"Yerin, aku benar-benar tidak percaya kau memperkerjakan wanita bodoh ini di rumahku." Marah jungkook.
Yerin menunduk, begitupun dengan sinb. Kedua wanita itu sama sekali tak berani mengangkat wajahnya untuk menatap tuannya dan hal itu semakin membuat Jungkook marah.
"Mengapa kalian diam saja? Katakan sesuatu."
Sinb kelabakan, "tu--tuan, beri saya satu kali kesempatan. Saya berjanji, saya akan bekerja dengan rapi dan cepat setelah ini."
Jungkook mendengus, "kesempatan? Cih. Aku tak pernah memberi siapapun kesempatan--
"Tuaaannn!" Mata sinb membulat sempurna ketika melihat Yerin bersujud tepat di kaki Jungkook.
"Tolong beri dia kesempatan, sebenarnya gadis ini gadis yang pekerja keras, tapi mungkin karena ini hari pertamanya jadi dia bersikap sompral. Tapi aku berjanji, aku akan mengawasinya terus."
Jungkook menghela nafas, "ah terserah. Jika kau mengingkari janjimu, maka kau tamat." Dan pria itu berlalu pergi dari sana begitu saja.
Sinb membantu Yerin bangun dan menatapnya terharu, "Yerin, maaf. Aku sudah mengecewakanmu."
"Sudahlah, jangan dipikirkan. Makanya bekerjalah lebih keras. Aku sudah mengorbankan segalanya untukmu, jadi berusahalah lagi."
Sinb mengangguk, "terima kasih. Jadi, aku mulai bekerja lagi sekarang atau besok?" Tanyanya polos.
"TOLONG PAKAI OTAKMU DENGAN BAIK, SINBBB!!!"
Sinb's POV
Aku pikir, hari ini adalah hari pertama sekaligus hari terakhirku bekerja disini. Tapi ternyata bosku memberiku kesempatan lagi setelah Yerin bersujud dibawah kakinya.
Wanita itu membuatku terharu karena membantuku untuk bertahan. Oke, Yerin sudah mati-matian mempertahankanku disini, jadi aku harus membuatnya senang dengan hasil pekerjaanku.
Tapi ngomong-ngomong, aku masih membersihkan kamar milik bos karena luasnya yang menyerupai apartemen ini.
Aku baru saja mengepel lalu masuk ke dalam sebuah ruangan yang berisi koleksi seperti jam, jas dan barang-barang branded lainnya.
Setiap koleksi ditempatkan pada lemari kaca sesuai ukurannya. Aku pun mulai mengelap kacanya satu persatu dan saat tiba di sebuah lemari kaca yang isinya menyerupai vitamin jika dilihat dari bungkusnya, sangat menarik perhatianku.
"Mengapa bos menaruh vitamin disini? Masa dia mengoleksi vitamin juga?"
Aku mengambil satu bungkus dari dalam lemari itu, karena disana ada banyak. Lalu aku pun membukanya bermaksud untuk mencoba vitamin itu karena sangat penasaran dengan rasanya. Mungkin rasanya strawberry, karena warnanya pink.
Sesaat setelah menyobek salah satu sudut bungkus, matanya membulat.
"Tunggu, inikan.."
SinB menengok ke kanan ke kiri seakan membaca situasi, padahal sejak tadi tak ada siapapun disana selain dirinya.
Setelahnya, ia masukkan ke dalam saku seragamnya.
"Aku sama sekali tidak menyangka, tuan Jungkook suka mengoleksi dot bayi. Tapi mengapa bentuknya aneh? Ah apapun itu, pasti itu dot bayi sekali pakai karena sachet-an."
****
Semua pelayan kini tengah berjejer rapi membentuk barisan vertikal untuk menyambut kedatangan seorang tamu penting di rumah ini, kata Yerin.
Termasuk dirinya, kini ia sedang berada didalam barisan itu. Karena dirinya pelayan.
Cukup lama sinb berdiri disana bersama yang lain karena yang ditunggu tak kunjung memperlihatkan batang hidungnya.
Tiba-tiba suasana begitu hening saat seorang wanita melewati barisan. Ah, jadi wanita tua itu yang katanya Yerin tadi tamu penting.
Semua pelayan serentak membungkuk, sinb yang tak mengetahui itu hanya melebarkan matanya kaget namun kemudian mengikutinya.
Jungkook yang berdiri tak jauh dari sana mengetahuinya, "pelayan bodoh" batinnya.
Wanita itu nampak menyuruh semua pelayan untuk mensejajarkan tingginya, dia nampak tersenyum.
"Hai semuanya, lama tidak berjumpa." Sapanya.
"Iya, nyonya."
Lalu Yerin berjalan mendekati wanita itu dan membisikkan sesuatu. Matanya nampak melebar setelah Yerin mengatakan hal itu lalu kemudian mengedarkan pandangannya.
"Terima kasih informasinya, Yerin. Dan diantara kalian, siapa yang namanya Hwang sinb?"
"Hwang sinb?"
Sinb berdiri kaku ketika namanya dipanggil, ada apa ini? Apa Yerin melaporkan kesalahannya? Tidak mungkin. Dia saja mempertahankan dirinya dengan memohon-mohon pada Jungkook.
"Psshh"
Desisan seseorang membuatnya mau tak mau menoleh, ternyata pelakunya adalah Yerin. Dia mengisyaratkan sinb agar maju ke depan.
Wanita itu benar-benar merasa gugup, namun ia pun pada akhirnya maju mendekati wanita tua tadi.
Sinb membungkuk, "saya nyonya."
Wanita itu nampak tersenyum, "jadi kau pelayan baru itu? Selamat datang dirumah ini. Aku sudah lama tak menyapa pelayan baru disini jadi terasa seperti akan memarahi ya?" Kekehnya.
Sinb ikut terkekeh, "benar. Aku pikir anda tadi mau memarahi saya." Jawabnya polos.
Yerin memukul dahinya, "ah wanita itu!"
Sinb yang menyadari suasana yang berubah hening, akhirnya tersenyum canggung.
"Maafkan saya nyonya."
Wanita tua itu nampak terkekeh kembali, "tidak apa-apa, ngomong-ngomong kau polos sekali."
Sinb menahan senyumnya, "terima kasih."
Wanita itu tersenyum, sementara semua orang benar-benar merasa kesal dengan wanita itu karena kepolosannya yang terlewat batas.
"Pasti itu dibuat-buat." Ujar salah satu pelayan kepada temannya.
"Benar, pasti dia mau mencari muka pada nyonya. Dasar wanita ular."
Jungkook yang mendengar itu memutar bola matanya. Lalu menoleh ke arah dua wanita tadi.
"Lebih baik tutup mulut kalian daripada menilai orang sembarangan! Jika aku mendengar kalian menilai orang sembarangan lagi, akan kupastikan kalian tidak akan bertahan lama disini." Ancamnya.
Dan kedua pelayan itu langsung berdiam kaku ditempatnya, diancam oleh seorang Jungkook bukanlah hal yang menyenangkan.
Bersambung...
Hai, aku update nih. Seneng banget ff ini mendapat respon yang bagus dari kalian karena aku tanpa kalian seperti remahan rempeyek. Hihi. Bagaimana chapter ini? Tinggalkan jejak ya, komen kalau bisa hihi😂
Fluffymuffin_
KAMU SEDANG MEMBACA
Maid ( sinkook)
FanfictionNC21+⛔ Kau bagaikan candu bagiku, sekali menyentuhmu aku tak bisa melepasmu. Hwang sinb, apa yang sudah kau lakukan padaku? kau hanya seorang maid dan aku langsung menyukaimu. Tubuhmu tepatnya. sinb x Jungkook ©2018 fluffymuffin_