Jika orang bersyukur dengan kekayaan yang mereka punya, tapi kenapa aku gak bisa bahagia bersama keluarga ku seperti orang lain?.
Hidup yang aku lalui selalu sama, gak ada mama, papa dan juga saudara ku, aku selalu hidup sendiri, dengan rumah yang mewah dan megah.
Jika orang lain lihat aku seperti putri raja yang bisa enak hidup dengan kemewahan, tapi mereka tidak tahu bahwa aku sangat kesepian di rumah yang besar ini.
"Papa sama mama belum pulang juga?" tanya Viana kepada wanita yang lumayan jauh umur nya dengan Viana, wanita itu bernama rosa.
Rosa adalah wanita yang sudah mengabdi kepada keluarga Viana selama bertahun tahun.
"Pak Andre dan Bu Mila belum bisa pulang saat ini, karna mereka masih sibuk dengan bisnis mereka di sana" jelas rosa kepada Viana.
Viana pergi ke kamar nya, dia menutup pintu nya dengan keras, dan mengunci nya.
"Kenapa papa sama mama selalu saja sibuk dengan pekerjaan mereka? Apa mereka gak pernah mengerti perasaan Viana?" gadis bernama viana itu menangis, dia sangat membenci keadaan kalau dia tidak bisa menghabiskan waktu dengan keluarga nya.
...
"Viana!!!" bu hana memukul meja nya dengan keras, karena melihat perilaku Viana.
Viana yang tadi nya tidur dengan aerphone. Kini dia telah bangun dan segera melepas kan aerphone dari kuping nya.
"Kamu kenapa malah tidur dan dengar musik di saat saya menerangkan?" ucap bu itu dengan suara yang lantang.
"Habis nya kalau ibu menerangkan kayak mendongeng bikin Viana ngantuk" ucap enteng Viana yang mendapat senggolan dan tatapan dari teman sebangku nya yaitu Keyla.
"Kamu itu ya selalu aja punya alasan, kenapa sih kamu selalu mencari ulah?" kini bu hana sudah tidak tau lagi gimana meladeni anak murid nya yang satu ini.
"Maaf deh bu"ucap viana sebenarnya viana malas berdebat dengan bu hana, tapi gimana lagi jika rasa kantuk nya datang di waktu yang tidak tepat.
"Ibu maafin kali ini, tapi awas kalau kamu ulangi lagi! Sekarang cuci muka mu, dan balek ke sini! Cepat!" ucap bu hana, sebenarnya Viana selalu saja seperti ini dikelas tidur, dengarin musik diwaktu guru sedang menerangkan. Tapi bu hana sudah jerah selalu menghukum Viana, tapi selalu di ulangi.
Viana keluar dari kelas, viana benar pergi ke toilet untuk mencuci muka nya.
Viana telah selesai mencuci muka nya, dia ingin kembali ke kelas, soal nya viana kasian melihat bu hana selalu saja pusing menghadapi nya, untuk kali ini dia akan menuruti perkataan bu hana.
Viana berjalan melewati koridor koridor, dia fokus melihat kelas kelas yang sedang dalam pelajaran, dan tak sengaja menabrak seseorang.
"Aduh!" rengek Viana
"Maaf ya gue gak sengaja nabrak loh, sorry banget" ucap seorang laki laki, sebenar nya yang salah viana tidak melihat jalan.
"Sial amat gue hari ini, udah di marihin bu hana sekarang nabrak orang lagi" omel viana, ntah kenapa Viana merasa diri nya sedang sial hari ini.
"Sebagai permintaan maaf , gue traktir deh lo" ucap seorang lelaki itu yang tertera di pag name nya Rey Andara, viana dari tadi tidak mendengar apa yang di ucapin oleh rey, viana selalu mengomel kalau hari ini dia selalu sial.
"Makasih, tapi gue gak butuh traktiran dari lo, dan maaf gue yang salah gak liat jalan, gue di luan ya" ucap Viana, dia berjalan dengan malas nya, sekarang mood Viana tidak bagus.
"Biar gue anterin lo deh ke kelas lo" ucap rey mengimbangi jalan nya dengan Viana.
"Gak usah, gue gak anak kecil yang harus dianterin!" Viana menolak tawaran dari rey.
"Ya udah, kalau gitu gue boleh kenalan gak sama lo?" tanya rey
Viana kini berahlih melihat rey, dia bingung gimana biar rey bisa pergi dari depan nya.
rey mengerutkan dahi nya karna dia bingung kenapa perempuan yang di hadapan nya melihat nya seperti itu?.
"Lo bisa baca kan nama gue siapa? nama gue viana veronika, dan lo gak perlu ngasih tau nama lo karna gue dah baca nama lo!! Sekarang lo bisa pergi gak?" ucap Viana, dia tidak peduli dengan perasaan orang, bukan nya dari tadi Viana menyuruh rey untuk pergi?
"Sorry udah buat lo jadi gak nyaman sama gue, tapi gue mau kenalan aja sama lo, karna ntah kenapa lo mirip sama adik gue yang udah lama meninggal" muka rey sekarang sudah nampak sangat sedih, karna dia jadi ke ingat dengan adik nya.
Viana merasa bersalah karna sudah ngomong kasar, dia gak maksud untuk nyakitin perasaan rey, tapi dia emang gak nyaman jika di dekati terus.
"Maaf dah buat lo ke ingat sama adik lo, ok sebagai permintaan maaf gue sama lo, gue terima deh tawaran traktiran lo" Viana menaikan kedua sudut bibir nya, sehingga menampakan senyum indah nya.
"Serius? Makasih ya"rey tersenyum dengan manis.
Viana tidak pernah melihat senyum yang sangat manis sebelum nya, kecuali ayah dan saudara nya.
"Kalau lo senyum seperti itu nanti yang ada gue diabetes karna senyum lo manis, eh maaf kok gue ngawur sih ngomong nya?" Viana spontan mengucapkan nya sampai dia memukul jidat nya sendiri.
Viana memang suka ceplas ceplos kalau ngomong.
"Hahaha, ya udah gue balik ke kelas luan yah, dah sampai ketemu nanti" rey masih saja tersenyum dengan manis dan perlahan meninggalkan Viana.
Viana sampai lupa kalau bu hana menyuruh dia balek cepat, sehingga dia berlari ke kelas nya.
"Kamu kenapa lama sekali?" tanya bu hana ketika Viana sudah sampai di kelas dengan nafas yang tidak teratur.
"Aduh maaf bu, tadi ada sedikit halangan" ucap Viana dengan kekehan nya.
"Halangan apa? Kaya orang sibuk aja kamu, kamu kan tadi saya suruh cuci muka, jangan jangan kamu ke kantin ya?" bu hana menunjukan jari nya ke pada Viana dengan mata mencurigai.
"Gak bu, suer" Viana menunjukan dua jari nya.
"Yaudah kamu duduk"
"Ya bu" ucap viana dan duduk ke kursi nya di samping Keyla.
"Lama amat lo, ngapain aja sih di toilet?" tanya Keyla dengan kepo nya.
"Adalah" ucap viana dan fokus ke depan.
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
BrokenHome
Teen FictionHarta? Menurut aku itu gk penting, menurut aku yang penting itu adalah keluarga di dalam rumah yang penuh bincangan dan candaan, iya kapan aku akan merasakan itu? Untuk apa punya rumah mewah, harta berlimpah tapi tidak ada kesenangan? Aku iri meliha...