Dia itu angin.
Kadang dia berhembus pelan dengan tenang, dan meniup penuh akan kesejukan.
Tapi adakala nya juga dia berubah jadi badai penghancur yang menyapu rata apapun yang dia lewatin.
Dia racun dalam pikiran, tapi racun itu selalu aku nikmati bersama dengan lembaran-lembaran puisi yang terbengkalai ini.
Perlahan tapi pasti racun itu akan membunuhku dengan sadis.*dw*