Bruk!
Daniel memojokkan tubuh Seongwoo ke pintu kamarnya. Mencium bibir lelaki di hadapannya dengan penuh nafsu. Kedua tangannya mencengkeram rahang Seongwoo. Tubuh bagian bawahnya menghimpit tubuh Seongwoo. Sesekali ia menggesekkan tubuh bagian bawah mereka berdua. Membangkitkan gairah Seongwoo yang tengah mendesah di sela ciuman mereka.
Seongwoo membimbing kedua tangan Daniel untuk menyentuh pantat montoknya yang terbungkus hot pants berwarna putih. Dan Daniel merespon dengan remasan kuat pada pantat Seongwoo. Membuat Seongwoo melenguh makin keras dalam ciuman mereka yang seperti tak berakhir itu.
Seongwoo melepas kacamata bulat Daniel yang menutupi mata indahnya itu. Mata yang saat ini sedang memandang Seongwoo dengan kilatan nafsu di dalamnya. Membuat sekujur tubuh Seongwoo meremang. Gairahnya memuncak.
Lelaki yang tadinya culun dan tidak mengerti apa-apa kini tengah memandang Seongwoo dengan nafsu. Ini semua karena Seongwoo yang memancingnya. Memancing lelaki seperti Daniel untuk mengeluarkan sisi lainnya yang selama ini tersembunyi.
"Kau ternyata bisa sesexy ini. Andai aku tahu lebih lama."
Seongwoo mencengkeram rambut bagian belakang Daniel. Menyalurkan rasa nikmat saat Daniel menghisap lehernya. Mengukir tanda cinta disana.
"Kau memang paling bisa menggoda lelaki, Hyung."
Daniel berujar tepat di depan telinga Seongwoo. Suara husky itu membuat bulu kuduk Seongwoo berdiri. Sungguh Daniel menyembunyikan semua ini dengan baik. Tubuh sexynya, pesonanya. Semua tersembunyi dibalik penampilan culun dan sikap polosnya.
"Anak mama ini, ternyata sudah bisa membuatkan cucu untuk mamanya. Hm..."
Daniel tertawa mendengar ucapan Seongwoo. Tetapi lalu kembali mengecupi leher Seongwoo yang sesungguhnya sudah banyak cupangan disana. Jemari Seongwoo mencengkeram rambut hitam Daniel. Merematnya sensual. Membangkitkan nafsu Daniel lebih.
Daniel lalu turun. Melepas kancing kemeja Seongwoo, atau kemeja Daniel? Hyungnya itu memang gemar sekali memakai baju Daniel yang selalu kebesaran di tubuhnya. Selalu bisa memancing Daniel untuk menyentuhnya, meski baru kali ini Daniel menyerah setelah godaan Seongwoo makin intens seiring penolakan-penolakan yang Daniel berikan sebelumnya.
Dua kakak beradik tiri itu kini tengah saling memagut kembali. Menyalurkan perasaan yang sampai saat ini belum terucapkan. Tabu. Mereka berdua kini saudara. Meskipun kini mereka telah melewati batas. Tentu saja, saudara mana yang saling berciuman?
"Sudahkah aku mengatakan bahwa kau selalu membuat pertahananku hampir runtuh karena melihatmu memakai kemejaku, hyung?" tanya Daniel sembari kedua tangannya memainkan tonjolan di dada Seongwoo yang telah menegang itu.
"Hnggghhh... ahhh!!" Seongwoo menjawabnya dengan desahan karena tiba-tiba Daniel menggigit putingnya dengan cukup keras. Menghasilkan sensasi ngilu sekaligus nikmat bagi Seongwoo.
"Kau begitu binal, hyung. Aku menyukainya." jemari Daniel kembali menelusuri dada Seongwoo. Memelintir puting kemerahan itu perlahan. Membuat Seongwoo kelimpungan karena rasa nikmat.
"Ahhhh... Nielllhhhh...."
Lagi dan lagi Seongwoo terus mendesah. Daniel begitu hebat. Begitu lihai memainkan tubuhnya. Begitu panas. Begitu membara.
Tak peduli apapun. Bahkan bahwa orang tua mereka kini ada di dalam rumah bersama mereka. Seongwoo masih saja dengan binalnya mendesah sembari mengumpati Daniel yang begitu hebat."Moreehhh... Danielhh... touch me more..." Seongwoo berbisik di telinga Daniel, lalu mengulumnya. Sementara kedua tangan Daniel tengah melucuti celana Seongwoo. Ingin segera melihat hyungnya telanjang. Memamerkan tubuh putih sempurnanya itu.
Daniel mengangkat tubuh hyungnya, membawanya ke atas ranjang, setelah mengunci pintu kamarnya.