6

52 9 0
                                    

Tidak lama dari suara tembakan itu, "Gedubrakkkk" kakakku jatuh ke lantai dan berubah menjadi manusia biasa.

Darah terus mengalir ke seluruh tubuh kakakku. Bukannya Ayah dan ibu menolong Adit,mereka malah bertengkar.

Aku pusing mendengar mereka bertengkar dan di sisi lain aku kasian dengan kakakku.

"Ibu,ayah tolong hentikan. Kasian kak Adit sudah banyak kehabisan darah . Kalau tidak cepat-cepat dilarikan ke rumah sakit mungkin nyawanya tidak dapat tertolong"ucap aku.

Setelah aku berkata itu, ibu dan ayah langsung menghampiri  kak Adit yang sudah tidak sadar lagi .

Ayah segera menggendong kak Adit dan menyuru ibu untuk cepat mengeluarkan mobil.

"Apakah aku boleh ikut yah ,bu ?" Tanya ku.
"Tidak,kamu dirumah saja. Lagi pula besok kan kamu masih sekolah,sebaiknya sekarang  lanjut kan tidurmu saja" ucap ayah.

A were wolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang