh mereka di atas kasur, "yauda sekarang tidur ya" ucap shila seraya mengelus lembut puncak kepala Nabila.

     'apakah hal ini juga akan dilakukan ibu jikalau ibu masih hidup' batin Shila sambil mengingat wajah ibunya yang agak samar di pikirannya. Shila pun berusaha memejamkan matanya, berharap supaya mimpi cepat datang, dan menghiburnya didalam tidurnya.

-

Moon And StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang