Apa benar aku harus berhenti berharap ?
Apa aku sanggup menata hidupku yang berantakan ini dan memulai hal baru ?
Tuhan ini membuatku sesak😭Riyaldi Gifran Dinanta
Sepanjang jam pelajaran berlangsung Aldi tak pernah lepas memandangi punggung gadis yang berada didepannya.
Seolah tak ingin berpindah pandang,Aldi menatap untuk kesekian kalinya seperti tidak ingin objeknya kali ini tidak ingin berlalu dari matanya.
Rambut yang bergerai indah gadis itu mengingatkan Aldi akan sesuatu yang sungguh teramat indah baginya.
Aldi terkesiap saat sebuah tangan besar dan kekar melambai lambai didepan diwajahnya.Aldi menatap sekilas kearah dimana asal lambaian itu.dan ternyata lambaian itu berasal dari tangan geral.
Seakan mengetahui apa yang dipikirkan Aldi,Geral mulai berucap
"Gue tau,lo pasti merhatiin dia karna dia mirip sama vina kan?"Aldi tidak menyahuti bahkan menoleh pun dia enggan.
"Tadinya gue juga gitu...berfikiran yang sama sama lo"Geral menghembus nafasnya halus
"Bahkan Aidan,Gio,Raka juga kepikiran hal yang sama"Geral meletakkan tangannya pada bahu Aldi membuat Aldi menoleh sekilas dan kembali menatap punggung gadis didepannya.
"Di,gue harap lo cepat bangkit ya.Jangan terlalu lama terpuruk,masih banyak yang sayang sama lo termasuk gue dan teman teman yang lain juga"
Aldi merasa hatinya tergerak,jantungnya berdetak kencang setelah mendengar kalimat yang dilontarkan Geral.
Bagaimana tidak selama ini tepat semenjak kejadian yang menimpanya Aldi menjadi pendiam,tertutup bahkan sangat tertutup seperti tidak ada celah yang bisa dilalui.
Aldi menutup dirinya menjauhkan dirinya dari orang orang sekitarnya termasuk sahabat dan keluarganya sekalipun.
Aldi kembali dekat dengan sahabatnya,Ralat merekalah yang mendekati Aldi karna mereka memahami perasaan Aldi.meskipun Aldi masih bersikap menjauh.seolah tak acuh.
Ada rasa sesak dihati Aldi karna dia juga sadar atas kesalahannya yg telah menjauhi sahabatnya sendiri.
Aldi menepis perasaan itu secepat mungkin.Aldi beranjak dari tempat duduknya bersamaan bel istirahat yang berbunyi.
Geral menarik nafasnya kasar melihat Aldi yang pergi tiba tiba,Geral menoleh keteman temanya.dimana Gio dan Ahmat duduk disamping kanan sedangkan Raka dan Aidan duduk dibelakangnya.
Ahmat memang duduk didekat Gio tapi hubungan mereka tidak begitu dekat hanya sekedar teman satu kelas dan satu bangku.
Geral mengangkat bahunya ketika ketiga temannya menatap seolah bertanya"bagaimana?"
Tak berselang lama mereka melangkah keluar kelas dan menuju kantin.
*....*.....*....*.....*.....*....*...*
Di dalam kelas seorang gadis tengah duduk dikursinya sambil memakan nasi goreng yang dia bawa dari rumah.
"Kenapa sih gue musti sekelas sama tu dedemit"umpatnya kesal
"Udah gitu lihatin gue seram amat kan gue takut "dia menghembuskan nafas kasar
"Bisa mati mendadak gue lihat tatapannya yang mematikan"lagi lagi gadis itu bergidik ngeri sambil membayangkan wajah Aldi
Ya orang yang dimaksud gadis itu adalah Aldi.dia sangat kesal dengan Aldi pasalnya karna setelah tabrakan tadi Aldi sama sekali tak acuh dan malah pergi begitu saja.dan sekrang mereka kembali dipertemukan pada kelas yg sama,yg lebih parah lagi gadis itu mendapat tatapan super tajam mematikan dari Aldi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVIN
Teen FictionBerusaha melupakan yang seharunya dilupakan?sudah aku lupakan,tapi bagaimana angin yang mengingatkan itu semua?