Happier

24 0 0
                                    

Now Playing : Ed Sheeran-Happier



.



.



.

Awan melanjutkan langkahnya. Didongakkanya kepalanya dan dihirupnya udara dalam-dalam.

Sayang, semakin oksigen menyentuh sudut-sudut relung dadanya, semakin sesak yang Ia rasa. Nyeri yang dirasakanya semenjak menginjakkan kaki di negeri tirai bambu ini semakin menjadi. Ingatan-ingatan dan penyesalan, suatu rasa sakit yang sempat Ia rasakan beberapa bulan sebelum pindah kemari, tiba-tiba menemukan celah untuk menelusup kembali dalam memorinya.

Padahal bangunan besar bercat putih yang dikitari oleh genangan dalam air tersebut masih berdiri kokoh, mengapa dirinya--lebih tepatnya hati dan pemikiranya--tidak?

Ia ingat, dulu pengalaman-pengalaman itu berasa amat manis dan berwarna baginya.

Namun sepertinya sesuatu sengaja meninggalkan noda di atasnya, dengan tega mengotori dan mengasah tiap-tiap sisinya sampai tajam, hingga setiap Awan hendak menyentuhnya, yang dapat Ia rasakan hanyalah perih.

Ia tidak pernah tahu tersangka dari peristiwa ini.

Apakah itu salah keegoisannya,

ataukah kalimat-kalimat yang Ia takutkan akan meluncur dari kedua belah bibir rang-orang terdekatnya.

Yah, mungkin semua memang sebatas kata-kata, namun ingatkah apa kata pepatah? Lidah seseorang bisa saja lebih tajam daripada pisau.

Awan tahu betul, karena Ia sudah pernah merasakanya.

Lidah orang-orang memang lebih tajam, bahkan megalahkan ketajaman dari pisau daging sekalipun. Ketika pisau hanya dapat digunakan untuk memotong bahan makanan dan beberapa barang yang lunak, lidah bisa dengan seenaknya memotong sebuah jalinan yang dengan susah payah dibangun oleh dua manusia.



.



.


.



"Bisa tidak, kamu tidak ganggu dia lagi? Dia sudah tunangan dan sebentar lagi akan menikah!"

"Tidakkah kamu berpikir untuk menjadi 'normal' Wan?"

"Can you just get out of my life?"


.


.


.



Sungguh, kata-kata itu membuat Awan muak.

Waktu itu Awan mengira media sosial orang tersayangnya itu tengah di-hack oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab. Bagaimana tidak aneh, pesan-pesan manis yang biasanya menggetarkan hatinya itu tiba-tiba berubah menjadi kalimat-kalimat yang menusuk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[BL] B I R A M ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang