Have I Told You Lately?

15.4K 842 125
                                    

Jenlisa Oneshoot

Tittle : Have I Told You Lately

Genre : Romance, Fluff, NC


Jennie terbangun dari tidurnya karena suara alarm yang tidak kunjung berhenti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jennie terbangun dari tidurnya karena suara alarm yang tidak kunjung berhenti. Ia membuka matanya perlahan. Rasanya menyakitkan jika melakukannya dalam keadaan masih mengantuk. Kelopak matanya bagaikan direkat dengan lem. Jennie berdecak sebal sebab ia belum melihat tanda-tanda keluarnya sang mentari.

Apa alarmnya rusak? Ini hari Minggu dan kenapa benda itu masih berbunyi di pagi buta?

Jennie menjangkau jam digital di atas nakas lalu melemparnya ke lantai hingga hancur berkeping-keping. Jennie berseru puas di dalam hati karena suasana kembali hening. Ia bisa tidur lagi dengan tenang.

Lalu baru ia sadari bahwa ada sebelah tangan yang melingkari pinggangnya. Pemilik tangan yang panjang itu meringkuk di belakangnya. Hembusan napasnya yang hangat menyapu tengkuk Jennie, serta sepasang kaki yang terpaut di kakinya. Hampir saja Jennie lupa bahwa istrinya masih tidur nyenyak.

Perlahan Jennie membalikkan tubuhnya agar berhadapan dengan istrinya tersebut. Rasa kantuknya mendadak hilang. Sampai kapanpun ia masih tidak menyangka bahwa dirinya telah menikah dengan sosok wanita cantik seperti boneka ini. Jennie memandangi wajah polos di depannya dengan seksama. Jennie menyukai bentuk bibir, hidung dan bulu mata nan lentik itu. Rambutnya pun pirang dan halus, serta kulit putih terawat.

Kemudian tiba-tiba lamunan Jennie buyar dihantam suara nyaring tadi. Jennie mengernyit bingung. Bukankah tadi ia sudah membanting jamnya? Jennie menoleh ke arah suara dan menggerutu sebal setelah mengetahui bahwa yang sejak tadi berbunyi adalah ponsel Lisa, sang istri.

Ada seseorang yang menelepon.

Sorry, Clock.

Jennie meraih ponsel Lisa yang terletak di atas nakas. Suaranya membuat istrinya tersentak bangun.

"Babe, untuk apa Jade menghubungimu pagi-pagi begini?" tanya Jennie tanpa mengalihkan perhatiannya dari layar ponsel Lisa.

Sama seperti Jennie, Lisa bersusah payah membuka matanya. Jennie menyodorkan ponsel itu terlalu dekat, sehingga ia harus menarik tubuhnya menjauh.

"Jade? Jade siapa?"

"Tentu saja Jade temanmu. Bukankah dia yang tidak lepas memandangimu di hari pernikahan kita?"

Lisa tersenyum lebar. Alih-alih menjawab ucapan Jennie, Lisa justru mengambil ponselnya dan mematikannya. Jennie menyamarkan senyumnya ketika Lisa menyimpan ponsel itu di dalam laci nakas.

"Ini adalah hari terakhir kita berbulan madu. Aku tidak ingin ada gangguan sedikitpun. Kemari, peluk aku lagi."

Jennie tidak dapat mengungkapkan rasa bahagianya saat Lisa menariknya lagi ke dalam pelukan. Rambut coklatnya terurai di atas bantal, sementara kepalanya beristirahat di dada Jennie. Lisa sangat menyukai momen-momen berdua dengan sang istri. Mendengarkan detak jantungnya dari jarak sangat dekat serta merasakan hembusan napas wanita itu di kulitnya.

Have I Told You LatelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang