Dua orang itu masih bergelung akan selimut padahal matahari udah mulai naik tinggi.
Handphone dari salah satu nya berdering dengan keras namun tidak dapat membangunkan salah keduanya.
Hingga salah satunya bergerak tidak nyaman dan malah semakin merapat pada dada satunya.
Handphone salah satunya kembali berdering namun dengan nada berbeda dari yang satunyaa.
Dan untuk kali ini pria berambut arang itu membuka mata dengan kesal. Dengan kasar ia meraih handphone yang ia letakkan diatas nakas samping tempat tidur tanpa mengganggu tidur si cantik.
"Ada apaa???"
". . ."
"Heemmm"
". . ."
"Yaa"
Dengan cepat ia mematikan handphone milikknya. Dan melepaskan pelukan si cantik dengan hati hati.
Berlari menuju kamar mandi, dan keluar sepuluh menit kemudian dengan pakaian yang lengkap dengan jaket hitam kebanggaannya.
Tempat itu sunyi, namun berpenghuni. Dengan langkah tegap nan tegas kacamata hitam yang melindungi mata tajamnya, berjalan mendekati sang target. Baru langkah ke sembilan bunyi pistol sudah terdengar yang dapat siapa saja memekakkan telinga.
Dorrr.. Dorrr
"Apa aku terlambatt....."
"Hampir saja kau tau"
"Seharusnya kau mati saja"
"Eyy, nanti siapa yang bakal kau peluk tiap malam lagi"
"Wajahku tampan asal kau tau, mudah saja mencari penggantimu"
"Jeon Taehyung, ku pastikan kau takkan selamat"
"Aku selalu saja selamat asal kau tau Tuan Jeon Jungkook yang terhormat"
"Kupastikan malam ini tidakk"
"Mau ngejak gelut yaa"
"Iyaa gelutt diranjang"
"Yaakkkkkk"
"Jeon turunkan akuu... Bastard"
KAMU SEDANG MEMBACA
One shoot (KookV)
FanfictionKumpulan cerita absurd dan gak jelas Bagi yang minat silahkan mampir Bagi yang nggak suka jangan melirik KOOKV NOT VKOOK