Fakta

1.3K 99 5
                                    

Happy reading
Maaf typo bertebaran

"Kau tau kim so eun tak perduli seberapa kejamnya dunia, tak perduli seberapa beratnya hidup hanya satu hal yang tidak ingin aku lepas, yaitu dirimu. Aku mencintaimu. Sangat"

-----+++-----

" Meski Kau mengabaikanku berulang kali tapi hatiku masih berdetak kencang untukmu. Meski kau mengusirku beribu kali tapi rasa cintaku tak berkurang sedikit pun. Rindu itu sangat menyiksa jadi jangan biarkan aku merindukanmu lagi. Tetaplah di sisiku sampai aku melupakan rasa rindu itu. Sampai aku tak pernah merindukanmu lagi. Kim sang Bum"

Key segera berdiri saat pintu di depannya terbuka.
"Bagaimana?"
"Masuklah"
Key dan joongki duduk bersebrangan, diatas meja itu ada sebuah amplop berwarna putih.

"Kau bisa membukanya sebelum kujelaskan"
Key membuka dan membaca isi dari surat itu dengan teliti.

"Didalam kopi itu terkandung zat denopson genetik zat ini berfungsi menstabilitaskan fungsi otak karena stress dan tegangan tinggi. Zat ini sangat berbahaya bagi seorang penderita Alzheimer, ini bisa mengganggu perkembangan daya ingat mereka. Kemungkinan terburuk adalah ia akan susah mengingat kejadian kemarin maupun beberapa jam yang lalu, mereka akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengingat sesuatu dari hari biasanya."

Key mengerang frustasi jadi musuh sudah mengetahui rencana mereka.

"Terimakasih atas bantuanmu hyung, aku harus pergi sekarang"

"Hati-hatilah setidaknya jika kau ingin berkunjung lagi bawakan aku kopi yang hangat. Jangan bawakan aku kopi beracun" teriak Joongki entah key mendengarnya atau tidak ia hanya menyindirnya saja.

####

Minho berdiri di sebuah gedung tinggi yang tak berpenghuni. Gedung tua itu sangat sepi tak ada tanda-tanda pengawalan ketat maupun hal lain yang mencurigakan.
"Sir"
"Kita mundur"
"Apa? Bagaimana bisa? Kita belum mengecek bagian dalam dari gedung itu"

"Jika benar ini tempat penyekapannya setidaknya ada beberapa penjaga disana, tapi tidak satu pun orang yang berjaga disana"

Minho membalikkan badannya, ia mencari sebuah batu yang cukup besar dan melemparnya ke arah gedung itu.

Prraaannkk

Kaca jendela gedung itu pecah menimbulkan suara cukup nyaring.

Tidak satu pun orang keluar dari gedung itu.

"Kita pergi" belum jauh mereka melangkah suara ledakan dahsyat terdengar di belakang mereka.

Booommm

Gedung tua itu sekertika hancur berkeping-keping, api besar berkobar melahap seisi gedung itu.

'Seperti dugaanku kalau gedung itu dilengkapi sensor' batin minho

"Cepat kita pergi"
"Baik"

####

So eun membuka matanya perlahan, kepalanya masih pusing dan matanya masih bengkak karena menangis sepanjang malam.

Cahya matahari masuk melalui celah fentilasi udara yang tinggi. Cukup untuk menerangi ruangan yang gelap ini. Setidaknya so eun tidak merasa takut lagi.

So eun mencoba berdiri namun ia tidak memiliki tenanga untuk itu. Ia menyenderkan tubuhnya pada dinding, ia memejamkan matanya kembali. Suara gaduh terdengar dari luar membuat kim so eun kembali terjaga. 'Apa yang terjadi?'

Brrraaakkk

Suara pintu terbuka dengan kasar, pria berbadan besar itu menyeret seseorang kedalam ruangan yang sama dengan so eun. So eun melihat orang itu dengan teliti, seorang pria yang masih menggunakan jas yang kotor dan beberapa bagian yang robek. Mungkin pria itu habis dipukuli, tapi sayang so eun tidak bisa melihat wajahnya.

LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang